Share

Tentang Bayi yang Menangis

"Kita tidak pulang ke mansion?" Arandra bertanya ketika menyadari jalan yang mereka lalui bukanlah jalan pulang. Wanita itu memandang keluar melalui kaca jendela mobil di sampingnya yang terbuka.

"Kita mau ke mana?" Arandra bertanya lagi setelah tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya yang pertama. Kepalanya kini menoleh pada Alexander.

Arandra menatap Alexander yang tengah sibuk menggeser-geser layar tablet dengan jemarinya, kaki kanannya diletakkan di atas kaki kiri–mengabaikan Arandra. "Kau marah padaku ya?"

Alexander melirik Arandra sesaat dengan tatapan datar. "Tidak," jawabnya singkat sebelum memaku matanya lagi pada tablet di tangannya.

"Iya. Kau marah," simpul Arandra sendiri melihat dari sikap Alexander yang terkesan mendiaminya. "Dia hanya anak kecil, Alex. Masih kecil sekali, dan kau marah karena dia menciumku?"

Wajah Alexander memang terus tertekuk sejak bocah yang diketahui bernama Maxime itu mencium Arandra. Setelah acara di panti asuhan itu selesai, Alexander dan Ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status