Share

Sebuah Rahasia

Langit di penuhi dengan bintang ketika Alexander dan Arandra bersantai di balkon kamar–berbaring saling hadap dengan kepala menengadah ke atas, memperhatikan bintang-bintang yang berkelip di tengah gelapnya malam.

"Alex, geli," rengek Arandra karena Alexander yang menjahilinya dengan meniup telinganya. Sebelumnya dia sudah memain-mainkan rambut Arandra, lalu mencubiti pipinya. Arandra bergerak sedikit menjauh dari lelaki itu. Tapi Alexander dengan cepat kembali menariknya mendekat. Merapatkan tubuh mereka, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Arandra.

"Ish! Jangan main-main." Arandra mencubit lengan Alexander cukup kuat. Lelaki itu kembali berulah dengan menggelitiki pinggangnya. Tidak bisa diam.

"Kasar sekali." Alexander mengadu, mengusap lengannya yang mendapatkan cubitan dengan wajah ditekuk. Tidak benar-benar kesal, hanya berniat menggoda Arandra.

"Salahmu kenapa usil?" Arandra memajukan bibirnya, tidak merasa bersalah.

"Kau sejak tadi diam. Apa yang kau pikirkan?" tanya Alexand
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status