Share

BAB 66

Aku menangis, meraung, dan menggedor-gedor pintu kamar yang sudah dikunci oleh Mas Bima. "Buka pintunya Mas! Biarin aku pergi!" teriakku pada Mas Bima hingga suaraku hampir habis.

"Aku bukan barang, Mas! Aku nggak mau diserahin ke Juragan Basri!"

Mas Bima pasti tidak mendengar tangisan dan teriakanku karena kamar kami memang kedap suara, jadi percuma saja aku berteriak sampai suaraku habis. Mas Bima tidak akan mendengarnya, aku juga tidak akan bisa meminta bantuan dari luar.

"Brengs*k kamu, Mas! Aku nyesel nikah sama kamu! Aku nggak mau jadi istri kamu lagi!"

Aku mengamuk di dalam kamar. Tak henti-hentinya aku mengucapkan sumpah serapah pada Mas Bima.

"Kamu nggak bisa jual aku, Mas! Kamu nggak berhak bertingkah semena-mena sama aku! Kamu nggak bisa seenaknya serahin aku ke Juragan Basri!"

Prang! Aku memecahkan beberapa barang yang ada di kamar. Aku meluapkan semua kemarahanku pada Mas Bima.

"Kamu udah berubah, Mas! Kamu bukan lagi Mas Bima yang aku kenal! Kamu cuma penja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status