Share

150

Badru merangkak ke arah Rojali. Tangannya hendak menggapai sang putra, tetapi ia kembali menariknya saat melihat noda darah di tangan.

Di sisi lain, Ki Jalu mengetahui perubahan pada diri Badru. Untuk itu, ia menarik kembali tongkatnya yang tengah menyerang Mbah Atim dan Mbah Jaja, kemudian melempar sebuah serangan hingga musuh mundur untuk sesaat.

Ki Jalu berlari ke arah Badru dengan tergopoh-gopoh. “Badru, aya naon?” tanyanya.

Tak mendapat jawaban, Ki Jalu segera menoleh ke arah Rojali. Ia terperangah saat melihat wajah pemuda itu. Apa yang menjadi pertanyaannya kini terjawab sudah. Titik gelap yang menaungi pikirannya mendadak lenyap. “Ra-raden Arya,” gumamnya dengan tangan yang mulai gemetar.

Badru akhirnya merangkak ke arah Rojali. Ia memeluk pemuda itu dengan erat. Tangisnya turun dengan deras. Tubuhnya tak berhenti gemetar walau sesaat. “Maafkan, Bapak. Maafkan, Bapak. Maafkan ....”

“Jaga anak kita, Kang,” kata Lina yang kemudi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status