Share

Bab 24

Mas Amran pamit menjemput istri keduanya, meninggalkanku sendiri di rumah mama dengan perasaan was-was. Namun, aku selalu meyakinkannya akan baik-baik saja. Janjiku dalam hati, tak akan diam dan mengalah seperti dulu, aku akan membela diriku dengan caraku sendiri.

"Mama nggak suka kamu cari muka di depan Amran!" Mama menatapku lekat setelah mendengar deru mobil Mas Amran meninggalkan rumah mama.

"Zilva juga sama, nggak suka jika mama selalu menjelekkan Zilva di depan Mas Amran," sahutku cepat.

"Maksudmu apa ngomong begitu?" Aku hanya diam saja, supaya mama kembali berusaha memahami apa yang kuucapkan.

"Dijelekkan seperti apapun, kalau memang dasarnya baik juga akan terlihat baik. Kalau aslinya jelek, dipuji setinggi langit pun percuma karena pada akhirnya akan terlihat jelek juga. Jadi, introspeksi lah kamu, Va. Jangan selalu menyalahkan mama atas kekuranganmu sendiri."

"Tak mengapa semua orang menganggap Zilva buruk, Ma. Yang penting Mas Amran tahu kalau Zilva nggak seburuk itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
mana othornya kok bikin rusuh saja tuh Lala nggak tahu diri LACUR juga
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
suami istri sama2 dungu. si amran lemah kayak banci dan si zilva sibuk dg pencitraan dan merasa paling baik dan cinta.
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
muakkk ama zilvaa, seharusnya tinggalkan daripada menyakiti diri sendiri..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status