Share

banjir bandang buatan

Namun, saat Ayra berbalik badan ia hampir saja bertabrakan dengan Sifa. Sifa nyengir melihat Ayra yang terpekik karena terkejut.

"Hehehe, maaf, Mbak, kaget ya?"

"Enggak! Tapi mati!" ketus Ayra.

"Oh innalillahi. Kalau mati kok masih bisa jalan? Dikubur dong, Mbak." Ayra melotot mendengar ucapan Sifa.

"Kamu doakan aku mati?"

"Heheheh piss Mbak, aku cuma bercanda."

"Eh kamu tahu siapa yang membuat kekacauan ini?"

"Oh tentu saja tahu."

"Siapa?"

"Duo F sama si Nenek peot."

"Jadi maksudnya si nenek peot itu enggak pulang?"

Sifa mengangguk cepat dan kembali berkata, "Tadi malam aku sudh nyuruh pulang cuman aku ini siapa sih, Mbak, mana mau mereka dengarkan aku. Yang ada aku malah dimaki-maki." Ayra mengepalkan tangannya. Tidak ada lagi dalam kamusnya sekarang ini membiarkan seorang pelakor masuk ke dalam rumahnya. Tidak akan lagi mau Ayra mecolongan akan hal itu. Tidak akan lagi Ayra mau membiarkan rumah tangganya dirusak oleh seorang pelakor jahanam seperti Reni. Tidak akan!

Ayra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status