Share

IBU MAUNYA SEPERTI APA?

Meja makan saat itu dipenuhi oleh berbagai makanan rumahan yang menggugah selera. Obrolan ringan disela menikmati hidangan, diiringi tawa kecil yang bersahutan.

Mata Samudra berkilau cemerlang setiap kali ia memandang anggota keluarganya saat bicara, menunjukkan seberapa besar kasih sayang dan kedekatan pemuda itu pada keluarganya.

"Nami, apa kabar? Sudah menjenguk mamanya?"

Nami sedikit tersentak saat namanya disebut oleh ayah Samudra, sebab sejak menyantap hingga nasi di piringnya tersisa sedikit, ia sudah terbiasa tidak dilibatkan dalam percakapan yang mereka buat. Butuh beberapa detik sebelum dia menjawab.

"Sejauh ini baik." Nami berusaha tersenyum sopan,"saya belum sempat menjenguk mama."

"Nggak apa-apa. Kamu pasti butuh waktu untuk berhadapan sama mama kamu lagi."

Nami hanya tersenyum, tidak tahu harus menanggapi seperti apa.

Kemudian suasana ruang makan menjadi hening. Hanya diisi oleh suara denting sendok dan garpu yang menggesek piring. Sampai kepala rumah tangga itu membuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status