Share

Sifa yang keren

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-26 08:52:00

Tiba-tiba saja rasa panas menjalar di kepala Ayra. Otaknya pun ikut mendidih mendengar cemoohan para karyawan Ibra.

"Huft, kenapa sih ada saja orang-orang yang gak punya otak seperti mereka. Kenapa mereka harus nyinyir sama hidup orang? Kalau mereka mau kan mereka bisa mengikuti apa yang aku lakukan?" gumam Ayra dalam hatinya. Ayra bergegas menyudahi buang hajatnya karena ingin sekali ia menyumpal mulut para juliderwati itu.

Namun, belum sempat ia keluar dari dalam wc tiba-tiba saja terdengar suara Sifa yang sangat khas yakni, cempreng bak kaleng rombeng itu memekakkan telinga. Ayra pun sangat yakin kalau suara Sifa mampu membuat para karyawati itu terkejut setengah mati.

"Woi ngapain lu-lu pada ngimongin Bos gue? Mau gue laporin sama dia apa!" hardik Sifa yang baru saja keluar dari dalam wc setelah ia menuntaskan hajatnya.

"Siapa lu? Keluar-keluar tuh suara dah kek kaleng rombeng berisik bener di kuping gue." Salah seorang karyawati itu menyahuti ucapan Sifa sembari tangannya me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   duo racun vs bocil

    "Kita? Iri sama lu? Hello memangnya lu siapa? Najis banget kita-kita iri sama lu." Kali ini Mayla yang menimpali ucapan mereka untuk membantu bestie nya yakni, Difa. "Bilang saja gak usah gengsi begitu. Tandanya orang iri tu ya seperti kalian ini. Iri tanda tak mampu.""Ngapain iriin kelakuan pelacur kek lu? Bergelayut manja sama si Bos. Dikira situ oke?" "Lho, apa yang salah kalau bergelayut manja sama suami sendiri. Situ sehat? Apa sakit otak? Oh mungkin gila kali ya. Masa meluk, rangkul suami sendiri dikatain pelcur? Kalian punya pacar kan? Sudah dibobol berapa kali? Lebih pelaxur mana gue apa kalian berdua? Dibobol tanpa dinikahi. Ups keceplosan i'm sorry. Hahahaha." Ayra menutup mulutnya seolah-olah ia tidak sengaja mengatakan itu. Padahal ia sengaja melakukannya untuk membalas nyinyiran Mayla dan Difa tadi. Dan hal itu ditambah semakin runyam dengan Sifa yang ikut tergelak mendengar ucapan Ayra pada Difa dan Mayla padahal sejak ucapan Ayra itu tangan Mayla juga Difa sudah meng

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   hadiah untuk biang rusuh

    Ibra yang baru saja selesai meeting bersama para klien nya mendadak terkejut saat ada salah seorang pria yang membisikkan sesuatu di telinganya. "Kamu serius?" tanya Ibra pada pria yang bernama Abey tersebut. Abey menganggukkan kepalanya mantap, ia sangat yakin atas apa yang ia sampaikan pada Ibra. "Maaf ya untuk semuanya, saya harus kembali ke ruangan kerja saya sekarang karena ada urusan." Ibra berpamitan pada para kliennya sebelum ia meninggalkan ruangan rapat itu. "Panggil orang-orang itu segera ke ruangan saya!" titah Ibra pada Abey sebelum ia beranjak dari ruang meeting. Abey menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Setelah kepergian Ibra, Abey pun segera melakukan apa yang Ibra perintahkan. ***"Sayang? Maaf ya lama nunggunya," ucap Ibra pada Ayra saat dirinya baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya. Ia melihat Ayra yang sibuk bermain ponselnya sembari duduk di atas sofa empuk yang ada di ruangan itu. Sedangkan Sifa? Bocil itu pun juga melakukan hal yang sama dengan Ayra.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Dipecat secara tidak hormat

    "Tapi, Pak, ini gak adil buat kami! Kami ini sudah mengabdi selama 5 tahun lho. Kamu sudah membantu memajukan perusahaan Bapak! Apakah ini balasannya? Sungguh kami gak sangka kalau pemilik perusahaan tempat kami bekerja nyatanya sangat arogan sekali. Seharusnya kami ini mendapatkan penghargaan karena tanpa bantuan kami juga perusahaan ini gak akan maju." Meyla mencoba mencibir Ibra. Niatnya agar pria itu kena mental. Namun, nyatanya justru mereka telah memperlihatkan kebodohan mereka sendiri. Padahal mudah saja, tinggal mereka ber legowo minta maaf dengan tulus pada Ayra pastilah Ibra akan memaafkan mereka. Namun, nyatanya mereka juga lebih sombong dari yang Ibra perkirakan. "Cih! Benar-benar turunan iblis kalian itu. Jangan mengungkit soal apa yang sudah kalian berikan pada perusahaan karena faktanya apa yang perusahaan berikan kepada kalian sudah jauh lebih dari sekedar cukup. Bahkan, kami juga membiarkan kalian merasakan enaknya uang perusahaan bukan? Kalau saya mau, bisa saja s

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Sifa dan Abey

    "Maafkan aku ya, Mas." Ibra menoleh ke arah Ayra dengan kening berkerut. "Maaf untuk apa?""Ya karena aku kamu jadi marah-marah dan itu membuatmu pusing. Lagian kenapa kamu pecat mereka? Kalau bukan karena aku juga kamu gak akan pecat mereka kan? Seharusnya kamu jangan menghubungkan masalah pribadi sama urusan kerjaan kan kesannya gak profesional." Ibra menatap Ayra dalam dan medua tangannya terjulur dan memegang kedua pipi Ayra. "Dengarkan Mas ya Sayang, mereka dipecat bukan karena persoalan kamu. Anggaplah itu salah satu faktornya tapi sepenuhnya bukan karena itu. Bukankah tadi kamu dengar sendiri kalau Mas memecat mereka karena mereka sudah melakukan korupsi berbentuk sual di perusahaan ini. Mas gak mau semakin lama Mas membiarkan mereka membuat yang lain nanti ikut-ikutan. Jelas itu salah bukan? Perbuatan yang sangat merugikan bukan hanya perusahaan saja melainkan yang lainnya juga. Orang mau masuk kerja itu untuk mendapatkan uang bukan untuk mengeluarkan uang.""Tapi pada fakta

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Sifa gombalin Abey

    "Argh sialan! Tuh perempuan emang bener-bener bawa sial di kehidupan kita ya," ujar Meyla dengan menggebu-gebu. Napasnya pun tersengal saat mengingat dirinya dikuliti habis-habisan oleh Ibra di depan Ayra. Meyla dan Difa merasa jatuh harga diri mereka karena sudah dipermalukan sedemikian rupa di depan perempuan yang telah dihinanya. "Iya gue gak terima pokoknya diperlakukan seperti ini. Mana main pecat aja lagi," timpal Difa yang napasnya juga terdengar ngos-ngosan. Baik Difa maupun Meyla sama-sama tengah membereskan barang-barangnya dari ruangan mereka. Sejatinya mereka masih sangat membutuhkan pekerjaan itu tapi apa mau dikata semua sudah terjadi. Meyla dan Difs tak mau Ibra berubah pikiran dan berakhir dengan mereka berada di penjara. "Yuk kita pulang, nanti kita pikirkan lagi gimana caranya membalas ini semua. Jujur gue masih belum bisa terima dipecat secara sepihak begini," ajak Difa pada Meyla. Meyla tidak menanggapi ucapan Difa melainkan ia menggigit bibir bawahnya. Melihat

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Rahasia yang terungkap

    "Ngapain kamu senyum-senyum sendiri?" Suara Abey membuat lamunan Sifa tentang dirinya buyar seketika. Kepala Sifa celingak-celinguk mencari Difa dan Meyla. "Nyari siapa?" "Tuh duo racun pada kemana?" "Hongkong.""Eh jauh bener emangnya Mas ganteng lihat paspornya?""Iya barusan." "Lahhh grepe-grepe dong.""Siapa juga yang doyan sama bentuk body bulat begitu." Abey pergi meninggalkan Sifa karena dirasa sudah aman. Toh pembicaraan itu terlihat konyol dan garing. "Hey Mas ganteng mau kemana?""Nyari calon bini!" seloroh Abey yang membuat Sifa membelalakkan matanya. "Lahhh ini calon bini di depan mata udah." Abey mengabaikan celotehan Sifa dan terus melangkah menjauhi Sifa. Sifa yang sudah benar-benar kesengsem sama pesona Abey pun tak mau kalau pria itu sampai benar-benar mendapatkan calon istri. "Baru calon kan? Jadi aku masih ada kesempatan buat deketin kan? Mana tahu kita berjodoh," gumam Sifa dan mengikuti kemana Abey pergi. Sifa benar-benar ingin memanfaatkan kesempatan yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 72

    Mata Fahri membelalak mendengar pernyataan Difa. "Maksud kamu?!" tanya Fahri dengan menekankan suaranya namun tetap lirih. "Ya kita dipecat gara-gara ketahuan suap uang orang yang mau masuk kerja.""Kok bisa?!" "Ya mana kita tahu. Lagian memang cepat atau lambat kalau hal beginian pasti ketahuan. Ini juga gara-gara Bapak yang menyuruh kita-kira untuk bermain kita jadinya dipecat!" sungut Difa lagi yang merasa kesal karena dirinya kini tidak memiliki pekerjaan. "Kok jadi saya? Salah kalian kenapa bodoh sekali sampai bisa ketahuan. Kan sudah saya katakan berkali-kali kalau kalian harus berhati-hati. Papi mertua saya itu kan licik jadi pasti kalian bakal ketahuan.""Lho, kita kurang apa, Pak? Kita selalu menjalankan apa yang Bapak perintahkan sama kita ya kan, Mey?" Meyla mengangguk cepat menjawab ucapan Difa. "Iya, Pak, yang Difa katakan itu benar. Kami sudah melakukan semua yang Bapak perintahkan termasuk menaruh sesuatu ke dalam minuman Bu Fiona. Jadi …." Meyla menjeda ucapanya i

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 73

    Ayra masih bisa bertahan dan sabar karena ia yakin suatu saat akan berubah. Namun, ketika ia harus dihadapkan oleh Fahri hang bermain hati akhirnya membuat Ayra mundur itulah sebabnya saat Ayra diceraikan oleh Fahri di depan Fiona hatinya sudah mati. Yang ada hanya kebencian dan dendam semata tak ada sedikit pun di hatinya untuk pria itu lagi. "Ngeliatnya biasa aja, dia sudah bukan milikmu lagi. Berani kamu menatap dia lama-lama bakal aku colok itu dua bola mata kamu." Ucapan Ibra membuyarkan lamunan Fahri tentang dirinya dan Ayra. Lamunan tentang indahnya saat dirinya baru pertama menikah dulu dengan Ayra. Ayra yang cantik, Ayra yang lembut dan Ayra yang penurut juga penyayang. Dari segi financial Fiona memang juaranya tapi soap fisik dan hati? Fiona tidak ada apa-apanya dibanding Ayra. Dalam lubuk hati Fahri yang terdalam ia masih menginginkan wanita yang pernah menjadi istrinya itu. "M-maaf, Pi, bukan maksud Fahri begitu.""Kenapa kamu telat? Ini sudah jam berapa? Apakah begini

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05

Bab terbaru

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fahri (ending)

    Ayra beranjak dari tempat duduknya, menghampiri wanita itu, lalu memeluknya. Ia berusaha penuh untuk membuat Fiona nyaman saat berada di keluarga ini. Ibra yang melihat pemandangan itu pun ikut bahagia. Ia senang karena Fiona sudah menyadari kekeliruannya dan berjanji untuk memperbaiki diri. “Fiona.” Panggil Ibra. “Iya?” “Kamu boleh tinggal di sini lagi jika berkenan,” tukas Ibra tulus. “Benarkah?” Fiona menatap tak percaya. Ini seperti sebuah kemustahilan. “Tentu saja. Karena kamu masih anak angkatku,” sahut Ibra seraya menganggukkan kepala. “Terima kasih, Papi.” Keesokan paginya, mereka semua bersiap-siap untuk pergi ke Rumah Sakit jiwa di mana bapak kandung Fiona berada. Sesampainya di sana, Fiona terlihat sedih melihat kondisi bapaknya yang masih dalam proses penyembuhan. Ibra menepuk pundak Fiona. “Sudah, jangan menangis lagi. Doakan yang terbaik untuk bapakmu.” “Iya, Papi. Aku hanya ingin bapakku sembuh. Itu saja.” Fiona menghapus air matanya. Di lain sisi, saat Fiona

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fiona

    Kini Fiona berada di depan rumah Ayra dan Ibra. Wanita itu terlihat sangat gugup dan juga malu. Cemas jika permintaan maafnya tidak diterima. Ya, memang kesalahannya begitu besar. Jadi, wajar saja bila nantinya Ayra dan Ibra tidak memberikan pintu maaf tersebut kepada dirinya. Fiona juga hanya bisa pasrah jika hal demikian sampai terjadi. Dia tak akan marah apalagi sakit hati untuk respons yang akan diterima. Fiona mencoba menghilangkan rasa gugup dan cemasnya sebelum mengetuk pintu rumah Ayra dan Ibra. Ia menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Fiona lakukan berulang kali sampai sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Walaupun permintaan maafnya diterima relatif kecil, ia tetap berusaha. Lagi pula, tidak ada salahnya bila Fiona mencoba. Karena bila tidak berusaha, dia tak akan tahu hasilnya.Fiona mengetuk pintu itu dengan dua ketukan. Selang beberapa menit, pintu segera terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik Ayra. Secara bersamaan, pasang

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   tidak ada yang gratis di dunia ini, Bu.

    "Ah! Tolong katakan itu di kantor, sekarang mari ikut kami untuk memenuhi prosedur," jelas polisi tersebut dengan lantas menarik tangan Fahri dan mulai memborgolnya.Fahri tentu meronta, ia berusaha menjelaskan semuanya namun kedua polisi itu tak mendengar dan seakan-akan menutup kedua telinganya.Sementara itu, Hilwa mulai meraung-raung memohon untuk tidak membawa anaknya ke kantor polisi."Tolong lepaskan anak saya! Kalian tidak pantas membawanya atas tuduhan tidak dilakukannya!" titah Hilwa dengan berteriak tak karuan, bahkan wanita itu sampai tak segan-segan untuk mencaci petugas polisi tersebut.Keributan itu jelas terdengar sampai ke dalam kamar pribadi milik Nazwa. Gadis yang tengah asyik memainkan gadgetnya merasa terganggu dengan kebisingan yang terjadi di rumahnya.Nazwa pun bangkit dari tempat tidurnya dan berdecih, "Ada apa sih!? Kenapa ribut sekali!?"Tanpa berpikir panjang Nazwa pun lekas beranjak dan keluar dari kamar untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.Hingga

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penangkapan Fahri

    "Apa-apaan ini!?" pekik Fahri saat ia mengetahui bahwa dirinya telah mendapat surat pemecatan dari HRD.Ya! Ketika Fahri tengah sibuk di ruang kerjanya ia tiba-tiba dikejutkan oleh sosok sekretaris yang mendatangi ruangannya dan menyerahkan secarik kertas yang berisikan sebuah surat pemecatan.Hal itu lantas membuat Fahri naik pitam, ia sama sekali tak terima diperlakukan seperti itu oleh Ibra, yang merupakan ayah mertuanya sendiri."M-maaf, Pak. Saya hanya menyampaikannya saja, selebihnya saya tidak tahu pasti," ucap sekretaris itu dengan menundukkan kepalanya. Wanita itu terlihat takut dengan temperamen atasannya yang tiba-tiba naik.Fahri pun berdecih kesal, lalu kembali membaca isi surat tersebut. Hingga ia kembali terkejut saat membaca pernyataan yang menyatakan bahwa Ibra tidak hanya akan memecatnya, namun lelaki itu juga akan melaporkan Fahri kepada pihak berwajib atas tindakan penggelapan dana yang ia lakukan pada perusahaan.Mengetahui hal itu, Fahri semakin geram, amarahnya

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   menceraikan Fiona

    “Fahri pulang! Dia akhirnya pulang setelah berhari-hari,” sorak Fiona yang merasa memiliki secercah harapan dengan kepulangan pria itu.Beberapa hari belakangan, Fiona sama sekali tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Hari-harinya dipenuhi oleh fisik lesu dan perasaan lelah dan tekanan batin.Namun, begitu mendapati bahwa Fahri akhirnya kembali pulang membuat Fiona merasa bersemangat dan berharap-harap cemas. Akankah lelaki itu pulang karena sadar dan ingin meminta maaf, ataukah jangan-jangan ingin melakukan hal lain yang membuat Fiona semakin terpuruk? Itu lah pertanyaan yang memenuhi benak Fiona sekarang ini.Wanita itu langsung bangkit dari sofa dan berjalan beberapa langkah untuk membukakan pintu. Sebelum muncul di ambang pintu, Fiona sedikit merapikan rambut dan kondisi pakaiannya agar terlihat lebih layak untuk menyambut kepulangan suaminya.Fahri pun turun dari mobilnya begitu mesin mobil sudah dia matikan. Wajah pria itu tampak datar dan bahkan tanpa ekspresi. Dari sudu

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kegundahan bati Fiona

    Fiona masih tak kuasa menahan dadanya yang justru semakin sesak. Dia terus memukul-mukulnya dengan kepalan tangan saking sakit dan perih hatinya saat ini.“Fahri, kamu benar-benar kejam!” isaknya yang sejak ditinggal Fahri tadi sudah menangis dengan lelehan air mata berurai di kedua pipinya yang bening. Fiona bahkan tidak peduli bila saat ini dirinya hanya terduduk di lantai saking gontai dan lemas kedua lututnya mendengar untaian kalimat demi kalimat yang dilontarkan Fahri.Lantai keramik di ruang tengah yang dingin itu menjadi saksi pertengkaran keduanya beberapa saat yang lalu serta menjadi saksi pula betapa hancurnya perasaan Fiona saat ini.“Bisa-bisanya kamu bilang bahwa selama ini kamu hanya memanfaatkanku saja, Fahri!” Fiona masih tidak menyangka. “Padahal, waktu itu wajah kamu begitu tulus saat menyatakan perasaanmu. Kita bahkan harus menghadapi berbagai lika-liku sampai-sampai kau bercerai dengan Ayra.”“Perjuangan kita begitu panjang dan berat. Tapi kenapa … kamu malah ber

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   meninggalkan Fiona dalam kepedihan

    Fahri masih diam saja. Dia asik memilih pakaian apa yang akan dirinya kemas. Fahri terdiam karena dia malas meladeni Fiona. Sampai pada akhirnya telinganya muak mendengar pekikan Fiona.Brak!Saat itu juga Fahri menggebrak meja."Brisik! Kamu gak lihat aku lagi ngapain?!" bentak Fahri yang kini sudah menatap Fiona tajam."Ya makanya kalau ada orang tanya itu dijawab!" balas Fiona tak mau kalah."Kalau aku diam saja itu tandanya aku tidak mau menjawab pertanyaan kamu. Sadar diri dong dari tadi, berisik tau gak!" marah Fahri yang kini sudah mengepalkan kedua tangannya.Ditatap seperti itu sukses membuat Fiona sedih. Fiona hampir saja meneteskan air matanya, tetapi dia cegah dengan mendongak cepat-cepat.Sedangkan Fahri sudah mengalihkan pandangannya ke lain arah. Setelah itu Fahri kembali membereskan pakaian yang sejak tadi menjadi tujuan utamanya datang ke rumah ini."Jahat kamu Mas. Berani-beraninya kamu bentak aku seperti itu," lirih Fiona merasa sedih.Tidak ingin ambil pusing, Fahr

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Fahri sang donjuan

    Saat ini Fahri dan Alina meminta waktu berduaan. Mereka memilih untuk tidak diam rumah. Mereka berjalan-jalan sejenak mencari angin. Hubungan yang baru pertama kali terjalin itu benar-benar sangat menyenangkan bagi Alina. Begitupun dengan Fahri yang tidak bisa tidak tersenyum ketika menatap wanita di sebelahnya itu.Orangtua Fahri sangat menyukai Alina juga. Jadi, sudah tidak ada batasan bagi keduanya untuk tidak dekat. Fahri benar-benar merasa bahagia. Bahkan untuk menjalin hubungan ini mereka tidak perlu pikir panjang lagi."Aku benar-benar bahagia bisa mengenalmu, aku bahkan ingin mengenalmu lebih dalam lagi. Seiring berjalannya waktu aku pasti tau semua tentangmu," celetuk Fahri begitu serius.Alina yang malu-malu hanya bisa tersenyum manis. Entah mengapa hatinya juga terasa hangat bisa berduaan dengan Fahri."Jangan ditahan kalau mau senyum atau ketawa," ujar Fahri ketika melihat Alina yang entah mengapa menahan semua itu."Kapan kita jalan?" "Ini kan sekarang lagi jalan," ledek

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   petualangan Fahri belum berakhir

    "Benar-benar menyebalkan. Sepertinya aku tak bisa kalau harus terus-menerus bertahan dengannya. Bukannya jadi kaya, yang ada lama-lama aku malah jadi Jatuh Miskin karena Fiona sendiri sekarang selalu minta uang denganku gara-gara tua bangka itu sudah tak ingin memberikan banyak uang untuknya. Masa Fiona hanya dijatah satu bulan tiga juta saja. Dapat apa uang segitu? Untuk keperluan sehari-hari saja pasti tidak akan cukup!" Fahri kian merasa kesal kita kembali mengingat perdebatannya dengan Ibra beberapa hari lalu.Sejenak terdengar ibu Fahri berdecak. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Kalau memang sudah tidak berguna ya sudah, buang saja. Dan kita bisa langsung segera mencari yang baru, yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan wanita itu," papar ibu Fahri dengan santainya."Iya, Bu. Aku tahu. Tetapi memangnya siapa yang harus aku kejar? Kemarin-kemarin aku terlalu fokus dan menikmati waktuku dengan Fiona sampai-sampai aku lupa untuk mencari target yang baru saat Fiona s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status