Share

Bab 9

Author: Jus Pir
last update Last Updated: 2024-04-29 17:42:59
Bansan Mansion.

Zola tidak makan apa-apa sepanjang hari ini. Begitu sampai di rumah, dia meminta orang dapur membuatkan mie untuknya. Zola melihat mie yang dipadu dengan sayuran dan telur dadar di depannya. Hanya dengan mencium aromanya seharusnya membuat Zola merasa lapar. Namun, dia tiba-tiba merasa mual dan ingin muntah.

Zola mengira itu karena perutnya kosong terlalu lama. Saat dia hendak memasukkan mie ke dalam mulut, perasaan kuat itu tidak bisa ditahan lagi. Dia segera berlari ke kamar mandi dan terus muntah. Perasaan ini sangat tidak nyaman. Dalam kondisi perut kosong, tidak ada yang bisa dimuntahkan. Zola merasa seperti organ-organ dalamnya pun akan keluar.

Setelah beberapa saat, Zola baru merasa lebih nyaman. Begitu berdiri, matanya bertemu dengan sepasang mata seorang pria yang hitam dan tajam.

Mata Zola membeliak, dia memutar badannya menghadap pria itu dengan kaget, “Kapan kamu pulang?”

Tidak ada suara sama sekali. Zola sungguh tidak tahu sejak kapan pria itu kembali, sudah berapa lama dia berdiri di sana.

Pria itu menatap tajam ke arah Zola, “Kamu kenapa?”

Mata Zola memancarkan kepanikan, tapi dia tetap pura-pura tenang dan berkata, “Nggak apa-apa.”

“Benar nggak apa-apa?” tanya pria itu sambil mengerutkan kening.

Zola hanya tersenyum, “Tentu saja. Kalau nggak, menurutmu aku kenapa?”

Kilatan ketakutan melintas di mata Zola, dia cepat-cepat menyembunyikan rasa takut itu. Namun, tentu saja hal itu terlihat oleh Boris. Mata hitamnya menatap Zola sejenak, seolah-olah ingin melihat sampai ke dalam hati Zola.

Sesaat kemudian, Boris baru bertanya, “Zola, kamu nggak hamil, kan?”

Pria itu berkata, “Kamu nggak hamil, kan?” Bukan berkata, “Kamu hamil?” Padahal hanya beda dua kata, tapi kedua kalimat itu rasanya memiliki perbedaan yang sangat besar. Mata Zola sedikit bergetar. Hatinya begitu sakit seperti ditekan oleh sesuatu.

Boris langsung menyangkal kemungkinan Zola hamil tanpa ragu-ragu. Bahkan tidak ada kecurigaan sedikit pun.

Zola membalas tatapan Boris tanpa rasa takut dengan senyum tipis di matanya, “Kalau aku benar-benar hamil, kamu akan biarkan aku melahirkannya?”

“Kamu nggak mungkin hamil.” Nada bicara Boris sangat tegas, sorot matanya yang dalam juga sangat tegas.

Reaksi pria itu berubah menjadi rasa sakit yang tidak tertahankan di hati Zola. Ternyata di dalam hati Boris, dia tidak pernah menyangka akan ada seorang anak di antara mereka.

Zola menahan rasa sakit di hatinya dan memaksakan seulas senyum tipis di wajahnya, “Kalau kamu sudah tahu soal itu, lantas apa lagi yang curigai? Bagaimanapun juga kamu selalu pakai pengaman setiap kali kita lakukan itu. Kamu sudah lupa?”

Tentu saja, kecuali satu kali saat Boris mabuk. Boris sama sekali tidak ingat telah melakukannya dengan Zola. Zola pun tidak akan memberitahunya.

Ekspresi Zola sama sekali tidak berubah, tidak ada sedikit pun keanehan di wajahnya. Jawabannya jelas sesuai dengan keinginan Boris. Akan tetapi, wajah tampan pria itu menjadi sedikit tegang ketika dia melihat senyum sarkastik di wajah Zola. Dia tiba-tiba merasa ada sesuatu yang tajam menggores hatinya. Sebuah perasaan aneh bergejolak di dalam sana.

Boris mengerutkan kening, ada emosi yang bergejolak kuat di dalam matanya. Keduanya saling menatap seperti itu cukup lama. Setelah itu, Boris baru berkata dengan acuh tak acuh, “Kalau merasa nggak enak badan, lebih baik pergi ke dokter. Aku suruh Jesse atur, ya?”

Jesse adalah sekretaris Boris. Zola langsung menggelengkan kepala dan menolak, “Nggak usah, aku bisa pergi sendiri.”

“Badan punya kamu sendiri. Jangan sampai karena urus masalah ini itu kamu malah jadi sakit. Atau kamu mau aku yang temani kamu pergi ke rumah sakit?”

“Boris, sudah kubilang, aku bisa pergi sendiri. Lagi pula kita sebentar lagi akan cerai. Memangnya aku harus terus bergantung padamu? Kamu yakin Tyara nggak akan keberatan?” tukas Zola.

Kali ini, Boris tidak mengatakan apa-apa lagi. Sorot matanya menjadi gelap. Wajah tampannya sedingin es, sama sekali tidak ada kelembutan di sana.

Zona terus memberi peringatan tanpa suara kepada dirinya sendiri, “Kamu lihat dengan jelas, Zola. Dia sama sekali nggak ada perasaan sama kamu. Kamu bukan siapa-siapa baginya. Yang dia pedulikan hanya Tyara.”

Boris yang diam saja membuat Zola spontan menertawakan dirinya sendiri. Suasana di sekitar mereka juga menjadi hening mencekam. Sesaat kemudian, Boris baru mengerutkan alis dan berkata, “Kamu sudah beritahu keluargamu tentang perceraian kita?”
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Helmi Doang
knapa zola gak pergi jauh2 aja,,menghilangkan semua jejaknya
goodnovel comment avatar
Anna Yana
bagus, suka jalan ceritanya. susunan kata2nya juga baik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 10

    Zola menatap Boris, “Hmm, aku sudah bilang.”“Kenapa kamu nggak diskusi denganku dulu?”Boris tampak tidak senang, ada emosi yang tidak terbaca di matanya. Zola tidak tahu mengapa pria itu memberikan reaksi seperti itu. Apakah karena Zola berinisiatif sendiri memberitahu keluarga Leonarto tentang perceraian mereka?“Menurutku masalah nggak ini nggak perlu didiskusikan lagi. Hari Senin kita akan urus perceraian kita, kan? Kalau begitu, aku beritahu keluargaku juga nggak akan berpengaruh bagimu, bukan?” tanya Zola.“Kamu ingin cepat-cepat pisah denganku?”Boris bertanya dengan dingin. Matanya menatap Zola dengan tajam. Zola spontan terkejut, sama sekali tidak mengerti apa maksud pria itu.Zola tersenyum getir, “Boris, kamu lupa kalau kamu sendiri yang minta cerai?”Orang yang ingin cepat-cepat bercerai bukannya Boris sendiri? Mengapa sekarang pria itu bersikap seolah-olah Zola yang minta cerai?Boris mengerutkan keningnya dan berkata dengan dingin, “Nggak perlu terburu-buru juga, kan. Ka

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 11

    Jika terus bersikeras bertahan dalam hubungan ini, pada akhirnya Zola yang akan malu sendiri.Boris menangkap sesuatu yang aneh dari kata-kata yang Zola ucapkan. Zola seperti sedang membicarakannya, juga seperti tidak ada hubungannya dengannya. Apakah dia yang terlalu banyak berpikir?Zola tidak ingin terus mengobrol dengan Boris lagi. dia takut tidak bisa mengendalikan emosinya. Sejak kemarin, dia senantiasa mengingatkan dirinya sendiri dan berkata, “Zola, jangan berharap lagi, jangan teruskan lagi. Nggak akan ada hasil. Dia nggak mungkin mencintaimu. Semua usaha dan pengorbananmu akan jadi sia-sia. Bahkan kamu mungkin bakal buat dia merasa muak sama kamu.”Zola menarik napas dalam diam. Emosi di dalam hatinya perlahan-lahan menjadi lebih tenang. Setelah itu, pelan-pelan kembali normal.***Boris dan Zola pergi ke rumah sang kakek sebelum jam makan malam. Rumah keluarga Morrison terletak di sebuah kawasan vila di dekat gunung Kota Binru. Orang-orang yang tinggal di sini adalah generas

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 12

    “Kamu merasa aku ini tua bangka yang suka ikut campur?” Hartono tampak marah. Dia langsung mengangkat tangan dan memukul meja.Dimas, ayah Boris, cepat-cepat menegur, “Boris, kenapa ngomong seperti itu sama Kakek? Cepat tarik kembali kata-katamu, bilang sama Kakek kalau kamu nggak akan bercerai.”Boris diam dengan wajah tanpa ekspresi. Rosita, ibu Boris, terlihat serba salah, tidak tahu harus berkata apa.Hartono tertawa sinis, “Bagus, kelihatannya kamu mau jungkir balikkan keluarga ini, kamu bahkan nggak mau dengar kata-kataku lagi. Kalau kamu bersikeras mau cerai, tunggu aku mati dulu baru cerai. Selama aku masih hidup, jangan harap perempuan bernama Tyara itu bisa menginjakkan kaki di rumah ini.”Hartono sangat marah. Usai berkata, dia mulai terbatuk-batuk. Zola lekas berjalan ke samping Hartono, lalu mengambilkan segelas air hangat untuknya, “Kakek, tenang dulu. Jangan marah ....”“Zola, aku merasa bersalah pada mendiang kakekmu. Seandainya dari awal aku tahu dia ternyata orang yan

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 13

    Zola melihat ke samping dengan mata menerawang. Pria di sebelahnya berkata dengan suara lembut, “Jangan berpikiran macam-macam. Aku akan buat mereka semua suka sama kamu. Kamu jaga kesehatan. Serahkan sisanya padaku, oke?”Sesaat kemudian, Boris menutup telepon. Zola langsung berkata dengan tenang, “Kamu suruh Tyara jangan khawatir. Aku nggak akan tahan-tahan kamu terus. Aku akan cari cara untuk bujuk Kakek supaya dia setuju. Kalian buru-buru, aku lebih buru-buru.”Bagaimanapun juga, ada anak di dalam perut Zola. Seiring berjalannya waktu, perutnya akan membesar, Boris pasti akan mengetahui soal itu.Boris mengerutkan kening dan menoleh untuk melihat perempuan di sebelahnya, lalu berkata, “Tyara cuma tanya sebentar, kamu nggak usah marah begitu. Aku tetap berpegang pada janjiku. Nggak peduli kita cerai atau nggak, kalau ada masalah kamu bisa datang padaku kapan saja.”“Aku nggak marah. Untuk apa aku marah?”“Kamu benar-benar mau cepat-cepat cerai?”“Bukannya kamu juga mau cepat-cepat?”

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 14

    “Bukan nggak mungkin, sebaiknya kita tetap berhati-hati,” kata Zola.“Oke, aku akan selidiki.”Mahendra seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ragu-ragu. Namun, Zola juga tidak terlalu memikirkannya. Dia mengira Mahendra kelelahan. Dia pun meminta Mahendra untuk istirahat lebih awal dan mengakhiri percakapan mereka.Setelah mematikan laptop, Zola mengambil ponselnya dan melihat jam. Sudah pukul sepuluh lewat. Sepertinya Boris tidak pulang malam ini. Tiba-tiba Zola teringat akan peringatan yang Boris berikan padanya. Pria itu berkata kalau dia berharap Zola tetap menjaga jarak dengan lawan jenis sebelum mereka resmi bercerai. Lantas, bagaimana dengan Boris? Bukankah semua orang harus mendapat perlakuan yang sama?Zola mengerutkan bibirnya dan langsung menghubungi nomor Boris. Pria itu segera menjawab, tapi yang terdengar justru suara lembut seorang perempuan, “Zola? Ini aku Tyara. Kamu cari Boris ada urusan apa?”Raut wajah Zola seketika membeku. Boris benar-benar mencintai Tyara. Dia ba

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 15

    Boris memilih diam tidak menjawab pertanyaan Tyara. Raut wajahnya juga datar tanpa ekspresi. Melihatnya seperti itu, rasa percaya diri Tyara pun berkurang. Dia sungguh tidak ingin bertengkar dengan Boris di saat seperti ini. Bagaimanapun juga, perceraian Boris dan Zola masih belum diproses. Akan tetapi, Tyara ingin bersikukuh. Dia ingin menguji apakah pria ini sudah berubah.Zola tidak ingin melepaskan tangannya, “Boris, temani aku. Aku hanya ingin habiskan lebih banyak waktu bersamamu. Kali ini saja, oke?”Boris tampak acuh tak acuh, ada sedikit rasa kesal di matanya, “Tyara, kamu yakin ingin aku temani kamu di saat seperti ini? Kalau terjadi sesuatu di luar dugaan kemungkinan besar kita akan masuk berita dan jadi bahan pembicaraan orang. Aku pria nggak masalah, tapi kamu nggak sama. Sekarang kakek dan orang tuaku masih memiliki prasangka kurang baik padamu. Kamu nggak mau mereka mengubah pandangan mereka terhadapmu?”Tyara terdiam, pada akhirnya dia pun mengalah. Meski tidak rela, di

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 16

    Tedy mempaparkan fakta. Kemudian, dia menambahkan, “Sekalipun kakekmu sayang sama dia, dia hanyalah orang luar. Mungkin saja nanti kakekmu sendiri yang suruh dia menikah dengan Mahendra.”Semakin Tedy membicarakannya, semakin kuat pula kesan gambarannya. Ekspresi Boris tiba-tiba menjadi dingin. Sepasang matanya yang hitam pekat seperti tertutup oleh lapisan es tebal. Dia tidak melanjutkan topik pembicaraan ini lagi. dia mengulurkan tangan untuk mengambil gelas di depannya dan menghabiskan isi gelasnya sekaligus dalam satu teguk.***Zola berguling-guling tidak bisa tidur. Dia merasa seperti ada semut yang menggigit hatinya. Tidak sakit, tapi membuat orang tidak tahan. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah kakek Boris besok pagi. Dia akan menjelaskan kepada sang kakek dan mengakhiri pernikahan yang menyiksa ini secepat mungkin.Zola menutup matanya, hendak memaksa dirinya untuk tidur. Namun, ponselnya tiba-tiba berdering. Telepon dari Boris. Mengapa pria itu meneleponnya malam-malam begin

    Last Updated : 2024-04-29
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 17

    Keduanya saling menatap tanpa berkata apa-apa. Pada akhirnya, Boris turun dari mobil sendiri. Kemudian, keduanya masuk ke dalam rumah dan kembali ke kamar tidur. Boris memasang raut wajah tidak senang, suasana menjadi sedikit lebih kikuk.Pintu dan jendela kamar ditutup. Bau rokok bercampur alkohol di tubuh sangat menyengat. Zola merasa tidak nyaman dengan bau itu. Dia pun bertanya dengan suara pelan, “Kamu mau mandi lagi?”“Maksud kamu apa, Zola? Kamu merasa aku sudah mandi di luar?”“Bukankah begitu?”Boris mengerutkan kening, “Apakah aku melakukan sesuatu yang buat kamu kesal? Kalau ada kamu langsung katakan padaku. Aku sudah bilang, aku nggak akan lakukan apa pun yang melanggar janji setia pernikahan ini.”“Siapa tahu, kan? Aku juga nggak bersamamu setiap hari,” tukas Zola dengan suara pelan.Boris menatapnya, “Kalau kamu mau ikut aku setiap hari juga nggak apa-apa. Bagaimana kalau mulai besok?”“Nggak mau,” tolak Zola. Kemudian, dia bertanya dengan santai, “Bukannya kamu sudah man

    Last Updated : 2024-04-29

Latest chapter

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 620

    Boris menatap Sandra dengan wajah tanpa ekspresi. “Kompetisinya belum di mulai, kan? Kamu sangat peduli padanya?”Sandra mengerutkan kening. “Boris, aku perempuan, nggak suka sama perempuan.”Boris hanya mendengus sinis, seolah sedang berkata pada Sandra kalau di matanya pria atau perempuan sama saja.Sandra benar-benar tak berdaya. Tiba-tiba dia merasa tidak ingin mengatakan apa pun lagi. Sepertinya Boris sudah terlalu terobsesi.Untung saja, Boris juga tidak mengatakan apa-apa lagi. keduanya hanya mengobrol tentang peraturan babak kedua. Kali ini banyak peraturan baru yang ditambahkan, salah satunya sangat mengejutkan Sandra.Siapa pun yang diduga melakukan plagiarisme, konsekuensinya bukan hanya harus mengundurkan diri dari kompetisi, tapi juga harus memberikan kompensasi kepada penyelenggara serta desainer yang karyanya diplagiat, bahkan harus keluar dari dunia desain.Itu sama saja dengan memberitahu semua desainer yang ikut kompetisi. Jika mereka ingin melakukan plagiarisme, lebi

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 619

    Boris memasang raut wajah dingin, sekali lagi mempertegas pendiriannya. Zola hanya tertawa tak berdaya.“Kenapa nggak bisa dibandingkan? Bukannya ini hal yang sama? Atau ada sesuatu di antara kamu dan Tyara yang bisa kamu beritahukan padaku?”“Zola!” Boris berkata dengan tegas, “Semakin kamu bersikap seperti ini, artinya kamu memang masih mencintai mantan pacarmu itu, kan?”“Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintai Tyara?”Zola meniru nada bicara dan sikap Boris, lalu terus mendesak pria itu. Boris tertawa sinis. “Aku sudah beritahu kamu. Aku nggak punya perasaan seperti itu pada Tyara.”“Kalau nggak ada, kenapa kalian bermalam bareng di hotel?” tanya Zola dengan suara pelan.Sejauh ini, Zola hanya tahu kalau “Tyara” keluar dari hotel bersama Boris. Dia tidak tahu kalau perempuan itu bukanlah Tyara. Dia juga tidak tahu kalau Tyara sudah mengklarifikasi dia tidak bermalam dengan Boris di hotel. Oleh karena itu, dia hanya tahu Tyara dan Boris menghabiskan satu malam bersama d

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 618

    Zola mengerutkan kening dan menatap pria di depannya. Boris jelas begitu dekat, tapi Zola merasa pria itu sangat jauh darinya. Zola memasang wajah tenang, karena dia tidak tahu apa yang terjadi di luar.Oleh karena itu, dia sedikit meragukan kata-kata Boris. Akan tetapi, sikap dan ekspresi yang Boris tunjukkan seolah sedang memberitahu Zola, kalau masalah benar-benar seperti itu.Sikap diam Zola membuat Boris tertawa pelan. “Kamu khawatir sesuatu akan terjadi padanya?”Zola tidak bicara. Boris berkata dengan nada mengejek, “Orang seperti Mahendra nggak akan mati begitu saja. Bagaimanapun juga, dia orang yang bisa lakukan apa saja untuk melarikan diri. Dia pasti berusaha keras untuk memastikan keselamatannya sendiri.”Bibir tipis Boris mengatup rapat. Sorot matanya menjadi begitu dalam, bagai sebuah lubang tak berdasar. Senyum mengejek merekah di bibirnya. Tidak ada kehangatan di ekspresi wajahnya.Wajah Zola penuh dengan kebingungan. Karena sikap ketus Boris membuatnya tidak bisa menah

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 617

    Zola menatapnya dengan bingung. “Kenapa diam saja? Ayo ngomong. Kalau kamu memang ingin bersama Tyara, ngomong langsung saja sama aku. Aku nggak akan paksa orang lain, juga nggak akan menyulitkan siapa pun. Jadi bisa nggak kamu nggak usah perlakukan aku dengan cara seperti ini?”Boris tetap diam saja. Ini membuat Zola sangat gusar. Dia mengerutkan bibirnya dan menundukkan kepala. Kemudian, dia bertanya, “Apakah kamu marah karena aku sembunyikan soal Mahendra?”Lagi-lagi Boris tetap bungkam. Kali ini, Zola menganggapnya sebagai jawaban positif dari pertanyaannya barusan. Zola menghela napas dalam hati dan berusaha menenangkan diri.“Kalau memang karena itu, aku bisa jelaskan. Aku akui, aku memang tahu lebih dulu. Aku juga akui aku pernah ragu, aku pernah bimbang. Tapi hati nurani buat aku sadar kalau ini bukan perkara sepele. Bukan hanya dengan sebuah kebohongan bisa membuat segalanya seolah-olah nggak pernah terjadi.”“Jadi aku nggak pernah berpikir untuk nggak beritahu kamu. Aku juga

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 616

    Boris membuka matanya dan memandang ke luar jendela. Di luar sudah gelap gulita. Dia menyipitkan mata, lalu berkata, “Bukan aku yang tentukan dia bisa hidup atau nggak, tapi apa yang dia rencanakan.”Jesse memacu mobil menuju tempat kejadian. Tim penyelamat sudah berkumpul dan melakukan pencarian.Begitu melihat Boris datang, Jodi segera menghampirinya dan menjelaskan situasi secara singkat.“Sekarang sudah malam, jadi pencarian agak sulit untuk dilakukan. Tapi bagaimanapun juga, ini sudah menyangkut nyawa orang. Pencarian tetap harus dilakukan. Kalau soal masih hidup atau nggak, masih belum tahu,” jelas Jodi.Boris menatap Jodi dengan wajah tanpa ekspresi. Kemudian, dia tertawa pelan. “Seharusnya kamu bilang belum tahu apakah orangnya bisa ditemukan atau nggak.”Jodi tidak mengerti maksud perkataan Boris. Namun, Boris sudah berbalik dan masuk ke dalam mobilnya tanpa memberi Jodi kesempatan untuk bertanya. Setelah duduk di dalam mobil, Boris menyuruh Jesse untuk menjalankan mobil. Urus

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 615

    Kata-kata Boris membuat emosi Mahendra seketika meledak. Meskipun dia sedang terbaring di tanah, dia tetap berteriak keras, “Boris, kamu dan seluruh keluarga Morrison akan dapat ganjarannya. Kamu kira kamu sudah menang? Persetan, kamu belum menang, Boris. Ini baru permulaan. Kalian pasti akan bayar harga mahal!”Kutukan Mahendra membuat Boris tiba-tiba mengerutkan alis. Samar-samar dia merasakan sedikit perasaan gelisah ketika mendengar kata-kata itu. Boris sendiri tidak tahu dari mana datangnya rasa gelisah itu.Ekspresi di wajah Boris semakin dingin. Dia menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa maksudmu?”Mahendra tidak bicara, hanya tertawa. Suara tawanya membuat emosi Boris perlahan-lahan berubah. Namun, Boris segera kembali tenang. Mungkin saja Mahendra mengatakannya hanya untuk membuatnya bingung.Boris menatap Mahendra dengan wajah tanpa ekspresi. Sesaat kemudian, polisi datang. Begitu melihat mobil polisi datang, Jesse langsung berjalan mendekat ke Boris dan berkata, “Pak Boris,

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 614

    Senyum licik merekah di wajah Mahendra. “Boris, kamu tahu kenapa dia nggak langsung beritahu kamu saat Zola tahu dia hamil? Kamu nggak pernah pikirkan kenapa dia nggak beritahu kamu? Kamu sangat yakin anak di perutnya adalah anakmu, bukan anak orang lain? Kami selalu habiskan waktu bersama setiap hari. Lama-kelamaan akan tumbuh perasaan juga. Kamu nggak mungkin nggak mengerti, kan?”“Lagi pula, kenapa dia nggak lakukan apa pun setelah tahu aku yang jebak kamu dan Morrison Group? Dia juga nggak pernah berpikir mau beritahu kamu. Kamu nggak pernah pikirkan apa alasannya? Kalau dia benar-benar nggak peduli padaku sama sekali, dia bisa saja langsung ceritakan semuanya padamu begitu dia tahu. Jadi kenapa harus tunggu sampai kamu tahu?”Boris tidak bergerak juga tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya sangat muram. Sorot matanya gelap, seolah-olah tertutup lapisan tinta hitam yang tebal. Ekspresi itu membuat Mahendra sangat puas. Dia mengucapkan kata-kata yang semakin keterlaluan, semakin

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 613

    Permusuhan di antara keduanya benar-benar telah pecah. Tentu saja, Mahendra tidak akan membiarkan Boris pergi begitu saja.Mahendra tertawa sinis dan berkata dengan nada mengejek, “Memangnya kenapa kalau aku andalkan perempuan? Mereka juga melakukannya dengan sukarela. Dibandingkan denganmu, kamu lebih kasihan, Boris. Bagaimanapun juga, Zola nggak mencintai kamu. Di hatinya hanya ada mantan pacarnya. Dia nggak ada perasaan sama sekali padamu. Kalau bukan karena kamu yang terus bersikeras nggak mau cerai, kamu kira kalian berdua masih bisa jadi pasangan suami istri sekarang?”Kata-kata Mahendra membuat wajah Boris menjadi dingin. Amarah yang terpancar di matanya terlihat sangat jelas. Meskipun dia tahu Mahendra sengaja membuatnya kesal, Boris tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir ke arah situ. Apakah Zola sendiri yang memberitahu Mahendra?Karena Boris tahu Zola punya mantan pacar. Zola menikah dengannya karena Zola ingin menjauhkan diri sepenuhnya dari mantan pacarnya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 612

    Tyara mengedipkan matanya pelan, agak linglung dan bingung. Namun, dia tidak tahan karena dimarahi oleh Mahendra seperti itu.Tyara mendengus sinis dan berkata, “Kamu nggak berhak marah aku. Siapa suruh kamu jebak aku? Seharusnya kamu beritahu aku lebih awal apa yang ingin kamu lakukan. Bukan dengan lakukan hal-hal yang merugikan aku tanpa sepengetahuan aku seperti sekarang.”Mahendra tidak ingin bicara omong kosong dengan Tyara. Dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Dari semalam kamu sudah di rumah sakit?” tanya Mahendra.“Iya, dia sudah tahu.”Wajah Mahendra menjadi muram. Jadi apa maksud Boris dengan sengaja membuat keributan seperti itu? Tiba-tiba, Mahendra mengerti sepenuhnya. Boris sedang memaksanya untuk muncul.Ekspresi wajah Mahendra semakin tidak bersahabat. Dia pun menunjuk Tyara dan berkata, “Kamu akan bayar harga atas keputusanmu hari ini. Kamu kira kalau Boris tangkap aku, dia akan lepaskan kamu? Kamu salah, Tyara. Karena dia tahu kamu ingin jebak dia pakai obat, dia pasti sud

DMCA.com Protection Status