Share

KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU
KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU
Author: Ai Sheeka

Part 1

Author: Ai Sheeka
last update Last Updated: 2024-02-17 14:06:01

"Gimana, sudah tahu dimana keberadaan ayah Dea?" Tanya Ressa pada kakak perempuannya, Aruna. Saat ini ia sedang berada di hotel tempat Aruna menginap, mereka baru tiba tadi malam dari luar negeri.

"Sudah, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menemuinya. Semoga dia mau bertemu dengan putrinya," jawab perempuan berusia tiga puluh enam tahun itu.

"Tante kangen," gadis beranjak remaja bernama Deandra itu memeluk dan mengecupi pipi Ressa. Mereka lama tidak bertemu karena tinggal di luar negeri, sehari-hari di rumah ibunya mengajarkan bahasa Indonesia, jadi dia tidak canggung mengucapkannya.

"Tante kangen juga sama kamu, kamu kenapa cepat sekali besar dan makin cantik. Pasti daddy-mu senang bertemu denganmu."

"Benarkah, semoga Daddy mau menerima Dea jadi anaknya." Harap gadis berusia dua belas tahun itu. Sejak lahir dia tidak tahu siapa ayahnya, Mom Aruna selalu menceritakan tentang ayah hal-hal yang baik. Tidak ada kebencian yang tumbuh di hatinya, hanya rindu ingin bertemu dan memeluk sang ayah.

Andai ayah sudah menikah dia akan menerimanya. Dianggap sebagai anak saja sudah cukup baginya. Tapi ibunya bilang, ayahnya belum menikah, jadi dia memiliki kesempatan untuk menyatukan kedua orang tuanya kembali.

"Pasti Sayang," Ressa memeluk keponakannya dengan bangga. Ia tidak bisa menyalahkan ayah Dea, karena Aruna lah yang memilih pergi ketika laki-laki itu ingin bertanggung jawab.

"Kamu tidak ingin menjenguk ayah dan ibu Ru?" Ressa beralih pada kakaknya.

"Setelah bertemu ayah Dea baru aku akan menjenguk mereka."

Ressa mengangguk saja, "setelah bertemu Daddy kamu mau lanjut sekolah di sini apa kembali ke luar negeri?" Ressa menatap manik ceria keponakannya.

"Aku mau tinggal sama Daddy kalau dia mau, Tante." Jawab Dea dengan berbinar-binar.

"Semoga daddy-mu masih mau bertanggung jawab, Sayang. Kalaupun tidak, kamu punya kami di sini. Jangan sedih," hibur Ressa. "Kalau kamu Ru, pulang?"

"Of course, rumahku di sana Sa, jadi aku akan kembali," jawab Aruna lugas.

"Mommy gak mau nikah sama daddy. Bukannya Mommy bilang, aku hanya mewarisi darah daddy, kalau mommy tidak menikah dengannya aku tetaplah bukan mahramnya."

"Itu benar Sayang, tapi Mommy gak bisa maksa kan? Kalau Daddy sudah punya istri atau kekasih gimana? Mommy gak mau merebut kebahagiaan perempuan lain." Jelas Aruna lembut, Deandra mengangguk mengerti.

Ressa tersenyum simpul mendengar pembicaraan ibu dan anak itu. Aruna mendidik Deandra dengan sangat baik, sampai anak itu sangat bijak dan dewasa diumurnya yang masih belia.

"Tenang saja, aku akan buat daddy menikahi mommy," ucap Dea percaya diri sambil memainkan alis menggoda. Ressa dan Aruna terkekeh geli melihat kelakuan gadis itu.

"Apapun yang terbaik untuk kamu, Tante akan dukung," Ressa mencubit gemas pipi keponakannya.

"Wajib," Deandra mengedipkan mata pada sang tante. Senyuman itu mengingatkan Ressa pada seseorang, sangat mirip. Jika dilihat garis wajahnya juga mirip.

Perempuan hamil itu menggeleng pelan dengan segala pikiran konyolnya. Mana mungkin itu terjadi, sedang ayah Dea masih belum menikah.

"Kamu bisa menikah dengan lelaki lain Aru, tidak perlu menunggu ayah Dea. Bukannya kamu yang bilang kalau tidak ingin menikah dengannya karena tidak cinta." Ujar Ressa setelah mereka hanya tinggal berdua, Dea beranjak ke balkon, menatap keindahan ibu kota dari sana.

"Aku tidak ingin mengecewakan Dea, Sa. Setelah Dea bertemu ayahnya baru aku pikirkan itu. Aku tidak ingin Dea tersia-siakan karena menikah dengan laki-laki yang tidak bisa menerimanya seperti putri sendiri," jelas Aruna.

Ressa mengangguk mengerti, Aruna benar, lebih baik sendiri daripada tersiksa nantinya. "Semoga kamu menemukan ayah yang tepat untuk Dea nanti, walau itu bukan ayahnya."

Hanya dukungan yang bisa Ressa berikan pada saudaranya itu. Setelah cukup lama mengobrol dan melepas kangen ia berpamitan pulang.

***

Ressa mengamati dengan seksama pria yang sedang dikuntitnya, jantungnya berdebar tidak karuan. Ia telah berjanji untuk membantu keponakannya mencari tahu tentang ayah biologisnya.

Namun hal yang terjadi diluar dugaan, orang yang mereka buntuti ternyata suaminya sendiri. Ya, pria yang sedang bertemu dengan klien di sebuah restoran itu adalah Ardiya Tiandra, suaminya.

Ressa memejamkan mata perlahan untuk mengusir rasa tidak nyaman yang hadir dalam dadanya. Mereka duduk agak jauh dari meja Tian, dan suaminya itu tidak menyadari keberadaannya karena dia menggunakan masker dan kacamata.

"Tante, itu Daddy, wajahnya sama persis dengan foto yang Mommy tunjukkan."

Mendengar pernyataan anak remaja yang duduk di sampingnya, Ressa menelan saliva kasar, sedikit kesulitan bernapas menerima fakta yang baru saja di dapatnya. Suaminya ternyata masa lalu kakaknya, bahkan mereka sampai memiliki anak.

"Kalau Daddy sudah menikah, apa Dea bisa terima?" Tanya Ressa hati-hati pada keponakannya. Dari nama saja sudah mirip dan wajahnya pun memiliki kemiripan, firasatnya ternyata benar.

"Kata Mommy, Daddy masih belum menikah."

"Oh," Ressa hanya bisa ber oh ria, tidak tahu ingin memberikan respon seperti apa.

Pernikahannya memang dilakukan secara tertutup, dan ia tidak memberitahu kakaknya yang berada di luar negeri karena pernikahan yang dijalaninya ini tanpa restu kedua orang tuanya, sehingga disembunyikannya dari orang lain.

Lalu sekarang ia harus apa setelah mengetahui suaminya lah ayah dari keponakannya. Bertahan atau melepaskan?

Related chapters

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 2

    "Aru kembali ke Indonesia," lapor Denis, menunjukkan foto perempuan cantik yang sedang bersama seorang anak perempuan.Tian mengamati dengan lekat foto anak perempuan yang sangat mirip dengannya. Kata orang, anak perempuan cenderung lebih mirip dengan sang ayah, apakah itu benar. "Aru membohongiku, dia bilang sudah menggugurkan anak itu. Tapi kenapa anak gadis ini sangat mirip denganku, apa tujuannya kembali kesini?" Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Tian, di tengah resah hatinya. Ia takut Ressa mengetahui semua tentang masa lalu yang selama ini ditutupnya rapat. Hanya Denis yang tahu dengan semua rahasianya. "Entahlah, aku akan mengirim orang untuk mengawasi mereka." "Jangan sampai dia tahu keberadaanku, apalagi bertemu dengan Ressa. Aku takut semua yang baru kumulai ini akan berakhir lagi, Denis." Tian mendesah frustasi.Segala yang terjadi di masa lalu itu sangat menggores hatinya, hingga membekas sampai sekarang. Luka itu belumlah sembuh, hanya kering di bagian luarnya saj

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 3

    Usai makan perempuan hamil itu langsung masuk ke kamar. Hingga malam Ressa tidak mendapati sang suami menyusul ke kamar. Bahkan ia sempat ketiduran. Dengan langkah malas kakinya beranjak ke ruang tengah. Tidak ada Tian disana, di kamar sampingnya pun juga tidak ada. Kemana perginya sang suami. Biasanya Tian akan selalu merayu saat dia marah. Ressa memeriksa garasi, kosong. Mobil Tian tidak ada. Hatinya mencelos, kemana Tian pergi tanpa berpamitan padanya. Apakah menemui Aru? Paginya Ressa hanya sarapan roti, tidak memasak karena perutnya sedang tidak bersahabat. Lagian suaminya juga tidak ada di rumah. Makan malam kemarin masih utuh dan berakhir di tempat sampah. Telinganya mendengar suara derit langkah kaki, Tian sudah kembali. Ia harus tetap berakting biasa saja, tidak boleh terlihat kecewa. Biar dia yang menanggung semua luka ini sendirian tanpa perlu orang lain tahu. "Aku gak masak, mau sarapan roti?" Tawar Ressa basa-basi, mulutnya sudah gatal ingin marah-marah tapi ditahanny

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 4

    "Maaf Honey," lirih Tian tanpa membuka mata, menggenggam tangan sang istri yang masih duduk di sisinya, deru napasnya sudah mulai beraturan. "Aku takut kamu pergi, seperti dia yang dulu pergi meninggalkanku. Bahkan aku tidak diberi kesempatan untuk melihat anakku sendiri. Aku sudah mengubur dalam semua tentangnya. Baru aku ingin memulai semuanya denganmu, dia malah muncul di kehidupanku lagi." Tian mengungkapkan isi hatinya, setakut itu ditinggalkan oleh Ressa dan calon anaknya.Ressa membawa membawa tangannya mengusap rambut sang suami. Selemah itu dia kalau Tian sudah mengeluarkan kata-kata manisnya."Jika kamu sangat takut kehilanganku, maka aku sangat takut kamu kembali pada kehidupanmu yang dulu, Tian. Ingin aku mempercayaimu, tapi lagi-lagi dunia mengecohku, aku tidak berdaya, aku bisa apa." Lelaki itu membuka mata lalu tersenyum membelai pipi istrinya. "Kalau kamu ingin pergi, pergilah sekarang, mumpung aku berubah pikiran. Aku menyayangimu, Ressa, titip anakku." Setelah mer

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 5

    "Aku harus apa, jika Dea menginginkan ayahnya." Ressa berujar setelah mereka cukup lama saling diam dengan pikiran masing-masing. Tian hanya bisa membisu, dia bahkan tidak tahu tindakan apa yang akan dipilihnya nanti jika itu terjadi. "Jika kamu pikir aku tidak cemburu dengan Aru, kamu salah. Aku bahkan tahu kamu sangat mencintai Aru waktu itu. Mungkin cintamu untuknya itu melebihi cintamu padaku. Lepaskan aku jika nanti kamu sulit untuk memilih." Ressa tersenyum menepuk pipi Tian di tengah serpihan hatinya yang berantakan. "Beri aku waktu memikirkan semuanya Sa, agar apa yang aku putuskan terbaik untuk kita semua. Aku akan bicara dengan Aru dan meminta maaf padanya karena sudah menelantarkan anakku." Tian memeluk Ressa dari belakang, membenamkan wajah di ceruk leher sang istri. Dia sangat takut kehilangan Ressa dan calon anaknya. Tapi jika memaksa mereka bertahan di sisinya itu juga menyakitkan untuk Ressa. Apakah ia harus melepaskan. Sesuatu yang di genggam sangat erat bisa jadi

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 6

    "Daddy, kita akan ketemu nenek dan kakek sama mommy kan? Setelah itu kalian menikah, kita akan hidup bahagia bersama. Tidak akan terpisah lagi." "Dea, Daddy sudah me—" "Tian," potong Aruna sambil menggeleng pelan. Berharap Tian tidak mengecewakan putrinya di pertemuan pertama. "Tapi aku gak bisa Aru," lirih Tian sangat pelan. "Please kita bahas itu nanti, Tian. Jangan buat Dea sedih sekarang," mohon Aruna. Tian hanya diam, tidak menolak juga tidak mengiyakan keinginan Deandra yang diartikan gadis kecil itu sebagai persetujuan. Ressa sudah menyiapkan kopernya, mendatangi Tian yang masih melamun di halaman belakang. "Jangan cari aku dulu, setelah melahirkan aku akan mengabarimu dimana tinggal. Kamu bisa bertemu anakmu nanti. Bahagiakan Aru dan Dea, mereka keluarga impianmu Tian, aku pamit." Ressa memeluk Tian untuk terakhir kalinya. "Maafkan aku, Sayang." Tian memejamkan mata, satu tetes cairan bening terjatuh di sana. "Maaf aku selalu membuatmu terluka, bawa ATM ini," katanya me

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 7

    Untuk menghilangkan pusing, Tian menemui putrinya, menyempatkan waktu mengajaknya bermain. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang sangat bahagia. "Kapan Daddy menikahi mommy?" Tanya Dea saat mereka makan siang di sebuah restoran. Tian tersenyum lembut menepuk puncak kepala putrinya, "sabar ya Sayang. Gak bisa secepat itu, Daddy lagi banyak kerjaan yang harus diselesaikan." "Yes Daddy, Mommy gak usah balik, oke. Kita akan sama-sama di sini," ucap Dea ceria. Aruna hanya tersenyum menanggapi. Ia merasa Tian tidak nyaman berada di dekatnya, mereka harus bicara empat mata nanti untuk menghindari masalah kedepannya. "Makan yang banyak, biar putri Daddy cepat besar." Raga Tian memang ada di sini, tapi jiwanya sedang mengkhawatirkan keadaan Ressa. Belum satu hari dia sudah dibuat hampir gila oleh istrinya itu. *** Ressa membuka surat yang berlogo pengadilan agama. Tian mengirimkan untuknya. "Secepat ini," gumamnya sambil tersenyum. Padahal pernikahan mereka baru berjalan satu mi

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 8

    Tian memarkirkan mobilnya di depan rumah Erfan. Saat memencet bel, dia mendapati sahabatnya itulah yang membuka pintu. "Erfan benarkan?" Tanya Aruna pangling, "kalian masih bersahabat sampai sekarang?" Perempuan itu menatap Erfan dan Tian bergantian. Erfan mengangguk sambil tersenyum tipis mengajak Aruna dan Tian masuk. "Sayang, ada tamu." Panggilnya pada sang istri yang sedang membuat kue di dapur bersama Ressa. "Sa, boleh minta tolong buatkan minum, penuh tepung nih." Hira mengerling genit pada sahabatnya. "Iya, mau minum apa? Kopi manis, kopi pahit, susu atau darah segar?" Sahut Resa diikuti dengusan. "Lo kira dukun yang datang." Hira terkekeh geli, sahabatnya itu tidak terlihat seperti sedang patah hati atau frustasi. "Mungkin, siapa tau dukun yang datang buat bantu aku mengirim santet pada Tian." Jawab Ressa dengan kekehan. "Apa yang lo bisa aja deh. Asal jangan air comberan," sinis Hira. "Baiklah, jangan salahkan gue kalau mereka gue kasih air jampi-jampu dan jadi ke pel

    Last Updated : 2024-02-17
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 9

    "Gue gak mau lihat lo bersikap seperti itu pada Ressa lagi. Lo gak mikir bagaimana terlukanya Ressa dengan semua masa lalu yang lo sembunyikan!" Ucap Erfan emosi. Aruna yang ada di tempat itu hanya diam, tidak bisa mengatakan apapun. "Ya, gue salah." Desis Tian, "Aru masih mau bicara sama Ressa. Kalau nggak kita pulang." "Aku pamit sama Ressa dulu," izin Aruna yang diangguki Tian. Ressa duduk di balkon sambil menatap langit. Sebenarnya dia ini apa bagi Tian, jika tetap Aruna lah yang terpilih. Aruna, Aruna dan Aruna. Dari dulu selalu saja Aruna yang jadi kebanggaan. Nikahnya cuma satu minggu, kepikirannya entah sampai kapan. Ressa menepis semua perkataan Tian yang bisa membuatnya klepek-klepek. "Mau makan sesuatu, biar gue buatin?" Tawar Hira sambil tersenyum. Sahabatnya ini sangat kuat. Ressa menggelengkan kepala. "Dunia ini sempit banget ya Ra, kenapa harus Tian yang menghamili Aru." Ressa tersenyum simpul, "untung pernikahan ini tidak diketahui banyak orang. Jadi gue masih

    Last Updated : 2024-02-17

Latest chapter

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52C (TAMAT)

    "Haid," jawabnya pelan."Oh, ayo Mommy temani ganti di kamarmu."Deandra mengangguk kecil. Aruna paham, putrinya itu baru kedatangan tamu pertama kali tidak memiliki persiapan apapun."Mas, aku temani Dea ke kamar dulu." Ijin Aruna, setelah mengambil stok pembalut di lemarinya.Denis mengangguk, setelah ibu dan anak itu pergi ia menghela napas panjang. Mereka harus memperhatikan Deandra lebih ekstra lagi. Ia takut Azmi tiba-tiba datang menemui Dea lagi dan melakukan hal yang di luar batas."Mommy, perutku sakit." Rengek Dea setelah keluar dari kamar mandi. Ia langsung berbaring di tempat tidur."Mommy ambilkan obat pereda nyeri ya Sayang." Baginya mungkin hal seperti itu sudah biasa setiap tamu bulanan datang. Tapi tidak untuk gadis yang baru menginjak remaja itu."Dea kenapa Ru?" Tanya Tian yang melihat Aruna terburu-buru keluar dari kamar putrinya."Sakit perut Mas karena baru pertama haid," jawab Aruna cepat."Haid?" Tian melongo, putri kecilnya sudah haid. Itu artinya Dea bukan ana

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52B

    "Mulutnya, gak dikasih saringan!!" Seru Denis geram pada perempuan yang baru brojol itu. Salah-salah itu akan menjadi pemicu perdebatan diantara dengan Tian."Aku bukan kelapa yang harus disaring dulu untuk mendapatkan santannya Denis.""Terserah kau saja, asal kau bahagia." Gumam Denis jengkel."Kenapa jadi sewot sih, cukup ibu hamil yang sensitif. Bapaknya jangan!" Oceh Ressa semakin menjadi-jadi, seperti tidak baru selesai melahirkan."Urus istrimu itu Tian, bikin kesal aja!" Gerutu Denis keluar dari kamar."Hei, aku adik iparmu jangan semena-mena!" Teriak Ressa.Denis mengendikkan bahu tetap pergi dari kamar Tian."Sayang, mulutnya baru dijahit loh, masih bisa nyinyir aja." Tegur Tian dengan kekehan."Maass, kamu gak jelas!""Kalian semua yang gak jelas. Dea jadi pusing!!" Gumam Deandra melerai perdebatan unfaedah itu. Sebenarnya apa yang mereka permasalahkan. Hanya candaan Daddy yang tertukarkan. Kenapa Daddy-nya yang satu itu jadi sewot.***"Kenapa jadi sewot sih, Ressa cuma be

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52A

    "Daddy, Mommy sakit apa?" Sambut Deandra.Denis baru pulang memeriksa Aruna sesuai saran sang ibu mertua. Pria itu membawa Dea duduk terlebih dahulu sebelum memberitahunya. Ia khawatir anak gadisnya ini merasa terabaikan."Mommy hamil Sayang, Dea gak papa." Ucap Denis pelan menggenggam tangan putrinya."Dea gak papa, malahan senang mau punya adik lagi." Jawab Dea dengan senyuman ceria. Aruna menghela napas lega. Tadi sangat khawatir saat dokter memberitahu kalau dia positif hamil. Ia tidak ingin putrinya itu merasa terasingkan dan dibeda-bedakan kasih sayang saat memiliki anak dari Denis. Mereka sangat menjaga perasaan Deandra."Makasih Sayang, Daddy tetap sayang sama Dea kok." Denis memeluk Dea seraya mengusap punggungnya hangat."I know Daddy," jawabnya dengan senyuman manis. Sekarang ia di kelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya. Hal yang hanya di dapatkannya dari sang ibu selama dua belas tahun ini.Suara bel mengalihkan atensi tiga orang itu, Aruna bergegas membuka

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 51B

    "Kita berpelukannya nanti lagi ya Sayang, Mommy yang sedang butuh Dea sekarang." Tian mengusap puncak kepala anak gadisnya."Bye Daddy, jagain Buba dan adek." Ucap Dea sebelum pergi mengikuti sang nenek dan pengawal ayahnya."Of course, Honey." Tian mengacungkan jempolnya dengan senyuman menawan.***"Hei kenapa menangis?" Aruna menepuk pipi putrinya lembut. Setelah sampai rumah tadi ia langsung ketiduran. Bangun-bangun Dea sudah menangis di sampingnya."Mommy kenapa sakit?" Tanya Deandra pelan."Cuma kecapean Sayang, udah jangan nangis ah. Lihat, kamu diketawain Daddy." Tunjuk Aruna pada sang suami yang senyam senyum sendiri."Daddy emang nakal," Dea memanyunkan bibir cemberut seraya menyeka air mata. Nasib punya ayah dua-duanya usil ya begini."Daddy salah terus deh, kan Daddy gak nyubit kamu kenapa jadi dibilang nakal." Denis sangat gemas dengan putri sambungnya ini, mengunyel-unyel di pipi."Nih buktinya Daddy nakal!!""Daddy sayang sama kamu bukan nakal," Denis terkekeh geli. "M

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 51A

    Denis menggiring istrinya ke kamar mandi. Aruna langsung mengeluarkan isi perutnya di sana. Lelaki itu hanya bisa membantu memijat di tengkuk."Bu, aku bawa Aru pulang dulu ya." Ijin Denis sambil menahan tubuh Aruna yang lemas keluar dari kamar mandi."Iya, kalian hati-hati. Istirahat aja di rumah," sahut Rina menatap putrinya yang sudah pucat."Mommy kenapa?" Tanya Dea khawatir. "Mommy cuma gak tahan nyium baut rumah sakit Sayang, Dea temani Daddy jaga Buba ya." Jawab Aruna sangat pelan."Mommy jangan lupa minum obat," Dea mengingatkan."Iya Sayang," sahutnya dengan anggukan kecil. "Kenapa bau obatnya sampai mobil Mas?" Rengek Aruna di dalam mobil sambil memegangi perutnya yang bergejolak lagi."Gak ada bau obat di mobil ini Sayang," Denis memberikan kresek pada Aruna untuk memudahkan saat muntah lagi."Tapi bau banget, aku tambah pusing. Tolong matiin AC-nya." Denis menurut saja mematikan AC dan membuka kaca mobil sudah seperti diangkot sedia kresek dan AC alami."Tahan sebentar S

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50C

    Sedang di dalam ruang bersalin Tian mengomel pada Ressa. Pasalnya sang istri itu berjalan bolak-balik di hadapannya. "Sayang, aku pusing lihat kamu mondar-mandir." "Ini biar dedek tau jalan keluar Mas," ujar Ressa. Pembukaannya belum lengkap, Jadi masih menunggu waktunya melahirkan."Sini aku aja yang nunjukin jalan keluarnya Sayang, aku lebih hapal." Sahut Tian, membuat perawat yang berjaga di ruangan itu tersenyum geli."Mas ngomong apaan sih, bikin malu aja." Ucap perempuan yang mau melahirkan itu ketus."Marah-marah terus, ayo tiduran aja nanti kakimu capek." Ressa tetap saja mondar-mandir. Karena tidak mempan dengan ucapan. Tian membuat istrinya itu berhenti mondar-mandir dengan memeluknya."Kamu ini bisa bikin dedek lama keluar loh, Mas.""Enggak, dedek pintar sama Daddy. Sayang cepat keluar ya, jangan bikin Mommy kesakitan." Bisik Tian di perut Ressa. Tidak berapa lama setelah itu Ressa mengeluh perutnya sangat sakit.Bayi yang ada dalam perut Ressa itu patuh pada Tian. Kelua

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50B

    Mau melangkahkan kaki masuk rumah, semakin dimarahi lagi nanti. Rumah besar juga salah, dia jadi lelah bicara sambil berteriak-teriak."Oke, Daddy Denis yang panggil Daddy. Sekarang kamu langsung ganti baju Sayang, Mommy yang lihat Buba." Sahut Aruna berjalan mendekati putrinya.Istri Denis itu berjalan cepat ke kolam renang, Ressa duduk di kursi memegangi perutnya kesakitan."Ressa tahan sebentar, Denis masih manggil Tian." Aruna mengelus-elus perut Ressa. Dia bingung harus melakukan apa untuk mengurangi rasa sakit di perut Ressa."Mules banget," lirih Ressa sampai berkeringat dingin."Sayang, kita ke rumah sakit." Tanpa babibu Tian langsung menggendong Ressa, Aruna mengikuti di belakang. Dari kolam renang cukup jauh mendatangi halaman depan. Tian membawa beban berat itu sambil ngos-ngosan."Aku bisa jalan Mas, kalau kamu capek gendongnya." Ujar Ressa kasihan melihat Tian kelelahan menggendong tubuhnya yang menggelembung."Diam Sayang, kamu bisa brojol di sini karena kebanyakan bicar

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50A

    "Daddy, ini Dea lagi sedih loh.""Oh ya, jadi putri Daddy ini lagi sedih. Sedih kenapa Sayang, ayo cerita dulu sama Daddy." Goda Tian sambil menciumi pipi Dea membawanya ke dapur. Karena tadi putrinya itu bilangnya kelaparan. Entah hanya pura-pura atau beneran."Makasih Daddy, ngerti banget kalau Dea lapar. Sekalian suapin ya," ujar gadis remaja itu usil setelah didudukkan Tian di kursi."Of course Honey, Daddy suapin pake centong biar cepat besar." "Boleh di coba," Deandra menarik kedua sudut bibirnya sambil menganga. Gelak tawa keluar dari mulut Tian melihat kelakuan putrinya itu. Tian memasukkan centong ke mulut Dea yang digigit gadis itu. "Astaga, nasi dibuat mainan!!" Tegur Aruna. Deandra cepat melepaskan centong dari mulutnya lalu ikut tertawa bersama sang Daddy."Mas, anaknya diajarin yang baik toh. Masa disuapin pake centong," omel Aruna."Putrimu yang mau disuapin pake centong Ru, sebagai Daddy yang baikkan aku nurut aja." Tian membela diri."Daddy kok Dea sendiri sih yan

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 49C

    "Bukan dedek yang nakal Sayang, tapi Buba-mu yang minta dimanja." Tian mengerling jahil pada sang istri."Buba nangis terus daddy tinggal, terus puasa makan sama bicara juga. Mulai sekarang Daddy gak boleh tinggalin Buba lagi.""Daddy juga gak mau ninggalin Buba, tapi gimana. Gak mungkin Daddy bawa Buba perjalanan jauh Sayang." Tian memberikan pengertian pada anak gadisnya."Apa yang membuat Daddy sangat cinta sama Buba?" Tanya Dea serius. Dia sering cemburu melihat daddy-nya sangat menyayangi ibu sambungnya itu."Cinta kadang tanpa alasan Sayang, kenapa Dea bertanya seperti itu." Tian melirik Ressa, jawaban umum yang dia berikan itu bisa menjebaknya."Kalau suatu saat nanti Dea mencintai seseorang tanpa alasan, apa Daddy akan merestuinya. Walau orang itu sangat Daddy benci."Tian sangat mengerti kemana arah pembicaraan itu. "Jangan pertanyakan itu sekarang Sayang, kan belum terjadi." Ucap Tian tersenyum, pura-pura tidak mengerti dengan ucapan putrinya."Of course Daddy, aku hanya is

DMCA.com Protection Status