Share

BAB 95

"Sayang! Khania tunggu!" Efgan keluar dari mobilnya dan mennyusul Khania. Ia tak ingin ancaman Khania yang selama ini ia takutkan terjadi.

"Sayang! Aku mohon tarik kembali kata-katamu itu. Beri aku satu kesempatan lagi! Aku janji tak akan pernah membohongimu lagi," pinta Efgan.

"Cukup Mas! Tidak ada kesempatan kedua untuk hubungan kita," ucap Khania final.

"Apa karena sekarang kamu sudah ada Rizal? Apa semudah itu kamu berpaling, Khania?" tuduh Efgan.

Khania menatap Efgan dengan sorot mata tak percaya. Ia tidak percaya suaminya ini tega menuduh dirinya.

"Terserah apa katamu Mas! Yang jelas aku tak akan kembali lagi padamu!" Khania pergi berlalu meninggalkan Efgan dengan hati yang tak karuan. Di satu sisi. Ia sangat ingin kembali pada pelukan hangat suaminya itu. Tapi, di sisi lain. Ada yang berbisik jika ia tak boleh bahagia bersama pembunuh Albi.

Efgan menatap sendu punggung Khania.

"Maafkan aku Mas!" ucap Khania dengan lirih. Ia lalu masuk ke dalam mobil Rizal.

"Udah selesai urusann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status