Share

Bab 89. Ayana Sadar

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2023-07-03 17:43:09

"Maaf, Mami. Rumah sakit itu dijaga ketat dan kita tidak mungkin membuat keributan di tempat seperti itu. Sekarang, wanita itu sudah dipindahkan ke ruang sakit kota ini." Alex berdiri, dia berharap bisa terus bergabung sampai dia bisa menjatuhkan Jovan dan Kanigara.

"Untuk apa aku mendengar kata maafmu. Asal kamu tahu, aku masih punya banyak bawahan dan seribu cara untuk menyerang. Dan aku tidak butuh pecundang sepertimu."

"Beri aku kesempatan sekali lagi."

"Penjaga, bawa dia keluar. Aku sangat lelah mendengar ocehannya!" teriak Febby.

Alex diseret keluar.

"Mami, aku tidak akan gagal lagi!" teriak Alex, tapi percuma.

Alex dihempas begitu saja diluar.

"Ingat, jika kamu tidak menjaga mulutmu, saat itu juga nyawamu berakhir!" ucap penjaga bengis.

Alex mengacak rambutnya. "Haish!" Dia pergi dengan mobil pick up yang selama ini dia taruh di markas Febby.

"Aku akan cari cara sendiri untuk menghancurkan Jovan dan Kanigara. Memangnya aku tidak mampu?" Alex terus menggerutu kesal. Dia lajukan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 90. Ayana Lupa Sejenak

    Jovan mulai cemas. Kemarin dokter bilang tidak ada luka serius di bagian otak. Namun, reaksi Ayana membuat Jovan bingung."Ay, katakan sesuatu!" Jovan gusar. Dia berbalik hendak memanggil dokter karena dia tidak puas hanya dengan tombol nurse call."Jo!" kata Ayana lirih, tapi masih dengan wajah tanpa ekspresi.Jovan kembali menatap Ayana, senyumnya melebar. Dia langsung menghujani Ayana dengan kecupan."Jo, kenapa kamu menciumiku? Malu kalau dilihat orang. Mana yang lain?" Jovan terperangah, dia mengangkat wajahnya dan menatap Ayana lekat."Ay, aku siapa?""Jovan, masa aku lupa?"Jovan mendesah lega. "Terus siapa aku?""Jelas, kamu yang menyelamatkanku saat di villa itu. Kamu membawaku ke basecamp dan tinggal dengan yang lain. Vincent, Leo, Robin, Brox. Di mana mereka?"Jovan kini memilih menekan tombol nurse, ada yang tidak beres pada Ayana.Sambil menunggu dokter datang, Jovan bertanya kembali."Aku suamimu, Ay. Apa kamu tidak ingat?""Kapan kita menikah, Jo. Aku memang suka padam

    Last Updated : 2023-07-03
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 91. Pria Masa Lalu Bella

    "Auw." Ayana mengaduh."Sakit, maaf. Aku akan lebih pelan.Di kamar rawat dengan Jovan kunci pintunya. Kini Jovan sedang mengolesi salep untuk luka di punggung dan lainnya. Bekas sabetan cambuk di punggung Ayana sangat mengilukan. Air mata Jovan merembes begitu saja."Auw!" Ayana masih mengaduh berkali-kali."Maafkan aku, Ay. Kamu jadi seperti ini karena aku ceroboh.""Tidak, jangan salahkan dirimu, Jo."Jovan meniup luka di punggung Ayana."Jo, aku mau pulang hari ini. Aku tidak mau lagi tidur di rumah sakit. Sangat sempit, kita tidak bisa berpelukan."Jovan terkekeh kecil dengan mata berkaca. "Ya, kita harus pulang hari ini. Kamu akan sembuh jika sering aku peluk."-Alex terpaksa pulang saat mendengar ibunya batuk dengan suara serak. Dia sudah tidak memakai mobil pick up lagi. Alex pulang memakai motor."Ma!" Alex masuk begitu saja.Sasmita keluar dari kamarnya. "Akhirnya kamu kembali juga, Lex.""Kita ke dokter, Ma. Maafkan Alex yang pergi terlalu lama." Alex meraih tangan ibunya.

    Last Updated : 2023-07-04
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 92. Siapa Kamu Di Sisi Anakku?.

    "Papa janji jangan buat Vincent takut. Dia yang dipercaya Jovan buat jagain aku. Dia juga yang selalu ada pas aku celaka." Arabella menemui ayahnya dulu sebelum Vincent masuk."Panggil dia!""Pa, kenapa wajah papa begitu. Jangan galak-galak, nanti dia tidak mau jadi pengawalku lagi.""Ada apa dengan wajah papa?""Pa, ingat kemarin saat aku hampir dibawa musuh. Dia yang datang menyelamatkan anak papa yang cantik ini. Jangan pakai wajah galak dong, Pa!" Arabella sangat kesal. Wajah Kanigara sangat datar dan kaku."Panggil dia cepat!" Nada Kanigara agak meninggi.Arabella keluar kesal. Dia menghampiri Vincent di lantai bawah."Vinc, nanti kalau kamu ketemu papa, jangan lihat wajahnya. Kamu nunduk saja dan dengarkan dia bicara apa." Arabella membuat pesan awal."Kenapa?""Papa kadang bercanda pakai wajahnya. Sok galak, tapi aslinya dia sangat baik kok. Penyayang, dan tidak makan orang."Vincent menahan tawa. "Antarkan aku ke sana!""Janji dulu, jangan takut dan sakit hati. Mau papaku berk

    Last Updated : 2023-07-04
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 93. Menemukan Rasa Sesal Yang Terlambat

    Beberapa anak buah telah menahan warga lain agar tidak mendekat. Rey dan beberapa yang lain membuka paksa pintu kontrakan Alex.Sasmita kaget, matanya membelalak dan gemetar. Sedang Alex menggeram dengan mata merah nyalang."Waktumu sudah habis pecundang!" seru Rey.Alex tertawa. "Akhirnya kalian datang juga.""Siapa kalian, kenapa bertamu tidak sopan?" tanya Sasmita."Maaf, Tante, kami akan membawa anak Anda," jawab Rey."Ma, masuk. Apapun yang terjadi, jangan keluar!" Alex mendorong ibunya masuk kamar."Mama mau tahu siapa mereka, Lex.""Semua uang Alex ada di tas ransel. Mama pakai sampai habis.""Lex!" Sasmita sudah berlinang air mata." Dia mundur tapi tidak masuk kamar."Bisa kita selesaikan di luar?" tanya Alex.Rey menggeleng. "Kita sudahi kebodohanmu sekarang!" Rey mengayunkan tangan agar anak buahnya maju.Terjadi perlawanan pada Alex, tapi aksi mengelak itu tidak buruh waktu lama.Sasmita terus menjerit saat anaknya diserang dan ditangkap."Apa salah anakku, kenapa kalian me

    Last Updated : 2023-07-05
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 94. Kekecewaan Seorang Istri Dan Ibu

    "Lex, Alex!" Sasmita merintih sendu.Wanita paruh baya itu berbaring miring di atas brankar ruang VIP rumah sakit. Air matanya belum mau reda sedari dia sadar."Johan, kamu lihat anakmu sekarang menjadi seperti apa? Aku sudah sangat sakit karena keweca padamu, kenapa kamu turunkan pikiran sempitmu pada Alex." Sasmita bergumam, ingin berseru pada sang suami."Apa yang harus aku lakukan di sisa umurku ini? Aku tidak boleh tinggal diam."Sasmita duduk, dia menyeka air matanya. Menghela nafas panjang."Aku akan melakukan tugasku sebagai seorang ibu."Sasmita menekan tombol nurse call. Dia minta izin untuk pulang, tapi perawat berkata akan melaporkan dulu pada seseorang.-"Hari ini apalagi? Kamu sudah selesai kuliah, tapi kegiatan kamu hanya jalan-jalan dan membuat konten. Bisakah kamu lebih serius dalam hidupmu?" kesal Vincent."Papa bilang, kamu mendapat izin jadi pengawal pribadi dan sangat khusus. Jadi, hari ini kita pergi jalan sampai puas. Aku mau ajak kamu ke beberapa tempat." Arab

    Last Updated : 2023-07-05
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 95. Rasa Perhatian Pengawal?

    "Minum kopi dulu, Jo. Kamu bilang tidak lembur dan mau pulang awal. Tapi, di rumah kamu juga terus di ruang kerja." Ayana datang membawa kopi."Jangan banyak gerak, Ay." Jovan berdiri mengajak istrinya duduk di sofa.Ruang kerja itu bekas kepunyaan ayah Jovan. Dia sana masih tertata rapi buku koleksi ayahnya. Pigura juga masih berjajar di tempat yang sama.Jovan pelan telah berdamai dengan masa lalunya, pikirannya terbuka untuk masa depan.Ayana duduk di pangkuan Jovan, tangannya melingkar di leher suaminya."Kamu tidur dulu, masih banyak yang harus aku kerjakan malam ini.""Kamu sangat sibuk, apa karena kamu gagal dalam tender itu?" Ayana memainkan rambut Jovan.Jovan mengangguk. "Ini sudah jadi tugasku. Dan tugasmu adalah menjaga kesehatan, jangan banyak bergerak, apalagi membuat kopi seperti ini, aku bisa menyuruh pembantu." "Aku yang ingin membuat kopi untukmu. Jangan dilarang!""Baiklah untuk kali ini, aku sangat senang bisa menikmati kopi buatanmu lagi."Ayana mengecup kuncup r

    Last Updated : 2023-07-05
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 96. Suami Cerewet

    Lemahnya rasa ibu, kala dia mendengar rengekan manja dari orang tercinta. Hancurnya jiwa seorang istri dan ibu, karena dia terlalu sayang pada keduanya."Awas, ibu!" Pembantu itu bisa menangkap tangan Sasmita.Sasmita membelalak tersadar. Separuh badan sudah mendoyong ke luar pagar. Nafasnya berat naik turun."Bu, jangan nekat. Saya tahu ibu sedang sangat tertekan, tapi jangan salah bertindak." Pembantu itu berhasil menarik Sasmita dan membawa duduk di kursi balkon.Sasmita masih terduduk lemas, dia belum sepenuhnya menguasai pikirannya.Pembantu itu ingin pergi mengambil air putih, tapi takut majikannya itu nekat lagi.Sasmita mengatup matanya dan mengatur nafas."Apa yang terjadi?" tanya Sasmita."Ibu mau melompat dari balkon. Untung saya datang. Lain kali, ibu bisa cerita sama saya, biar hati lebih plong. Jangan bertindak seperti itu."Sasmita mengusap air matanya yang jatuh. "Terima kasih." Hanya itu kata yang keluar."Ibu belum makan, apa perlu saya buatkan makanan berkuah hangat

    Last Updated : 2023-07-05
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 97. Drama Makan Mie Godog

    "No!" Vincent mengepakkan tangan saat Arabella keluar dengan gaun merah dada terbuka rendah."No!" Vincent masih tidak suka, karena gaun itu punya belahan sampai paha."No!" Sebenarnya cocok, tapi warna tidak senada dengan jasnya."No!" "No!"Sampai Akhirnya Arabella keluar dengan gaun navy lengan pendek dan tertutup."Ok!""Ini? Ok? Ini buat ibu-ibu. Mana semua ketutup, nggak banget deh."Lebih elegen, jika kamu mau.""Ya!" Arabella mencebik kesal.-Leo masih di kantor, dia masih akan menyelesaikan beberapa hal penting. Jovan membawa sebagian pekerjaan ke rumah. Dia pulang sore hari dan langsung membawa Ayana ke klinik dokter kandungan.Ayana telah diperiksa dan melakukan USG untuk memeriksa kantung kehamilan. "Kehamilan Anda cukup baik. Morning sickness itu sangat wajar. Anda harus banyak makan sayur hijau dan protein. Kurangi gerak mengangkat benda berat. Saya akan memberi asam folat dan vitamin. Jika terjadi keluhan silahkan datang untuk pemeriksaan," jelas dokter.Dalam lajuan

    Last Updated : 2023-07-06

Latest chapter

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 114. Kemenangan Hati Dan Harta(End)

    Ditinggal hampir satu bulan oleh Jovan. Ayana jadi semakin kurus. Dia susah tidur dan makan, suami hanya vc sehari satu kali."Kamu harus makan, Ayana. Kalau Jovan pulang dan kamu terlihat seperti ini, kami yang akan jadi sasaran utama," ucap Leo."Apa dia sangat sibuk di sana, sampai tidak bisa sering menghubungiku? Kan hanya jaga saja, nggak kerja?""Jovan tidak di sini bukan berarti dia tidak bekerja. Justru dia sangat sibuk di sana," ucap Brox."Benar, jangan sampai saat suamimu di sana sibuk, kamu di sini malah membuat dia cemas," sahut Robin.Ayana diam sejenak, dia lantas mengambil piring itu dan makan banyak.Masih pagi di depan rumah Jovan. Sasmita dan Alex sudah berada di sana."Ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan dan Nyonya," kata penjaga."Siapa?" tanya Ayana."Ibu Sasmita dan Alex."Semua jadi saling pandang."Bawa masuk!" suruh Vincent.Penjaga pergi."Aku takut." Wajah Ayana jadi pucat."Kami pastikan dia tidak akan bisa menyakitimu," ucap Brox.Alex dan Sasmita masu

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 113. Kanigara Dibawa Ke Luar Negeri

    Vincent hampir terhuyung saat Arabella menelponnya."Ada apa, Vinc?" tanya Jovan."Terjadi sesuatu pada tuan Kanigara."Mata Jovan melebar. "Katakan dengan benar!""Kita ke rumah sakit untuk tahu kebenarannya. Arabella tidak bilang secara detail.""Aku ikut, Jo." Mata berkaca Ayana menatap harap."Aku akan kabari kamu nanti. Ini sudah malam, kamu harus istirahat."Ayana terpaksa menurut, dan para pria lekas pergi ke rumah sakit."Jovan cepat berlari ke ruang penanganan."Vinc!" Arabella menghambur memeluk Vincent sambil terisak. "Papa, Vinc."Vincent membawa duduk dan tetap mendekap."Apa yang terjadi, Rey?" seru Jovan.Rey hanya menggeleng. Dia meremas tangan di depan, dan terus menoleh pada pintu ruang tindakan.Jovan mulai membuat praduga. "Apa yang kamu sembunyikan dariku selama ini, Rey?" Rasa gelisah membuat Jovan menyentak.Rey terdengar menghela nafas. "Dokter yang akan menjelaskan nanti.""Jika nanti kamu terbukti sengaja membuat kekacauan, aku akan membuat perhitungan padamu

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 112. Kanigara Tidak Sadar Diri

    Bagaimana tidak kembali terguncang. Sasmita merasa dirinya benar-benar sendiri dan sangat takut."Alex, kamu di mana, Nak!" teriak Sasmita, dia berlari ke tengah jalan raya.Sebuah kendaraan melaju cepat tepat di arah Sasmita."Bu, awas ...!!" teriak anak buah Rey.Sasmita berjongkok saat mobil itu sangat dekat."Aaaa ....." Jantung Sasmita berdetak sangat kencang. Mobil itu berhenti di depan Sasmita, hampir menabrak."Hey, jangan gila dong. Kalau ketabrak kita yang disalahin!" teriak pengemudi itu.Pandangan Sasmita kabur dan pusing, dia pingsan."Bu!" Anak buah Rey mengangkat Sasmita. -"Ibu Sasmita berada di rumah sakit."Kabar itu telah sampai pada Kanigara dan Jovan. Mereka segera melihat kondisi wanita malang itu.Di kamar rawat. Sasmita telah terbaring belum sadar. Kanigara dan Jovan tidak tega melihatnya."Bagaimana Alex?" tanya Kanigara."Aku bisa melepaskannya. Sepertinya dia sudah tidak menjadi ancaman." Jovan menatap brankar Sasmita.Kanigara menoleh pada Rey. "Bawa dia b

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 111. Simpuhnya Rasa Sang Ibunda

    "Jadi kamu sudah menikah, anak baik?" tanya Sasmita. Mereka sudah berada di mobil."Istriku sedang mengandung.""Aku berdo'a untuk kalian, semoga selalu diberi kebahagiaan. Anak kalian juga akan sukses seperti kalian. "Terima kasih.""Aku juga berharap bisa mendapat cucu dari Alex, pasti sangat lucu. Ah, aku berpikir terlalu tinggi." Sasmita menyeka buliran yang kembali jatuh dengan kekehan kaku.Jovan menatap arah jalan. Dia mengatur nafasnya dan mengurai rasa yang terus mendesak di dada.Tiba di lapas."Anak naik, Alex?" Mata Sasmita melebar sambil menunjuk arah bangunan itu."Om Gara memilih jalan tengah. Semoga anak Anda dapat mengerti kebaikan hati Om Gara.""Terima kasih anakku telah diberi keringanan." Karena Sasmita paham dunia mereka yang tidak segan akan menggunakan hukum nyawa dibayar nyawa.Mereka masuk. Menunggu beberapa saat."Alex!" seru Samita, dia menghambur pada anaknya."Ma."Dua insan itu berpelukan dengan sahutan tangis.Jovan mendongak, dia teringat kedua orang

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 110. Jovan Dan Sasmita

    Kini semua berpindah dari meja makan. Ayana bersama Arabella sedang para lelaki sebagian bermain catur."Om, papa ingin bertemu dengan Anda dalam waktu dekat ini. Saya ingin membuat janji dengan Anda terkait hal itu," ucap Fabian."Kamu atur saja bersama Rey," jawab Kanigara.Jovan mendoyongkan kepala pada Vincent di sisinya."Jangan sampai kalah sama pria jelek itu. Aku tidak sabar menunggu IQmu jatuh ke dasar jurang," bisik Jovan."Cepat, setelah itu giliranku,' Leo juga menyahut dengan bisikan di sisi Vincent."Diam kalian!" gumam lirih Vincent.Robin dan Brox menendang kaki Leo dan Vincent. Sambil mengedip mata pada mereka."Ada yang ingin kalian katakan?" tanya Kanigara."Vincent mau ngajak Arabella makan malam besok, tapi dia takut tidak dapat izin," sahut Jovan.Vincent menginjak kaki Jovan kuat sambil tersenyum malu pada Kanigara."Bukankah kemarin kamu juga mengajak dia makan?" jawab Kanigara membuat Vincent gugup."Maaf, Tuan. Arabella memaksa." Vincent melipat bibirnya."S

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 109. Harmoni Hati

    Di dapur masih sepi, Jovan bingung dan tidak tega membangunkan pembantu. Akhirnya dengan modal tutorial vidio medsos Jovan membuat dengan tangannya sendiri.Sekian saat berkutat di dapur, dengan bukti peluh yang terus mengucur. Bibir Jovan juga terus menghembus nafas, yang ternyata kepedesan."Tuan, kenapa masak pagi sekali?" Sudah ada satu pembantu yang bangun karena mencium bau tajam.Jovan terbatuk. "Aku buat seblak, kamu lanjutkan!" Jovan tidak tahan dan mundur.Pembantu itu melihat kondisi dapur. Kerupuk berceceran, mie, sayur, semua berantakan dalam wadah. Berantakan dan salah.Akhirnya pembantu itu mulai dari langkah awal.Jovan kembali ke kamar. "Jo, mana seblaknya?" Ayana sudah wangi.Jovan tersenyum jahil. "Baru disiapkan sama bibi." Dia maju dan mengendus ceruk leher Ayana. "Jo, kamu bau!" Ayana menggeser wajah Jovan."Aku tahu, mandiin aku bentar dong, Ay.""Nggak mau. Mandi sama kamu bakalan lama." Ayana terkekeh geli."Olah raga pagi bagus untuk kesehatan dan ibu hamil

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 108. Akhir Dari Febby

    Berangkat dengan beberapa mobil. Mereka menempuh jarak sekitar 1 jam. Hingga tiba di sebuah tempat di tengah bangunan tinggi. Dari depan tidak terlalu ramai dan tidak ada penjaga di pintu depan. Hanya tertulis tempat karaoke biasa. "Anak buahku sudah berjaga mengepung. Kita masuk!" ucap Rey.Mereka memakai pakaian serba hitam tanpa identitas. Masuk pintu utama, baru ada penjaga yang duduk sambil bermain kartu."Siapa kalian!" Para penjaga menghadang.Hanya tiga pria kekar. Adu hantam tidak memakan waktu lama.Masuk ke pintu kedua, melewati lorong gelap."Ini bukan tempat karaoke, jelas perdagangan wanita malam," ucap Robin."Tapi, di mana tempat parkir dan sebelah mana pintu masuk pelanggan?" bingung Brox."Pasti ada dan akan kita cari!" sahut Leo.Tiba di area dalam. Seperti pusat hiburan para sultan. Meja bertender terbentang panjang. Ada yang memandu karaoke di sana, tapi masih ada lorong-lorong di sana."Ada penyusup!" teriak satu penjaga di dalam.Seketika berhambur mereka yan

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 107. Arti Kata Pacar

    Memicing dan begidik, Arabella tidak habis pikir dengan ide Vincent untuk makan di tempat seperti itu."Ini bersih?" bisik Arabella memajukan wajah pada Vincent.Vincent menahan nafas sekian detik, karena tersapu nafas Arabella."Kita serius mau makan tempat ini?" Arabella menoleh pada para pengunjung lain.Vincent agak memundurkan kursi plastik tanpa punggung itu. "Kamu boleh tunggu di mobil kalau tidak mau makan," ucap Vincent.Terdengar desahan kesal dari Arabella.Makanan datang. Aneka olahan seafood yang menggunggah selera. Vincent memesan lumayan banyak.Vincent memakai sarung tangan plastik. Dia mengambil lobster dan menyuapi Arabella."Coba dulu baru komentar. Jangan terbiasa membuat kesimpulan tanpa mengetahui isi masalah."Arabella menerima suapan yang agak dipaksa itu. Mengunyah pelan dengan merasakan ...."Lumayan!" Arabella kini memakai sarung tangan plastik dan segera merebut makanan itu.Pedas enak. Arabella dan Vincent menikmati sambil tertawa dan berebut."Vinc!" ser

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 106. Aksi Konyol Jovan

    Anak Tuan Kanigara jadi karyawan biasa? Apa tidak salah? Itu yang ada dalam pikiran para karyawan saat Vincent mengantar Arabella ke meja kerjanya."Pak, Vincent.""Pak, Vinc."Banyak yang menyapa Vincent dengan senyum ramah. Namun, Vincent tetap berwajah datar.Tidak dengan Arabella. Dia mencebik dan mengumpat dalam hati."Ini meja kerjamu, soal tugas pekerjaanmu akan dijelaskan oleh manajer nanti. Aku pergi dulu, di luar sana sudah ada pengawal yang mengawasimu," jelas Vincent."Nanti makan siang aku ke ruanganmu."Vincent mengangguk, dia pergi."Mana manajernya, cepat bilang apa tugasku!" seru Arabella, tetap saja dia tidak bisa melepas identitas anak petinggi perusahaan ini.Yang katanya manajer malah takut dan sungkan pada Arabella. Dia menjelaskan dengan terbata dan gugup.Suasana ruangan menjadi tegang dan Arabella tidak peduli hal itu, dia hanya ingin cepat naik jabatan jadi manajer dalam waktu satu bulan dan membuat Vincent puas. Arabella fokus pada layar komputernya.Di rum

DMCA.com Protection Status