Share

BAB 89

Khania pergi dari hadapan Efgan dan menyeret dua koper di tangannya.

"Sayang ... sayang, kamu mau kemana? Kenapa kamu bawa koper?" tanya Efgan dengan panik. Ia tak bisa membiarkan Khania pergi dari sisinya.

Khania tak menjawab dan terus menyeret koper itu keluar.

Efgan menahan tangan Khania dan memeluknya dari belakang. Ia benar-benar tak akan membiarkan Khania pergi dari hidupnya. Apalagi sekarang ada anak di antara mereka.

"Sayang! Aku mohon kamu jangan pergi, aku minta maaf. Benar-benar minta maaf! Kamu boleh hukum aku, kamu mau apa? Mau siksa aku? Kamu mau pukul aku sampai babak belur? Atau kalau kamu mau, kamu sekarang ambil pisau lalu tusuk aku. Aku rela mati asal kamu mau memaafkanku! Lebih baik aku mati daripada harus kehilangan kamu dan anak kita! Bunuh saja aku, Khania! Bunuh aku!" ucap Efgan sambil membawa tangan Khania dan memukul-mukulkan tangan Khania pada wajahnya. Ia menangis saat membayangkan hidupnya tanpa Khania. Ini yang ia takutkan selama ini. Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status