“Dari mana lo?” Suara Rachel mengejutkan Arsha yang mengendap-ngendap masuk ke dalam kamar.Arsha tersenyum memamerkan giginya yang putih bersih, kemudian merentangkan ke dua tangan memeluk Rachel yang hanya berbalut anduk putih.Meletakan dagu di pundak terbuka Rachel dan baru ia rasakan pengar lu
Arsha duduk di balkon kamarnya, menatap ke arah rumah sang Oma. Meraih ponselnya, Arsha menekan nomor Ibu angkat sang Mommy. Bisa Arsha lihat Omanya sedang menonton televisi di lantai dua, wanita tua itu meraih ponsel dari atas meja. “Hallo ... .” Suara Oma terdengar dingin. “Oma udah minum
“Aarash enggak setuju Dad ... belum tentu Caca mau, Daddy sendiri dulu waktu dijodohin sama Mommy nolak mentah-mentah,” ujar Aarash tidak setuju tatkala mendengar sang adik akan dijodohkan. “Tapi Mommy sama Daddy lama-lama saling mencintai,” tukas Mommy, tangannya memijat lembut kepala Aarav di ata
“Pake baju ini, Ca ... potongannya bagus ... lo jadi keliatan tinggi trus punggung lo yang mulus juga jadi ke ekspose,” kata Rachel tangannya mengangkat sebuah gaun model mini dress atasan brukat dengan bagian rok mengembang karena terdapat tile yang banyak di bagian dalam rok. Rancangan sang Mommy
Menyesal adalah satu kata yang bercokol di dalam hati Kama beberapa bulan terakhir. Niat untuk melepaskan rindu dengan sang adik tercinta yang sedang menuntut ilmu di Jerman sekaligus bertemu dengan kedua orang tuanya yang ketika itu berkunjung ke sana malah membuat Kama berakhir dengan sebuah kata
Sang Mommy memutar sedikit tubuhnya demi bisa melihat wajah Caca, tidak mengatakan sepatah katapun hanya raut wajah dan matanya tampak khawatir. Khawatir Caca akan berbuat onar, sembilan bulan mengandung dan dua puluh lima tahun mengurus si bungsu, Bee sudah hapal gejala-gejala bila Arsha akan memb
Belum selesai Kama memikirkan gadis mungil galak yang telah ia renggut kesuciannya, seorang gadis mungil lainnya berjalan mendekat sambil berbincang dengan Kana-adiknya yang ketiga. Gadis yang belum jelas terlihat wajahnya itu karena minimnya pencahayaan di taman, tampak akrab dengan Kana seperti s
“Mau kemana?” Aarash bertanya saat Arsha beranjak berdiri. “Ambil minum Kak, Kakak mau juga?” “Boleh deh.” “Kakak juga mau ya, Ca!” kata Aarav menambahkan. “Bang Kana anter, yo ...,” cetus Kana yang sudah berdiri hendak mengantar Arsha. Bahkan Kana membantu Arsha yang kesulitan keluar dari so