Share

Omongan Kasar Tetangga

"Malam jum'at. Oh, berarti nanti malem dong, Ustadzah."

Ayla mengangguk maksum. "Iyah, ba'da maghrib ya ibu-ibu."

"Dalam rangka apa nih Ustadzah Ayla?" Hanifah menimbrung. Ia yang sudah cerita jika Ayla menerima tamu lelaki malam hari, bahkan saat suaminya sedang dinyatakan menghilang.

Para ibu yang tadinya mau simpatik jadi mengira, itulah harapan Ayla. Suaminya menghilang lalu dia bisa menikah lagi. Hati tidak ada yang tau berapa dalam ukurannya.

Wajah Ayla berubah sendu. Ia tidak pernah cerita ini ke yang lain, selain Kia. Bukan tidak percaya, tapi Ayla merasa tidak nyaman saja mengeluh. Daripada waktunya dihabiskan mencari simpati orang lain yang belum tentu tulus. Lebih baik ia berdoa siang dan malam agar dipertemukan kembali dengan Fawaz.

Ayla buntu. Disaat teman-teman Fawaz memberikan kesaksian jika Fawaz benar menghilang dan kantor Fawaz juga mengkonfirmasi rasa bela sungkawa. Disaat yang sama, hatinya tidak rela.

Ayla cemas. Firasat Fawaz masih hidup hanya halusinasi seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status