Share

Bab 75 Kelahiran yang mendadak

"Kenapa Nyonya?" tanya Bi Ratih yang masih belum sadar tentang keadaanku.

"I—itu Bi," ucapku tersekat. Aku menunjukkan air yang berada di bawah tubuhku.

"Loh, Nyonya ngompol?"

"Bukan Bi, kalau ngompol saya bisa kendalikan, ini nggak bisa. Airnya keluar begitu saja." Aku yang masih belum paham menjelaskannya pada Bi Ratih.

"Bukan ngompol berarti—"

"Huaaaaaaaa, Nyonya pecah ketuban!" Bi Ratih justru berteriak histeris dan mondar mandir di depanku.

"Bibi! Jangan disini aja, cepat panggil Tuan!" Aku sebenarnya panik tapi aku berusaha untuk tetap tenang. Bi Ratih akhirnya ke luar kamarku dengan berlari, baju yang tadi sedianya akan dibawa keluar malah dilempar ke sembarang tempat.

Tak berselang lama, semua penghuni rumah masuk ke kamar. Aku masih berdiri mematung tak berani bergerak walaupun hanya satu langkah. Aku takut kalau bergerak air yang keluar akan tambah banyak.

"Dinda …." Suamiku terlihat panik dan memegang lenganku.

"Kata Bi Ratih air ketubanku pecah," ucapku sambil melihat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status