SIXTH SENSE (Horror Love Story)

SIXTH SENSE (Horror Love Story)

last updateHuling Na-update : 2024-06-07
By:  NityShuOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
42Mga Kabanata
1.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Banyak kasus kematian yang pada akhirnya berhasil Setya ungkap, bukan semata ia sengaja mencari petunjuk untuk membantu kepolisian. Hanya saja mereka sendiri yang datang untuk meminta pertolongan padanya. Tak jarang mereka datang tanpa tahu tempat, di mana pun bisa datang jika ada kesempatan, memperlihatkan diri dengan bentuk mereka yang bermacam rupa dari yang biasa saja hingga yang bisa membuat perut mual. Hal itu sudah biasa bagi Setya, ia akan membantu para arwah yang datang menemuinya dan melakukan hal yang bisa membuat mereka tenang.

view more

Kabanata 1

Hiking

Setelah lulus dari Universitas Kedokteran, Reno dan kedua sahabatnya memutuskan untuk berlibur sebelum melakukan aktivitas setelah lulus. Reno sendiri siap bekerja di rumah sakit milik keluarganya, sementara yang lain pasti sudah punya rencana masing-masing untuk ke depannya.

Mereka akan mempunyai kesibukan masing-masing sebagai dokter, maka dari itu untuk hari terakhir kebersamaan. Mereka semua memutuskan untuk mendaki gunung sebagai tempat tujuan liburan mereka.

Namun, siapa yang menduga kepergian mereka liburan menjadi malapetaka bagi mereka berempat termasuk kekasih dari Reno. Reno serta kedua sahabatnya yang bernama Rafi dan Alan ditambah Rasti yang menjadi kekasih dari Reno terancam menjadi korban dari keangkeran gunung yang akan mereka daki.

Berawal dari hari kelulusan, Reno, Rafi dan Alan para calon-calon dokter muda yang siap bertugas beberapa pekan yang akan datang. Mereka bertiga sedang berkumpul di halaman kampus tempat mereka menimba ilmu, saling bercengkerama dan bercanda ria bersama.

Rasti datang dan menyapa kekasihnya serta sahabat-sahabat Reno. "Hai, Sayang, selamat yah ...." Rasti merangkul Reno dan mencium pipi kiri dan kanan kekasihnya. "Selamat buat kalian juga," lanjutnya pada Rafi dan Alan.

Rasti adalah gadis cantik dan seksi, dia seorang kembang kampus dari jurusan bisnis. Siapa yang tidak tertarik padanya, tubuhnya yang indah membuat pria mana pun akan tergoda saat melihatnya.

"Acieee! Asik banget jadi lo, Ren." Rafi berkomentar saat sahabatnya tampak selalu mesra dengan kekasihnya.

"Kayaknya kita butuh merayakan kelulusan kita nih, Bro," lanjutnya seraya merangkul pundak Alan, meminta pendapat pria berkacamata itu.

"Yo'i, Bro ... harus banget kita rayakan, kira-kira ke mana asiknya, nih?" tanya Alan melirik kepada kedua sahabatnya, Rafi dan Reno.

"Terserah lo berdua dah mau liburan ke mana, gue sama cewek gue ikut aja. Yakan, Sayang?" tanya Reno pada Rasti.

Rasti tersenyum seraya bergelayut manja di lengan kekar Reno. "Iya, Sayang," jawabnya.

"Gimana kalau kita hiking?" tanya Rafi minta pendapat.

"Gunung Salak, gimana? Katanya puncak gunung itu sangat indah." Rafi terlihat bersemangat.

"Gila, lo! Lo nggak pernah dengar mitosnya, serem tahu!" sahut Alan yang seraya bergidik takut.

"Haha, masih percaya aja lo sama mitos? Lo tadi bilang itu mitos, ya berarti itu cerita bohong, itu cerita masyarakat yang membesar-besarkan halusinasi mereka sendiri," jelas Rafi yang tidak pernah percaya dengan hal takhayul seperti itu.

"Serah lo aja deh, Fi." Alan akhirnya tak mau berdebat dengan Rafi.

"Oke, jadi fix yah, kita besok hiking berempat, gimana Ren? Lo ajak deh tuh cewek lo biar asik." Rafi terkekeh.

Reno pun mengangguk. "Oke, siapa takut, besok kita kumpul di rumah gue."

"Oke, siap!" jawab keduanya, meski Alan tampak ragu-ragu dia tidak mau jadi bahan ejekan Rafi, jadi ia juga akan ikut hiking besok bersama kedua sahabatnya.

***

Esok hari, matahari begitu sangat cerah, Alan dan Rafi sudah sampai di rumah Reno. "Udah yuk berangkat!" ajak Reno seraya menggandeng pinggang Rasti di sampingnya.

"Bentar, lo berdua semalam nginep di sini?" tanya Alan seraya menunjuk ke arah Reno dan Rasti yang tampak tersenyum.

"Halah, lo kepo aja, Lan. Mereka mah udah biasa, gue tahu. Udah deh buruan entar keburu siang," ajak Rafi seraya menepuk pundak Alan.

"Iya, udah buruan pada naek deh lo pada, kita berangkat." Reno berjalan menuju mobil jeep-nya dan membukakan pintu untuk Rasti kemudian kedua temannya segera naik ke kursi belakang.

Mobil pun melaju dengan cepat, di sepanjang jalan mereka terlihat begitu bahagia, merencanakan berbagai kegiatan setelah nanti mereka berhasil sampai di puncak gunung Salak, hingga tak lama mobil jeep Reno sampai di sebuah desa di bawah kaki gunung tersebut, ia pun memarkirkan mobilnya di salah satu rumah warga.

"Punten, Kang. Saya nitip mobil di sini yah, dan ini buat Akang, buat beli rokok." Reno mengepalkan beberapa lembar uang untuk sang pemilik rumah yang ia titipi mobil.

"Den, saya ingatkan, yah. Kalau kalian ada di gunung itu hati-hati, jangan sampai berkata kotor, jumawa atau melakukan perbuatan tidak baik di sana, berbahaya!" peringat laki-laki yang usianya sekitar 35 tahunan itu.

Reno dan kedua temannya saling pandang, tapi kemudian Reno mengangguk. "Siap, Kang. Terima kasih sudah mengingatkan," ucapnya seraya bersalaman dengan warga itu. "Kami permisi, Kang," lanjut Reno berpamitan.

"Ya, ya, hati-hati kalian, yah!" seru warga itu.

Reno dan ketiga orang lainnya pun mulai mendekati ke dalam hutan, mulai menyusuri jalanan setapak yang biasa pendaki lain lewati, sudah ada tanda-tanda petunjuk arah dan juga tanda peringatan.

Reno berada di depan disusul Rasti dan ketiga Rafi, tentu yang di paling belakang ialah Alan. "Apaan sih si akang tadi segala meringatin kita kaya gitu, dia tuh cuma mau nakut-nakutin kita aja tahu nggak sih!" Rafi terdengar kesal tapi yang lebih kesal lagi Alan yang mendengar ocehan Rafi.

"Eh, Raf. Lo nggak boleh gitu, siapa tahu niat dia itu baik," timpal Alan.

"Baik apaan, bikin parno, iya!" sahut Rafi makin jengkel.

"Eh, woy, Lo pada bisa diam nggak? Ini kita ke mana lagi? Tidak ada petunjuk jalan lagi di depan," kesal Reno yang merasa bingung.

"Eh, seriusan? Ya kali kita nyasar?" sahut Alan yang mulai merinding, sambil melirik sekitar.

Mereka baru sadar kalau dari tadi langkah mereka seperti berputar-putar dan tidak ada titik temunya.

"Sayang, kok aku takut, yah." Rasti memeluk lengan kekasihnya.

"Tenang, Ras. Kita berusaha cari jalan keluar," jawab Reno menenangkan.

WUUUSSH!

Bayangan hitam berkelebat membuat semua orang terkejut. "Eh, buset apaan tuh, Bro!" Alan yang ada paling belakang langsung merangkul Rafi yang ada di depannya.

"Eh, wey, Lan. Lepas kagak, lo! Nemplok-nemplok sama gue, bikin geli aja, lo!" kesal Rafi membuat Reno dan Rasti terkekeh.

"Ya elah, Raf ... gue terkejut tadi, masa nggak boleh pegang Elo," rajuk Alan.

"Ih, hih! Ogah!" timpal Rafi seraya mengkedikkan bahunya, merasa jijik dibuat-buat hingga membuat Alan memanyunkan bibirnya.

"Udah, udah, ayo kita jalan lagi, kayaknya itu jalannya." Reno kembali berjalan ke depan dan menemukan jalan setapak yang tidak ada petunjuk rutenya. "Nah, ini ada jalan, tapi di sini tidak ada petunjuk rutenya, apa ini jalan lain menuju puncak?" tanya Reno.

"Mungkin, kita terus aja ke atas, Ren," timpal Rafi yakin.

"Oke, hati-hati, Sayang!" peringat Reno pada kekasihnya. Reno tidak pernah melepas tangan Rasti hingga cuaca mulai mendung dan suasana di dalam hutan itu mulai menggelap. "Gawat, sepertinya mau turun hujan, kita harus cari tempat untuk buat tenda," kata Reno.

"Iya, ayo cepat, Ren. Jangan sampai kita kehujanan!" timpal Rafi.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
42 Kabanata
Hiking
Setelah lulus dari Universitas Kedokteran, Reno dan kedua sahabatnya memutuskan untuk berlibur sebelum melakukan aktivitas setelah lulus. Reno sendiri siap bekerja di rumah sakit milik keluarganya, sementara yang lain pasti sudah punya rencana masing-masing untuk ke depannya.Mereka akan mempunyai kesibukan masing-masing sebagai dokter, maka dari itu untuk hari terakhir kebersamaan. Mereka semua memutuskan untuk mendaki gunung sebagai tempat tujuan liburan mereka.Namun, siapa yang menduga kepergian mereka liburan menjadi malapetaka bagi mereka berempat termasuk kekasih dari Reno. Reno serta kedua sahabatnya yang bernama Rafi dan Alan ditambah Rasti yang menjadi kekasih dari Reno terancam menjadi korban dari keangkeran gunung yang akan mereka daki.Berawal dari hari kelulusan, Reno, Rafi dan Alan para calon-calon dokter muda yang siap bertugas beberapa pekan yang akan datang. Mereka bertiga sedang berkumpul di halaman kampus tempat mereka menimba ilmu, saling bercengkerama dan bercand
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Melanggar Larangan
Keempat orang itu pun terus berjalan mencari tempat bagus untuk mendirikan tenda, tapi sejak tadi tidak juga menemukan tempat yang tepat, hingga Reno melihat cahaya di depan."Eh, lo pada lihat, nggak? Itu ada kaya cahaya lampu?" tunjuk Reno ke depan yang memang terlihat mulai gelap dan turun kabut, suhu dingin juga mulai terasa menusuk tulang mereka."Bener, Ren. Mungkin di depan juga ada pendaki lain, ayo buruan kita gabung," timpal Alan.Semua orang mengangguk, Reno dengan hati-hati terus memandu jalan agar orang yang di belakangnya tidak salah langkah, hingga keempatnya sampai di tempat yang datar, ternyata bukanlah cahaya lampu dari pendaki lain, melainkan itu adalah cahaya lampu minyak yang ada di rumah-rumah warga."Ada desa di sini?" tanya Reno merasa heran saat melihat rumah-rumah bambu yang tidak hanya satu, tapi sekitar ada belasan rumah di situ. Ketiga orang lainnya pun merasa bingung dengan kebenaran penglihatan mereka saat ini, di tengah kebingungan mereka dikejutkan den
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Pernikahan Tersembunyi
Reno pun selesai melakukan hajatnya, ia berencana akan kembali ke ruang tamu. Tapi sesuatu menyita perhatiannya. "Siapa yang hujan-hujanan malam-malam begini?" gumam Reno yang terus memperhatikan sosok wanita bergaun putih yang ada di tengah hujan itu."Itu, seperti Rasti. Sedang apa dia hujan-hujanan, bukannya tadi dia bilang kedinginan?" gumamnya tak habis pikir. Reno pun berlari menerobos hujan dan menghampiri sosok yang mirip Rasti.Pakaian yang tipis membuat lekukan tubuh wanita mirip Rasti itu begitu jelas terlihat, membuat Reno menjadi semakin heran. Apa Rasti bawa gaun tidur ke gunung dan memakainya di sini?Di tengah hujan pula. "Rasti, kamu sedang apa berpakaian seperti ini, di sini? Kenapa juga kamu malah hujan-hujanan? Ayo, masuk ke rumah!" ajak Reno seraya menarik tangan sosok Rasti.Tapi tubuh Rasti sama sekali tak bergerak, Reno menoleh dan sosok mirip Rasti itu tersenyum samar tertutup rintik hujan. "Ayo, kamu ikut aku!" ajak sosok itu.Lantas tak detik kemudian terciu
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Salahmu Selalu Menggodaku
"Ma-malam pertama? Ta-tapi, Kakak--""Sshh!" Setya terus membungkuk hingga tubuh Raniah akhirnya terbaring. Setya tersenyum dan membatin. "Aku harus segera melakukannya, untuk menghilangkan aura pemikat Raniah. Aku akan lakukan sekarang juga, maka lebih cepat akan lebih baik." Raniah menegang, saat jari jemari Setya mulai menggoda bagian-bagian tubuhnya. "Ini akan sedikit sakit, tapi jangan khawatir!" Setya tersenyum, senyum yang mampu memporak porandakan perasaan Raniah.Raniah meremas seprei putih yang penuh oleh kelopak bunga mawar saat Setya berbisik dan mengembuskan napas hangat di telinganya, gadis itu memejamkan kedua matanya dan mulai menikmati setiap sentuhan bibir lembut Setya yang mulai mencumbuinya.Napas Raniah memburu membuat dadanya naik turun tak beraturan, jari-jari Setya perlahan melepas satu per satu kancing baju kebaya yang membalut tubuh istrinya yang indah. Napas gadis itu tersengal saat merasakan bibir dan lidah Setya mulai menyapu dan mengecup dadanya.Raniah m
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Berita Tengah Malam
Setya terbahak melihat istri kecilnya kabur. "Raniah, kakak hanya bercanda!" serunya segera beranjak untuk menyusul."Bodo amat!" timpal Raniah dari ruang Tv.Setya menyusul dan duduk di samping istrinya. "Kok malah nonton Tv, bukannya balik ke kamar, kan masih malam?" tanya Setya."Baru makan jangan langsung tidur, nanti perutnya buncit dong, Kak," sahut Raniah.Setya mengangguk dan ikut memperhatikan acara Tv. "Berita tengah malam, siang 8 Juli. Timsar mengevakuasi dua mayat dengan kondisi yang memperhatinkan, diduga korban adalah pendaki gunung. Mereka berjumlah empat orang, dua di antaranya tewas dalam keadaan tanpa busana. Satu orang selamat dan satu orang lagi tidak ditemukan keberadaannya ...." Raniah tampak bergidik takut, pada saat ia melihat para Timsar membawa kantung-kantung jenazah dan memasukkannya ke mobil ambulance."Kak, Kakak!" Raniah menyenggol lengan suaminya, karena Setya tampak serius menyimak berita. "Kak!""Hmm!" gumaman saja sebagai respon. "Ada apa?" lanjutny
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Rencana Jahat
Di kediaman Danu Adji, Setya masih setia menemani istrinya yang masih shock. Membelai rambutnya dan mengecupnya lembut. "Tidurlah, besok kita akan melakukan resepsi pernikahan, aku tidak mau kamu punya lingkaran hitam seperti panda." Setya menyentuh bawah mata istrinya dan tersenyum lembut."Tapi, Kak. Aku takut, setiap kali mataku terpejam, sosok itu seperti sedang mengawasiku.""Ada kakak di sini, kakak akan melindungimu." Jemari Setya merambat menyusuri wajah lembut Raniah, dan wanita itu tersenyum. Raniah merasakan firasat tidak enak, bulu-bulu halusnya kompak berdiri saat jari telunjuk Setya turun dan turun menyusuri tiap lekukan tubuh.Senyumnya menggoda iman, seketika Raniah menjerit tertahan di dalam kerongkongan. "Tidur, atau ...." ancaman itu seperti rayuan. Andai Raniah tidak sedang dalam suasana hati yang buruk, sudah pasti wanita itu menantang ancaman suaminya yang menggairahkan.Tangan Raniah bergerak cepat menutupi wajahnya dengan selimut, bersembunyi dari suaminya yang
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Tragedi Malam Resepsi
Sari menangkup kedua telapak tangan dan menempatkannya di depan dada, kedua matanya tertutup dan bibirnya mulai komat-kamit. Suasana ruangan semakin mencekam saat angin kencang masuk begitu saja ke dalam ruangan.Api lilin meliuk-liuk tertiup angin, tapi tidak membuatnya padam, seperti api itu adalah api abadi. Raniah perlahan tersadar dari pingsannya saat merasakan hembusan angin yang begitu besar menerpa tubuhnya.Perlahan kedua matanya membuka, kepalanya yang masih berat ia paksakan menegak, pandangannya melihat keadaan ruangan yang sangat menyeramkan, ditamah angin yang kencang menyapu dedaunan kering di atas lantai."Di mana ini? Ah!" Raniah merasakan tangannya diikat ke kursi. "Lepaskan aku!" teriaknya."Hahaha!" Suara tawa memekakkan telinga, hingga atensi Raniah tertuju pada suara tawa Sari yang menatapnya nyalang."I-ibu Sari, kenapa aku di sini, lepaskan aku!" teriak Raniah seraya menggerakkan kedua tangannya berusaha membuka tali ikatannya.Keringat dingin mulai membasahi w
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Babak Baru
Sementara Sari, dia tergesa-gesa berlari, kedua anaknya sudah kabur lebih dulu hingga ia harus berusaha kabur seorang diri. Di atas jembatan wanita itu berhenti, mengatur napasnya lebih dulu sebelum ia melanjutkan langkahnya. "Dasar anak tidak tahu diri, bisa-bisanya mereka meninggalkan ibunya sendiri yang dalam bahaya, sial!" umpatnya marah.Saat ia akan melangkah kembali, kedua matanya terbuka lebar saat melihat sosok Nyai Ratu Pandan Wangi. Sosok ratu itu mengulurkan selendang hijaunya dan menjerat tubuh Sari dan melemparnya ke sisi. "Aaaa!" Sari jatuh ke sungai beraliran deras, hingga tubuh tuanya kini entah akan bernasib bagaimana."Haha!" Nyai Ratu Pandan Wangi tertawa puas. "Itulah balasan bagi pengikut yang tidak patuh dengan perintahku, haha!" Sosoknya terbang dan menghilang tak berbekas lagi.Malam mencekamkan ini berlalu begitu lama, angin bertiup begitu lirih, ranting pohon yang ringkih patah dan jatuh ke tanah, menyisakan bekas patahan di dahan yang kering.***Sejak keja
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Kedatangan Galuh Adjeng
Mobil Galuh berhenti di sebuah rumah sederhana, ia segera masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. "Dari mana, Galuh?" tanya Andre yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu."Aku baru mengawasi rumah Setya Adji, Ndre. Aku sudah tidak sabar ingin melancarkan rencana kita untuk mereka." Galuh duduk di sofa lain dan tersenyum penuh dengan rencana licik."Jangan terburu-buru, kita harus jalankan rencana ini dengan matang-matang, kita tahu lawan kita ini siapa. Tidak akan mudah melawan dan mengelabui mereka semua." Andre tampak berpikir serius."Kamu benar, ibu yang memiliki ilmu hitam tinggi saja bisa kalah, dan sampai sekarang tidak tahu di mana keberadaannya jika masih hidup, kalau pun sudah mati kita tidak tahu di mana jasadnya. Kita tidak tahu hal yang sebenarnya pada malam itu, apa yang sudah Setya dan Danu Adji lakukan pada ibu." Galuh mengepalkan telapak tangannya dan memukul pahanya sendiri."Aku juga ingin segera tahu hal sebenarnya, Galuh. Apa yang sebenarnya yang terjadi pada ib
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Rencana Licik Dua Saudara Tiri
Karyawan resepsionis itu mengangguk dan kembali masuk ke dalam lift, sementara Galuh berjalan perlahan menghampiri pintu kayu yang terlihat kokoh itu.Galuh mengangkat tangannya dan mengetuk pintu tiga kali, tak lama terdengar sahutan seseorang dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk. Dengan perlahan Galuh menekan handle pintu dan membukanya, Galuh langsung disuguhkan dengan wajah Setya yang tampak serius menatapnya."Selamat pagi, Kak Setya," sapanya saat membuka pintu."Pagi, silahkan masuk," titah Setya mempersilahkan. Laki-laki itu berdiri dan merapikan jasnya, sementara Galuh tampak tersenyum, terpesona seraya menutup pintu dan melangkah masuk.Setya duduk di sofa yang ada di ruangannya, dia bertanya. "Ada apa menemuiku? Rencana apa yang akan kamu dan ibumu mainkan lagi untuk mencelakai istriku?"Galuh yang masih berdiri pun tertegun mendengar pertanyaan Setya barusan. "Kak Setya berkata apa? Aku ke sini tidak ada niat buruk, aku ke sini hanya ingin melamar pekerjaan."Setya mena
last updateHuling Na-update : 2023-09-11
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status