Share

BAB 100

Rizal terkejut dengan apa yang dilakukan Khania. Dengan cepat ia menepikan lagi mobilnya dan mengunci puntu mobilnya secara otomatis. Ia dengan cepat membawa sapu tangan yang sudah ia siapkan di dalam laci dashboard untuk berjaga-jaga. Ia pun membekap Khania dengan sapu tangan yang sudah ia kasih obat bius.

"Maafkan aku Khania. Bukan maksudku untuk menyakitimu. Aku hanya ingin kamu diam dan ikut bersamaku." Rizal kembali mengemudikan mobilnya. Sekilas ia menoleh ke belakang.

"Tak akan ku biarkan kau menemui lelaki brengsek itu. Beruntungnya kau tadi meminta pulang. Jadi dia gak bisa menemukanmu," sambungnya sambil tersenyum menyeringai.

Ia melajukan mobilnya ke arah yang berbeda dari sebelumnya. Ia tak akan membawa Khania ke rumah yang tadi. Karena sudah pasti Efgan tau lokasi rumah itu. Namun, yang menjadi pertanyaanya. Darimana Efgan tau lokasinya. Ia pun menatap Khania sekilas.

"Gak ... gak mungkin! Ini pasti hanya kebetulan saja," gumam Rizal sambil mengeleng-gelengkan kepalanya. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status