Share

BAB 92

Hari demi hari berlalu dan tak terasa sudah satu bulan lebih Khania dan Efgan hidup terpisah. Usaha yang nenek lalukan selama ini selalu gagal dan menemui jalan buntu. Tekad Khania yang bulat untuk bercerai dengan Efgan dan Efgan yang seakan sudah tak peduli dengan Khania membuat nenek semakin sulit menyatukan mereka berdua. Seakan ada jarak yang memisahkan mereka.

"Nenek nyerah! Nenek gak sanggup lagi untuk menyatukan mereka. Mereka sama-sama egois!" keluh nenek pada Monic.

Monic tak menjawab dan hanya menatap nenek dengan pandangan yang entah apa artinya. Sedetik kemudian ia tersenyum ke arah nenek.

"Kamu ngapain senyam senyum gitu?" Tangan nenek terangkat dan memegang kening Monic, "Kamu sehat, Kan?"

"Ih Nenek! Aku masih waras Nek!" ucap Monic sambil menurunkan tangan nenek yang ada di keningnya.

"Terus kenapa kamu senyam senyum gak jelas kayak tadi?" tanya nenek terheran.

"Aku punya ide bagus Nek buat menyatukan mereka berdua!" ucap Monic sambil menaikan sebelah alisnya dan terse
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status