Share

116

Semua pandangan seketika tertuju pada Aep. Pria itu dengan cepat menunduk, gugup. Ia menggaruk kepala yang sama sekali tak gatal. Sesekali Aep mengintip warga melalui ekor mata. Kedua tangannya terkepal ketika mendengar pertanyaan serupa dari warga.

“Jawab, Ep!” pinta Pak Juju.

“Aep!” panggil Ceu Ikoh.

“Saya ... menemukan sesajen saat ... berada di sawah. Saya juga lihat beberapa anggota Kalong Hideung di sana,” ungkap Aep.

“Itu saja?” Euis seolah menginterogasi. Ia memang dari awal curiga dengan Aep yang bisa tahu kalau ritual akan terjadi malam ini, padahal pria itu adalah salah orang yang paling zalim pada Rojali. Jadi, tidak mungkin Aep percaya pada keterangan ustaz muda itu. Pasti ada sesuatu, pikirnya.

“Saya tahu dari ....” Aep segera menutup mulut. Hampir saja ia keceplosan menyebut nama Asep. Betapa berdosanya ia kalau sampai membawa Asep pada persoalan ini. Sudah pasti para warga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status