Share

nyinyiran lain

"Dia pemilik warung bakso langgananku tempatnya ada di seberang kantor. Gimana? Mau?" Sontak saja Sifa cemberut dan berwajah masam. Ibra tergelak melihat ekspresi Sifa yang tadinya berbinar kini berubah jadi masam.

"Ya kali, Pak, dari seorang bodyguard berubah haluan jadi Mbak jualan bakso. Gak bonafit banget sih."

"Lho, kamu jangan salah, Sif, meskipun kang bakso juga kalau duitnya banyak kan gak masalah."

"Ya tapi gak gitu juga kali, Pak. Kalau kang baksonya yang ganteng gagah dan tampan sih gak masalah."

"Lah kan tadi kamu yang minta dicarikan sugar daddy? Nah Pak Malik itu lah orangnya."

"Au ah terserah Bapak aja."

Ibra kembali tergelak karena Sifa semakin terlihat kesal. Sedangkan Ayra sejak tadi mengelilingi pandangannya yang ingin tahu dan melihat kalau para benalu itu masih ada ataukah tidak.

"Tenang aja, Mbak, mereka udah gak ada. Sudah diusir sama Pak Tedi sama Pak Harun tadi," ucap Sifa seolah-olah mengerti apa yang Ayra pikirkan.

"Oh, baguslah kalau begitu."

"Ngomong-ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status