Share

DIJEWER NAMI

"Siapa dia? Kamu ngajak polisi ke sini?" tuduh si bandar togel saat membukakan pintu untuk Nami.

"Bukan, Bu. Dia kakak sepupu saya. Lagi flu berat. Makanya pake masker dan syal."

"Lho? Kalau sakit, kenapa pergi keluar?"

Si bandar togel masih ragu akan identitas orang yang dibawa Nami. Siapa tahu polisi yang menyamar. Padahal si bandar togel sudah menyarankan agar Nami menerima uangnya langsung ditransfer saja ke rekening.

Akan tetapi, Nami menolak dengan alasan repot jika harus ke bank dulu untuk mencairkan. Nami mengaku butuh uang tunai malam itu juga.

Padahal sebenarnya Samudra melarang tabungan Nami tercampur dengan uang togel.

"Saya masih bisa jalan, Bu. Bukan sakit parah. Kasihan a-dik se-pu-pu saya kalau harus naik taksi."

Samudra menekankan kata adik sepupu untuk menimpali kata kakak sepupu yang sebelumnya disebutkan Nami.

"Oke. Masuk." Si ibu mempersilakan Nami dan Samudra masuk.

Ruang tamu berukuran sempit diduduki lesehan oleh Nami dan Samudra. Si ibu mengambil sesuatu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status