Share

Jerat Sang Model
Jerat Sang Model
Author: Bebicaisim

1. Menemani Selingkuhan

Sissylia Fransiska, model laris yang citranya terbangun karena skandal yang terjadi antara dirinya dan seorang CEO multi-internasional yang telah berkeluarga dan memiliki anak. 

Media santer memberitakan keburukan seorang Sissylia Fransiska. Namun seperti sebuah peluang bagus, hal itu justru membuat namanya semakin melejit, sampai brand-brand terkenal menggunakan dirinya sebagai brand ambassador mereka. 

Terlebih, baik Sissy maupun sang CEO memilih bungkam dan tidak mengklarifikasi berita tersebut, dan diperparah dengan keduanya yang tidak jarang kedapatan keluar bersama. 

"Ketika kamu menjadi buruk, maka aku harus terlihat sama buruknya denganmu." Mr CEO. 

"This is my way of life, baik buruknya adalah jalan yang harus aku tempuh, bukan begitu?" Sissylia Fransiska. 

***

Di sebuah apartemen. 

Sissy bergelung manja dalam pelukan seorang pria, wanita itu begitu menikmati malam ini. Jarang-jarang pria yang tengah memeluknya itu menghabiskan waktu akhir pekan bersamanya. 

"Cala, kenapa kamu membiarkan semuanya meliar tanpa bisa dikendalikan?" Sissy bertanya, sambil menikmati usapan telapak tangan hangat milik pria yang dia panggil Cala pada lengannya. 

"Apa kamu merasa risih dengan pemberitaan itu Sissy?" bukannya menjawab, Cala justru balik bertanya. 

"Entahlah, aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Semuanya terasa sama saja bagiku," ucapnya tak peduli, "Lalu, apa kamu tidak keberatan dengan pemberitaan itu?" 

"Aku tidak keberatan. Malah, aku suka dengan kesan bahwa aku memang menjalani suatu hubungan denganmu." 

"Bukankah memang begitu kenyataannya?" Sissy bertanya pada Cala sambil mendongak menatap mata pria itu. 

Bukannya menjawab, Cala malah mencium bibir Sissy dengan lembut, melumatnya perlahan sambil mempererat pelukan mereka. 

Arcala Ragananta namanya, seorang CEO di perusahaan Caly World yang bergerak dibidang ekspedisi. Pria yang santer dikabarkan memiliki hubungan gelap dengan seorang Model pendatang baru bernama Sissylia Fransiska. Berkat pemberitaan media, namanya langsung melesat bak roket saat skandal itu ramai diberitakan di setiap stasiun televisi. 

"Seorang model pendatang baru bernama Sissylia Fransiska, dikabarkan memiliki hubungan gelap dengan CEO Caly World, Arcala Ragananta." 

"Seperti yang santer dikabarkan selama ini, jika model pendatang baru bernama Sissylia Fransiska atau yang biasa dipanggil Sissy, menjadi orang ketiga di dalam biduk rumah tangga Arcala Ragananta dan Ressi Fatmalodya. Baik Sissy maupun Arcala memilih bungkam dalam hal ini seolah membenarkan apa yang terjadi di antara mereka."

"Dikabarkan bahwasanya Ressi; sang istri sah, hanya mampu menangis sambil memeluk putrinya yang bernama Valleria Fatma Ragananta. Sebagai sesama perempuan, tidakkah hati sang model terketuk melihat itu semua? Jawabannya, tentu saja hanya mereka yang tahu." 

Seorang wanita yang terlihat elegan menonton berita itu dengan ekspresi datar. 

"Mommy, bukankah itu tadi nama daddy?" 

Wanita yang dipanggil mommy itu pun lantas memeluk gadis kecil yang baru saja bertanya, seraya mengangguk membenarkan pertanyaan sang putri. 

"Lalu siapa Sissy itu, Mommy?" 

"Hanya duri kecil yang menusuk di dalam daging mommy, Sayang. Menyakitkan, tapi sulit dihilangkan." 

"Kenapa tidak dibawa ke dokter kalau mommy kesakitan?" 

"Ya, kamu benar Valeri, duri kecil itu harus dikeluarkan dari diri mommy. Sekalipun taruhannya adalah nyawa mommy sendiri," ujar wanita tersebut lirih. 

"Jangan tinggalkan Valeri, Mom. Valeri sayang Mommy." 

Ressi memeluk Valeri dalam keremangan kamar putrinya. Suaminya belum pulang. Dan dia tahu ke mana Raga pergi, sangat-sangat tahu. Akan tetapi sekarang belum waktunya baginya untuk bertindak. Untuk saat ini pemberitaan media sudah cukup membantunya. 

Karena wanita itu sadar, terlalu banyak bergerak, justru akan membuat Raga memainkan trik busuknya pada Ressi. Ressi akan diam dan membiarkan bola panas bergulir di media lalu melahap Sissy dan Raga sampai menjadi abu. 

*** 

Cala bergerak resah di ranjang milik Sissy, sedangkan sang empu tengah menikmati sebatang rokok dan segelas red wine di balkon kamarnya. Angin malam tidak menggentarkan Sissy meski dia hanya mengenakan selembar kain tipis untuk menutupi tubuh polosnya. 

Pemandangan hitam nan pekat dengan titik-titik kecil lampu jalan menjadi penghias yang menemani keluh sendu wanita tersebut. 

Sesapan red wine serta hisapan rokok Sissy lakukan secara bergantian, sampai lengan kokoh itu memeluknya dari belakang dan menumpukan dagu kasarnya di pundak polosnya. 

Berapa hari pria itu tidak bercukur? batinnya bertanya. 

"Kenapa sudah bangun?" 

"Karena tidak ada kamu disampingku." jawabnya terdengar manja. 

"Jangan seperti anak kecil, Cala." tegur wanita cantik itu main-main. 

Bukannya marah, pria itu justru tergelak sambil menggoda sang kekasih, "Aku tanpamu seperti butiran debu, Sissy." 

"Cih, jangan sok puitis! Itu menggelikan!" 

Memutar tubuhnya, Sissy berhadapan langsung dengan dada bidang Cala. Ia terpesona dengan pemandangan gagah prianya. Hingga membuatnya memiliki bayangan ingin menyiramkan red wine ke dada bidang itu lalu mengecup dan menjilatnya perlahan. Sampai kemudian __

"Apa yang kamu bayangkan, hm?"  

Bersambung…

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status