Share

jawaban telak Ayra

Author: Vyra Fame
last update Last Updated: 2022-09-19 09:26:29

KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU

"Ayo, Sayang, kita makan malam dulu sebelum kembali memulai pertempuran panas kita malam ini," ucap Ibra sembari tersenyum jahil ke arah Ayra dan membuat Fahri menyemburkan nasi di dalam mulutnya ke wajah Fiona.

"Astaga Mas Fahri! Kamu apa-apaan sih, Mas!" pekik Fiona. Wajahnya benar-benar berantakan karena disembur Fahri dengan nasi yang sedang ia kunyah.

Sifa yang melihat pun mendadak terbahak, Ibra pun juga sama sedangkan Ayra hanya tersenyum geli melihat pemandangn yang ada di depannya.

"M-maaf, Sayang, Mas tidak sengaja." Fahri cepat mengambil tisu dan langsung mengelap wajah Fiina dan mengusap-usapnya. Tentu saja membuat wajah Fiona yang selalu full make up mendadak bedaknya bergeser. Wajah Fiona memang bersih dari nasi sembran Fahri tapi juga sekaligus bersih dari make up yang ia pakai.

Ditambah maskara dan eyeliner Fiona yang turut luntur saat dibersihkan Fahri tadi.

Melihat itu, membuat Sifa semakin mengeraskan suara tawanya. Ibra pun s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Fahri dan Reni memang klop

    "Jangan kurang ajar kamu! Memangnya kamu pikir kamu siapa ha! Suka-suka aku lah mau bagaimana. Kamu gak bisa larang-larang aku.""Apa Tante gak tahu kalau mengganggu kenyamanan dan ketenangan orang lain itu bisa kena pasal? Kurasa seharusnya Tante tahu sih tapi memang dasarnya Tante gak punya malu jadi yah begitu deh. Oh atau Tante kebiasaan merebut suami orang jadinya keenakan jadi pelakor? Kenapa? Sudah habis uang-uang dari hasil Tange merebut suami orang? Atau Tante sudah gak laku lagi makanya berusaha menggoda suamiku?" ucap Ayra lagi yang benar-benar mematikan serangan lawannya. Wajah Reni sudah kembali memerah, rahangnya mengeras dan tatapannya sangat tajam seolah-olah ingin menusuk sang lawan. "Kamu jangan pernah menghina aku karena aku gak akan main-main dalam memberikanmu pelajaran," desis Reni dengan tatapan tajamnya itu. Tangan Reni maju berusaha untuk menyerang Ayra. Akan tetapi, Ayra memundurkan tubuhnya hingga tangan Reni tidak sampai mengenai dirinya. Reni semakin ke

    Last Updated : 2022-09-20
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Siapa yang membuat kekacauan?

    Adzan berkumandang dan Ayra sudah terbangun dari tidurnya. Ia bersiap untuk mandi dan membersihkan badannya dari sisa-sisa pertempuran panas malam tadi bersama Ibra. Sekilas Ayra melihat ke arah Ibra yang masih terlelap.Wajahnya masih terlihat sangat tampan meski usianya yng tidak lagi muda. Rahang yang tegas, mata elang dan hidung yang menjulang tinggi membuat pria itu bertambah ketampanannya. "Jangan kelamaan diliatin nanti kamu minta nambah lagi." BlushUcapan Ibra membuat kedua pipi Ayra menghangat. Ingin sekali rasanya dia menenggelamkan diri ke lautan dalam. Rasanya sungguh malu sekali saat dirinya kedapatan sedang memindai wajah Ibra. Ibra membuka mata dan tersenyum jahil melihat ke arah dang istri. Ayra cemberut mendapati Ibra seolah-olah seperti tengah mengejeknya. "Kalau sudah bangun kenapa masih pura-pura tidur?""Mas memang sengaja, karena Mas tahu kalau kamu pasti belum puas ya sama yang malam tadi." Ibra menaik turunkan alisnya dan senyuman jahil kembali ia terbitka

    Last Updated : 2022-09-21
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   banjir bandang buatan

    Namun, saat Ayra berbalik badan ia hampir saja bertabrakan dengan Sifa. Sifa nyengir melihat Ayra yang terpekik karena terkejut. "Hehehe, maaf, Mbak, kaget ya?" "Enggak! Tapi mati!" ketus Ayra. "Oh innalillahi. Kalau mati kok masih bisa jalan? Dikubur dong, Mbak." Ayra melotot mendengar ucapan Sifa. "Kamu doakan aku mati?" "Heheheh piss Mbak, aku cuma bercanda." "Eh kamu tahu siapa yang membuat kekacauan ini?" "Oh tentu saja tahu.""Siapa?" "Duo F sama si Nenek peot.""Jadi maksudnya si nenek peot itu enggak pulang?" Sifa mengangguk cepat dan kembali berkata, "Tadi malam aku sudh nyuruh pulang cuman aku ini siapa sih, Mbak, mana mau mereka dengarkan aku. Yang ada aku malah dimaki-maki." Ayra mengepalkan tangannya. Tidak ada lagi dalam kamusnya sekarang ini membiarkan seorang pelakor masuk ke dalam rumahnya. Tidak akan lagi mau Ayra mecolongan akan hal itu. Tidak akan lagi Ayra mau membiarkan rumah tangganya dirusak oleh seorang pelakor jahanam seperti Reni. Tidak akan! Ayra

    Last Updated : 2022-09-21
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kehaluan Fahri

    "Ngapain kamu nginep di sini hey lacur!" Pletak. Lagi-lagi Ayra menggetokkan kepala Reni menggunakan gayung yang ada di tangannya. Hal itu lantas membuat Reni langsung tersadar. "Heh kamu bocah bau kencur berani-beraninya kamu perlakukan aku kayak begini!" pekik Reni yang membuat Ayra langsung menutup hidungnya. "Kenapa kamu menjauh begitu? Kamu takut ha! Makanya jangan sok-sok an angguin aku. Kamu pikir kamu itu siapa?!" "Tante itu yang Tante pikir emangnya Tante siapa? Aku menjauh karena mulut Tante bau bangkai. Busuk banget huek! Abis makan tikus mati apa cicak mati sih? Huek.""Ada apa kamu bangunin aku seperti ini? Kamu mau cari mati sama aku?""Heh seharusnya aku yang nanya. Ngapain kamu nginep di rumahku tanpa seijinku. Apa otakmu sudah geser ha!" "Rumahmu? Hello jangan ngadi-ngadi sehm ini tuh rumah Mas Ibra bukan rumahmu jadi gak usah ngaku-ngaku begitu." "Apa kamu lupa kalau Mas Ibra itu suamiku. Suamiku! Jadi aku berhak mengakui rumah ini juga rumahku." "Eh tunggu-t

    Last Updated : 2022-09-22
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   pengusiran duo F dan nenek peot

    "Mati aku," gumam Fahri dan menelan salivanya berkali-kali. Ia mengusap wajahnya agar penglihatannya jelas jika dia tidak sedang bermimpi. "Astaga bodohnya kau Fahri, kenapa bisa sampai lupa sih kalau udah cerai sama Ayra. Oh Ayraku kenapa kamu jadi semakin cantik dari hari ke hari sih! Kenapa gak pas waktu sama aku kamu itu cantik seperti ini? Kenapa harus setelah menikah dengan bandot tua ini baru aura kecantikanmu terpancar? Arghh sialan!" Lagi-lagi Fahri menggeram dalam hatinya. Karena untuk mengucapkan pun ia takut pada Ibra. Hahahaha. "M-maaf, Pi, aku keceplosan." "Kenapa? Kamu nyesel udah buang berlian demi mendapatkan sampah?""Kenapa Papi mengatakan hal itu? Fiona kan juga anak Papi?""Ralat! Dia hanya keponakan. Keponakan yang sama tak tahu dirinya dengan ibunya." Ibra menatap Fahri dan Reni bergantian dengan tajam. seolah-olah pandangan mata itu begitu menusuk sang lawan. "Tapi dia itu tetap ada hubungan darah denganmu, Mas! Kenapa kamu lebih memilih perempuan yang suat

    Last Updated : 2022-09-22
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Akhirnya benalu pergi

    Fiona, Fahri dan juga Reni terdiam seketika. Mereka saling pandang satu sama lain. Mereka tidak menyangka jika akhirnya Ibra akan mengusir mereka dari rumah yang besar dan mewah itu. "Kenapa? Mikir apa lagi? Sudah sana pergi! Apa kalian pikir aku sedang main-main?" "Ah ya! Papi pasti lagi main-main kan? Ya kan, Pi? Mana tega kan Papi ngusir aku secara Papi yang sudah merawat aku sejak kecil." Fiona tertawa tapi ia juga mengeluarkan air matanya. "Apa di wajah Papi ada tulisan kalau Papi lagi main-main? Tidak! Papi serius dalam hal ini.""Pi, tapi kenapa, Pi? Aku ini anak Papi, Papi yang lebih dulu mengenal aku ketimbang istri Papi itu. Kenapa hanya karena dia lantas Papi tega mengusirku?" "Dengar Fiona! Aku merawatmu hanya karena merasa bertanggung jawab atas dirimu sebab kamu ditinggal pergi Ibumu yang gila harta dan suka mengobral selangkangan itu ditambah lagi ayah kandung kamu yang sedang sakit. Karena aku memiliki nurani makanya aku dan mendiang istriku merawatmu. Tapi sekaran

    Last Updated : 2022-09-24
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   CEO PERDAGINGAN

    "Aduh kan sakit, Mas, main cubit aja sih.""Tapi kamu suka kan?" Ibra menaik turunkan alisnya. "Suka dong, kan suami sendiri yang nyubit kalau orang lain mah udah pasti aku tendang dia nya. Hahahaha." Ibra dan juga Ayra sama-sana tergelak mendengar jawaban Ayra. "Dasar istriku ini kenapa kamu barbae syekali.""Tapi kamu juga suka kan?" "Suka dong. Aku suka orang seperti kamu yang mempertahankan harga dirinya dengan caranya.""Ah maca ciii." Ayra membuat wajah gemas di depan Ibra. "Sudah stop jangan bermimik muka seperti itu.""Kenapa?" Ibra mendekatkan bibirnya ke telinga Ayra dan kembali berucap, "Karena aku sangat tidak tahan jika melihat ekspresi wajahmu itu. Ingin sekali rasanya aku memakanmu sekarang juga."BlushWajah Ayra memanas dan menghangat. Rona kemerahan pun tercipta di sana akibat ucapan Ibra padanya. "Mas genit deh.""Biarin, genit sama istri sendiri sah-sah saja dong." "Terserah deh. Yaudah aku mau ganti baju dulu ya."Sigap Ibra menahan tubuh Ayra agar tak menj

    Last Updated : 2022-09-24
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   nyinyiran lain

    "Dia pemilik warung bakso langgananku tempatnya ada di seberang kantor. Gimana? Mau?" Sontak saja Sifa cemberut dan berwajah masam. Ibra tergelak melihat ekspresi Sifa yang tadinya berbinar kini berubah jadi masam. "Ya kali, Pak, dari seorang bodyguard berubah haluan jadi Mbak jualan bakso. Gak bonafit banget sih.""Lho, kamu jangan salah, Sif, meskipun kang bakso juga kalau duitnya banyak kan gak masalah.""Ya tapi gak gitu juga kali, Pak. Kalau kang baksonya yang ganteng gagah dan tampan sih gak masalah.""Lah kan tadi kamu yang minta dicarikan sugar daddy? Nah Pak Malik itu lah orangnya.""Au ah terserah Bapak aja."Ibra kembali tergelak karena Sifa semakin terlihat kesal. Sedangkan Ayra sejak tadi mengelilingi pandangannya yang ingin tahu dan melihat kalau para benalu itu masih ada ataukah tidak. "Tenang aja, Mbak, mereka udah gak ada. Sudah diusir sama Pak Tedi sama Pak Harun tadi," ucap Sifa seolah-olah mengerti apa yang Ayra pikirkan. "Oh, baguslah kalau begitu.""Ngomong-ng

    Last Updated : 2022-09-24

Latest chapter

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fahri (ending)

    Ayra beranjak dari tempat duduknya, menghampiri wanita itu, lalu memeluknya. Ia berusaha penuh untuk membuat Fiona nyaman saat berada di keluarga ini. Ibra yang melihat pemandangan itu pun ikut bahagia. Ia senang karena Fiona sudah menyadari kekeliruannya dan berjanji untuk memperbaiki diri. “Fiona.” Panggil Ibra. “Iya?” “Kamu boleh tinggal di sini lagi jika berkenan,” tukas Ibra tulus. “Benarkah?” Fiona menatap tak percaya. Ini seperti sebuah kemustahilan. “Tentu saja. Karena kamu masih anak angkatku,” sahut Ibra seraya menganggukkan kepala. “Terima kasih, Papi.” Keesokan paginya, mereka semua bersiap-siap untuk pergi ke Rumah Sakit jiwa di mana bapak kandung Fiona berada. Sesampainya di sana, Fiona terlihat sedih melihat kondisi bapaknya yang masih dalam proses penyembuhan. Ibra menepuk pundak Fiona. “Sudah, jangan menangis lagi. Doakan yang terbaik untuk bapakmu.” “Iya, Papi. Aku hanya ingin bapakku sembuh. Itu saja.” Fiona menghapus air matanya. Di lain sisi, saat Fiona

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fiona

    Kini Fiona berada di depan rumah Ayra dan Ibra. Wanita itu terlihat sangat gugup dan juga malu. Cemas jika permintaan maafnya tidak diterima. Ya, memang kesalahannya begitu besar. Jadi, wajar saja bila nantinya Ayra dan Ibra tidak memberikan pintu maaf tersebut kepada dirinya. Fiona juga hanya bisa pasrah jika hal demikian sampai terjadi. Dia tak akan marah apalagi sakit hati untuk respons yang akan diterima. Fiona mencoba menghilangkan rasa gugup dan cemasnya sebelum mengetuk pintu rumah Ayra dan Ibra. Ia menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Fiona lakukan berulang kali sampai sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Walaupun permintaan maafnya diterima relatif kecil, ia tetap berusaha. Lagi pula, tidak ada salahnya bila Fiona mencoba. Karena bila tidak berusaha, dia tak akan tahu hasilnya.Fiona mengetuk pintu itu dengan dua ketukan. Selang beberapa menit, pintu segera terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik Ayra. Secara bersamaan, pasang

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   tidak ada yang gratis di dunia ini, Bu.

    "Ah! Tolong katakan itu di kantor, sekarang mari ikut kami untuk memenuhi prosedur," jelas polisi tersebut dengan lantas menarik tangan Fahri dan mulai memborgolnya.Fahri tentu meronta, ia berusaha menjelaskan semuanya namun kedua polisi itu tak mendengar dan seakan-akan menutup kedua telinganya.Sementara itu, Hilwa mulai meraung-raung memohon untuk tidak membawa anaknya ke kantor polisi."Tolong lepaskan anak saya! Kalian tidak pantas membawanya atas tuduhan tidak dilakukannya!" titah Hilwa dengan berteriak tak karuan, bahkan wanita itu sampai tak segan-segan untuk mencaci petugas polisi tersebut.Keributan itu jelas terdengar sampai ke dalam kamar pribadi milik Nazwa. Gadis yang tengah asyik memainkan gadgetnya merasa terganggu dengan kebisingan yang terjadi di rumahnya.Nazwa pun bangkit dari tempat tidurnya dan berdecih, "Ada apa sih!? Kenapa ribut sekali!?"Tanpa berpikir panjang Nazwa pun lekas beranjak dan keluar dari kamar untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.Hingga

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penangkapan Fahri

    "Apa-apaan ini!?" pekik Fahri saat ia mengetahui bahwa dirinya telah mendapat surat pemecatan dari HRD.Ya! Ketika Fahri tengah sibuk di ruang kerjanya ia tiba-tiba dikejutkan oleh sosok sekretaris yang mendatangi ruangannya dan menyerahkan secarik kertas yang berisikan sebuah surat pemecatan.Hal itu lantas membuat Fahri naik pitam, ia sama sekali tak terima diperlakukan seperti itu oleh Ibra, yang merupakan ayah mertuanya sendiri."M-maaf, Pak. Saya hanya menyampaikannya saja, selebihnya saya tidak tahu pasti," ucap sekretaris itu dengan menundukkan kepalanya. Wanita itu terlihat takut dengan temperamen atasannya yang tiba-tiba naik.Fahri pun berdecih kesal, lalu kembali membaca isi surat tersebut. Hingga ia kembali terkejut saat membaca pernyataan yang menyatakan bahwa Ibra tidak hanya akan memecatnya, namun lelaki itu juga akan melaporkan Fahri kepada pihak berwajib atas tindakan penggelapan dana yang ia lakukan pada perusahaan.Mengetahui hal itu, Fahri semakin geram, amarahnya

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   menceraikan Fiona

    “Fahri pulang! Dia akhirnya pulang setelah berhari-hari,” sorak Fiona yang merasa memiliki secercah harapan dengan kepulangan pria itu.Beberapa hari belakangan, Fiona sama sekali tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Hari-harinya dipenuhi oleh fisik lesu dan perasaan lelah dan tekanan batin.Namun, begitu mendapati bahwa Fahri akhirnya kembali pulang membuat Fiona merasa bersemangat dan berharap-harap cemas. Akankah lelaki itu pulang karena sadar dan ingin meminta maaf, ataukah jangan-jangan ingin melakukan hal lain yang membuat Fiona semakin terpuruk? Itu lah pertanyaan yang memenuhi benak Fiona sekarang ini.Wanita itu langsung bangkit dari sofa dan berjalan beberapa langkah untuk membukakan pintu. Sebelum muncul di ambang pintu, Fiona sedikit merapikan rambut dan kondisi pakaiannya agar terlihat lebih layak untuk menyambut kepulangan suaminya.Fahri pun turun dari mobilnya begitu mesin mobil sudah dia matikan. Wajah pria itu tampak datar dan bahkan tanpa ekspresi. Dari sudu

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kegundahan bati Fiona

    Fiona masih tak kuasa menahan dadanya yang justru semakin sesak. Dia terus memukul-mukulnya dengan kepalan tangan saking sakit dan perih hatinya saat ini.“Fahri, kamu benar-benar kejam!” isaknya yang sejak ditinggal Fahri tadi sudah menangis dengan lelehan air mata berurai di kedua pipinya yang bening. Fiona bahkan tidak peduli bila saat ini dirinya hanya terduduk di lantai saking gontai dan lemas kedua lututnya mendengar untaian kalimat demi kalimat yang dilontarkan Fahri.Lantai keramik di ruang tengah yang dingin itu menjadi saksi pertengkaran keduanya beberapa saat yang lalu serta menjadi saksi pula betapa hancurnya perasaan Fiona saat ini.“Bisa-bisanya kamu bilang bahwa selama ini kamu hanya memanfaatkanku saja, Fahri!” Fiona masih tidak menyangka. “Padahal, waktu itu wajah kamu begitu tulus saat menyatakan perasaanmu. Kita bahkan harus menghadapi berbagai lika-liku sampai-sampai kau bercerai dengan Ayra.”“Perjuangan kita begitu panjang dan berat. Tapi kenapa … kamu malah ber

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   meninggalkan Fiona dalam kepedihan

    Fahri masih diam saja. Dia asik memilih pakaian apa yang akan dirinya kemas. Fahri terdiam karena dia malas meladeni Fiona. Sampai pada akhirnya telinganya muak mendengar pekikan Fiona.Brak!Saat itu juga Fahri menggebrak meja."Brisik! Kamu gak lihat aku lagi ngapain?!" bentak Fahri yang kini sudah menatap Fiona tajam."Ya makanya kalau ada orang tanya itu dijawab!" balas Fiona tak mau kalah."Kalau aku diam saja itu tandanya aku tidak mau menjawab pertanyaan kamu. Sadar diri dong dari tadi, berisik tau gak!" marah Fahri yang kini sudah mengepalkan kedua tangannya.Ditatap seperti itu sukses membuat Fiona sedih. Fiona hampir saja meneteskan air matanya, tetapi dia cegah dengan mendongak cepat-cepat.Sedangkan Fahri sudah mengalihkan pandangannya ke lain arah. Setelah itu Fahri kembali membereskan pakaian yang sejak tadi menjadi tujuan utamanya datang ke rumah ini."Jahat kamu Mas. Berani-beraninya kamu bentak aku seperti itu," lirih Fiona merasa sedih.Tidak ingin ambil pusing, Fahr

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Fahri sang donjuan

    Saat ini Fahri dan Alina meminta waktu berduaan. Mereka memilih untuk tidak diam rumah. Mereka berjalan-jalan sejenak mencari angin. Hubungan yang baru pertama kali terjalin itu benar-benar sangat menyenangkan bagi Alina. Begitupun dengan Fahri yang tidak bisa tidak tersenyum ketika menatap wanita di sebelahnya itu.Orangtua Fahri sangat menyukai Alina juga. Jadi, sudah tidak ada batasan bagi keduanya untuk tidak dekat. Fahri benar-benar merasa bahagia. Bahkan untuk menjalin hubungan ini mereka tidak perlu pikir panjang lagi."Aku benar-benar bahagia bisa mengenalmu, aku bahkan ingin mengenalmu lebih dalam lagi. Seiring berjalannya waktu aku pasti tau semua tentangmu," celetuk Fahri begitu serius.Alina yang malu-malu hanya bisa tersenyum manis. Entah mengapa hatinya juga terasa hangat bisa berduaan dengan Fahri."Jangan ditahan kalau mau senyum atau ketawa," ujar Fahri ketika melihat Alina yang entah mengapa menahan semua itu."Kapan kita jalan?" "Ini kan sekarang lagi jalan," ledek

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   petualangan Fahri belum berakhir

    "Benar-benar menyebalkan. Sepertinya aku tak bisa kalau harus terus-menerus bertahan dengannya. Bukannya jadi kaya, yang ada lama-lama aku malah jadi Jatuh Miskin karena Fiona sendiri sekarang selalu minta uang denganku gara-gara tua bangka itu sudah tak ingin memberikan banyak uang untuknya. Masa Fiona hanya dijatah satu bulan tiga juta saja. Dapat apa uang segitu? Untuk keperluan sehari-hari saja pasti tidak akan cukup!" Fahri kian merasa kesal kita kembali mengingat perdebatannya dengan Ibra beberapa hari lalu.Sejenak terdengar ibu Fahri berdecak. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Kalau memang sudah tidak berguna ya sudah, buang saja. Dan kita bisa langsung segera mencari yang baru, yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan wanita itu," papar ibu Fahri dengan santainya."Iya, Bu. Aku tahu. Tetapi memangnya siapa yang harus aku kejar? Kemarin-kemarin aku terlalu fokus dan menikmati waktuku dengan Fiona sampai-sampai aku lupa untuk mencari target yang baru saat Fiona s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status