Share

BAB 86

Keesokan harinya.

Khania mengerjapkan matanya dan tersenyum saat melihat Efgan yang kini tengah menatapnya sambil tersenyum cerah.

"Pagi sayang!" sapa Efgan sambil mencium kening istrinya.

"Pagi juga, Mas!" balas Khania sambil menenggelamkan wajahnya ke bawah bantal karena ia merasakan malu bila ditatap intens begitu oleh sang suami.

"Kenapa?" tanya Efgan dengan kening mengkerut saat melihat Khania yang malah menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.

"Malu!" ucapnya dibalik bantal.

Efgan tersenyum lalu membawa wajah Khania agar menghadap dan menatapnya.

"Kenapa malu, hmm?"

"Aku masih muka bantal gini Mas! Pasti aku jelek karena belek!" jawab Khania sambil menundukan kepalanya. Ia tak berani menatap Efgan yang sepertinya sudah mandi, karena ia mencium aroma wangi di tubuh sang suami. Berbeda dengan dirinya yang masih bau jigong.

Efgan terkekeh lalu mengecup kedua mata Khania dengan lembut.

"Kata siapa kamu jelek? Kamu cantik gini kok dibilang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status