Share

2-22

..

“Loh, Mamak udah balik? Tadi katanya malam?” tanyaku.

“Mamak mau ajak kamu, Gilang,” ucap Mamak berdiri di depan pintu sambil tersenyum padaku.

“Ngapain, Mak? Kan Mamak ada pekerjaan di rumah Paman Hamzah. Mamak ke sana aja, aku sama Namira di sini.”

“Bang!” Panggilan Namira membuatku menengok, lalu melihat dia yang berlari langsung ke arahku.

“Apa sih?”

“Mamak balik?” Namira terlihat bingung, aku pun menengok kembali ke pintu dan ada Mamak berdiri di sana.

“Mana, Bang?” tanyanya.

“Apanya?” tanyaku.

“Mamak. Tadi Abang bilang, Mamak balik.”

“Lah ini?”

Namira nampak mencarinya.

“Kenapa?” tanyaku bingung yang dia balik malah memelukku.

“Abang pasti liat hantu,” ucap Namira ada ada saja.

Adikku memang tahu kalau aku suka aneh. Dia bahkan langsung menutup pintu dan tidak boleh aku melihat ke arah sana.

“Di sana ada hantu pasti, Mamak malah nanti kalau Abang ngeyel. Nggak boleh, Bang. Nanti dilukyah lagi, Namila sendilian lagi di lumah.”

Aku tersenyum. Mungkin benar, tadi itu hantu mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status