Share

Bab 29B

"Boleh telepon mama, Sayang? Aku nyalakan loud speakernya kalau kamu mau ikut mendengarkan." Mas Amran menatapku begitu dalam. Kuserahkan kembali handphonenya lalu mengiyakan rencananya barusan.

"Iya, Mas. Aku penasaran apa benar Lala sedang hamil," lirihku sembari menatap Mas Amran beberapa saat sebelum dia menganggukkan kepala.

Setelah mama mengucap salam, Mas Amran pun membalasnya pelan. Ada obrolan singkat di antara keduanya, tapi mama benar-benar tak menganggapku ada. Sekadar tanya keadaanku saja tak dia lakukan.

Ya Allah, padahal Mas Amran sudah bilang kalau dia nggak bisa ke rumah mama karena aku kecelakaan. Sebegitu tak dianggapnya aku sebagai menantu.

"Lala mual-mual, Ran. Wajahnya pucat, sepertinya dia hamil. Mama nggak mau tahu, pokoknya kamu harus ke rumah mama sekarang. Kamu beli tespek di apotek, kalau beneran hamil besok pagi kamu antar dia ke dokter buat cek kandungan. Mama sudah nggak sabar rasanya pengin gendong cucu."

"Minta tolong Mas Emil saja buat beliin tes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
tutik iriani
semakin asyik ceritanya...
goodnovel comment avatar
Maria Jamna Faulina
bener, jadi perempuan yg pinter kenapa mau aja dimadu dg alasan permintaan terakhir ibunya, disini perempuan dilecehkan tdk dihormati dan dihargai
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
ntah lh,kau aja yg bodoh..jdi istrii mau2nya di zolimi mertua sendri.makan tu cinta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status