Home / Romansa / KEPINCUT CINTA IDOLA / HARI PATAH HATI NASIONAL

Share

HARI PATAH HATI NASIONAL

SAMUDRA

(“Sayang, H-3.”)

NAMI

(“Hehe. Iya, Mas.”)

SAMUDRA (“Bisa besok saja tidak menikahnya? Mas kangen sama kamu.”)

NAMI

(“Haha. Kan tiap hari saling kirim foto sama video call. Sabar, Mas.”)

(“Mas, aku mau ke kuburan papa setelah menikah nanti. Boleh, kan? Soalnya udah nggak boleh sama ibunya mas buat kemana-mana.”)

SAMUDRA

(“Boleh, Sayang. Maaf, ya. Kalau sikap ibu berlebihan.”)

NAMI

(“Nggak masalah, Mas. Aku malahan senang diperhatikan gitu. Berasa kayak anak-anak lain.”)

Keesokan harinya.

NAMI

(“H-2, Mas.”)

SAMUDRA

(“Gugup, tidak?”)

NAMI

(“Banget.”)

Keesokan harinya.

SAMUDRA

(“Besok, Sayang.”)

NAMI

(“Iya, Mas. Aku gugup.”)

SAMUDRA

(“Tenang. Besok pasti lancar.”)

Samudra mengirimkan screenshot nama kontak Nami di ponselnya. Sudah diganti Samudra dengan nama,”Istriku.”

Nami yang mengetahui itu, tertawa saja. Karena ia sendiri tidak kepikiran mengotak-ngatik nama kontak Samudra.

NAMI

(“Hehe.”)

SAMUDRA

(“Ganti juga nama kontakku. Suamiku yang tampan rupawan satu galaksi.”)

NAMI

(“Du
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status