Share

Satu Kalimat untuk Ayah

"Bukan yang merah. Yang warna kuning. Yang itu." Sembari berkata, Arandra mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil. Dia memberikan kembali bunga yang diberikan Alexander dan menunjuk bunga tulip berwarna kuning yang terlihat dari kaca jendela toko bunga.

"Sama saja, Ara. Yang penting bunga tulip," balas Alexander, bersiap masuk ke dalam mobil setelah meletakkan satu buket bunga mawar putih di jok belakang.

"Axel suka warna kuning, bukan merah. Tukar dulu bunganya." Arandra tidak mau mengalah. Dia bahkan menekan kunci pintu mobil–tidak membiarkan Alexander masuk sebelum menukar bunganya.

Alexander menghembuskan napas kesal. Dia mengambil bunga di tangannya Arandra, lalu kembali masuk ke dalam toko bunga. Membawa bunga sesuai yang wanita itu mau.

"Sudah?" Alexander meletakkan bunga itu di pangkuan Arandra setelah masuk ke dalam mobil. Melihat senyum cengengesan Arandra, dia mendengus kesal. "Kau sepertinya masih sangat menghapal apa yang di sukai Axel," katanya dengan nada menyindir,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status