Share

2-21

..

Masih dalam suasana duka, para tamu pun masih banyak yang datang dan menginap di pesantren. Mamak dan Bapak membantu menyambut mereka karena keluarga Bibi memang besar, apalagi dari Abah yang katanya dari Jawa Timur. Asma juga kedatangan banyak sanak saudara sehingga belum bisa aku mengajaknya bicara masalah hal lain. Sepertinya masalah Marimar akan aku tanyakan lain waktu.

“Gilang sama Namira pulang dulu gak apa apa, Mak? Gilang udah dua hari gak pulang ini. Mau mandi dan salin di rumah,” ucapku.

“Mandi gak mandi sama saja kamu, Lang,” kekeh Pak Yai.

“Ya kan pengin pulang, besok ke sini lagi selepas kuliah.”

“Nggak nungguin Mamak?”

“Mamak gak pulang lagi kan?” tanyaku setelah dua hari kami menginap di rumah Asma.

“Tamu dari Bojonegoro baru pulang, ini yang dari Ampel baru sampai. Palingga nggak, besok malam baru pulang.”

“Ya sudah, Gilang sama Namira saja yang pulang. Mamak nanti selepas tahlilan aja, ya?”

“Nggak nunggu tahlilan selesai, Lang?” tanya Paman Hamzah.

“Gilang harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status