Share

Bab 81 Nyonya Hendromoyo

"Bukalah," titah suamiku.

Aku pun membuka amplop coklat itu, kemudian mengeluarkan isinya.

"Ini? I—ini kita?" tanyaku tak percaya dengan apa yang aku pegang sekarang. Buku kecil berwarna merah dan hijau tua kini aku pegang. Suamiku lantas menganggukan kepalanya.

Aku kemudian memeluk erat suamiku, suami sah secara agama ataupun negara.

"Kenapa aku tidak tau?"

"Dinda nggak perlu tau, biar Kanda yang mengurusnya."

"Terimakasih Kanda."

"Sama-sama Nyonya Bambang Hendromoyo," ledek suamiku.

"Apa aku sudah pantas menyandang gelar itu?"

Tangannya yang berada di pinggangku kini beralih memegang pipiku.

"Dengan bukti apalagi agar Dinda yakin?"

Aku menatap manik mata suamiku, bola mata hitam yang sama dengan milik kedua anakku.

"Aku yakin, tak perlu ada bukti lagi." Kualihkan tangan di pipiku dan mengembalikannya ke pinggangku. "Aku nyaman jika seperti ini," ucapku seraya meletakkan kepalaku pada dada bidang suamiku dan mempererat pelukanku.

***

Hari minggu akhirnya tiba, kami tengah bersiap u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status