Share

Melanggar Larangan

Author: NityShu
last update Last Updated: 2023-09-11 10:40:16

Keempat orang itu pun terus berjalan mencari tempat bagus untuk mendirikan tenda, tapi sejak tadi tidak juga menemukan tempat yang tepat, hingga Reno melihat cahaya di depan.

"Eh, lo pada lihat, nggak? Itu ada kaya cahaya lampu?" tunjuk Reno ke depan yang memang terlihat mulai gelap dan turun kabut, suhu dingin juga mulai terasa menusuk tulang mereka.

"Bener, Ren. Mungkin di depan juga ada pendaki lain, ayo buruan kita gabung," timpal Alan.

Semua orang mengangguk, Reno dengan hati-hati terus memandu jalan agar orang yang di belakangnya tidak salah langkah, hingga keempatnya sampai di tempat yang datar, ternyata bukanlah cahaya lampu dari pendaki lain, melainkan itu adalah cahaya lampu minyak yang ada di rumah-rumah warga.

"Ada desa di sini?" tanya Reno merasa heran saat melihat rumah-rumah bambu yang tidak hanya satu, tapi sekitar ada belasan rumah di situ. Ketiga orang lainnya pun merasa bingung dengan kebenaran penglihatan mereka saat ini, di tengah kebingungan mereka dikejutkan dengan suara seseorang dari arah belakang.

"Kalian mau beristirahat?"

"Wey!" kejut Rafi dan Alan yang langsung loncat berbalik badan lantas melihat sosok laki-laki berbaju batik dengan kopeah hitam di kepala dan tak lupa sarung diikat di pinggangnya.

Reno dan Rasti pun ikut berbalik badan melihat siapa orangnya yang mengagetkan mereka. "Kalian ini pendaki? Tersesat sampai sini?" tanya bapak paruh baya itu.

"Iya, tapi ... apa benar di sini ini desa?" tanya Reno ragu, seraya menunjuk bangunan-bangunan sederhana di belakang mereka.

"Ya seperti yang kalian lihat, kami penduduk yang sengaja pindah dan tinggal di sini untuk mencari ketenangan jiwa," sahut si Bapak tua itu.

Mendengar kalimat laki-laki tua itu, membuat Reno dan yang lain saling pandang. "Tapi, kalian manusia, kan?" tanya Alan dengan polosnya.

"Haha, ya tentu saja kami semua manusia, memang kalian kira saya ini yang ada di depan kalian ini apa, Demit?" tanya si Bapak seraya tertawa.

Alan menggaruk tengkuknya seraya terkekeh. "Ya kali, abis si Bapak tiba-tiba muncul, bikin kaget."

"Haha, dasar kalian ini." Si bapak menggeleng. "Ini, loh. Saya dari cari kayu bakar buat istri memasak." Reno dan yang lainnya pun melihat kayu bakar yang ada di atas tanah dekat kaki bapak tua itu, lalu mereka mengangguk serempak.

"Hari sudah mau gelap, sudah gerimis juga, apa kalian mau istirahat? Kebetulan ada rumah yang kosong di sini, memang khusus untuk para pendaki yang tersesat. Warga sini suka mengantarkan mereka kembali turun besok harinya," tawar si bapak tua.

"Gimana nih, Gais? Hari emang mau gelap, udah turun nih gerimis," tanya Reno meminta pendapat.

"Istirahat aja deh, Sayang. Aku udah kedinginan banget," sahut Rasti seraya mengeratkan jaket yang membalut tubuh sintalnya.

"Gimana, Raf, Lan?" tanya Reno meminta persetujuan kedua temannya juga.

"Ya, ya udah deh, kita istrirahat, percuma juga, kan? Meski kita jalan terus juga yang ada ngebahayain," sahut Rafi.

"Gimana, kita pergi? Hujannya mulai besar," ajak si Bapak.

"Ya udah ayo, Pak!" Reno ingin segera berteduh karena hujan mulai turun deras.

Mereka semua berlarian menuju satu rumah bambu yang katanya kosong. "Silahkan masuklah, ada dua kamar. Kalian bisa istirahat di sana," ucap si Bapak seraya menunjuk pintu-pintu ruangan yang tertutup.

"Oya, Pak terima kasih. Bapak namanya siapa, dari tadi kita bicara tapi kita tidak saling kenalan," kata Reno.

"Saya Wayan," jawabnya.

"Oh, kenalkan saya, Reno. Dan ini, Rafi, Alan dan ini Rasti," ucap Reno memperkenalkan semuanya.

"Ya sudah, saya pulang dulu, kasihan istri saya sendirian di rumah. Saya pamit dulu ya, permisi."

"Ya, Pak. Terima kasih," sahut Reno dan Wayan pun tampak berlari menembus hujan yang lebat.

Reno menutup pintu kayu rumah itu, dan menaruh barangnya di ruang tamu. "Ya udah sana kalian masuk kamar, biar gue di sini aja," titah Reno yang langsung rebahan di atas dipan santai.

Rasti tampak masuk ke dalam kamar depan dan kedua temannya masuk ke dalam kamar lainnya.

Hujan yang deras dan malam semakin larut, hawa dingin begitu menusuk tulang. Reno masih terjaga seraya memainkan game offline di ponselnya yang kini tak bersinyal.

Tak lama terdengar suara pintu terbuka dan Rasti tampak berjalan menghampiri Reno yang tengah bersandar di kursi santai. Melihat Rasti keluar, Reno pun duduk tegak. "Kamu belum tidur, Ras. Ada apa?" tanya Reno.

Rasti dengan nakalnya duduk di atas pangkuan Reno. "Di sini dingin, Ren. Aku tidak bisa tidur," jawabnya seraya jari-jari lentiknya menggoda sisi wajah dan rahang tegas kekasihnya.

Reno tersenyum, memiringkan kepala dan keduanya berciuman panas, tanpa mereka sadari Rafi mengintip dari celah pintu bilik yang berlubang. Sementara Alan sudah tertidur pulas dibuai mimpi.

Rafi menelan salivanya, dan merasakan sesuatu menegang di bawah sana. "Sial!" umpatnya merasa kesal karena sesuatu di dalam dirinya turut bergejolak saat melihat adegan panas di hadapannya.

Rasti dan Reno hanya berciuman, dan keduanya usai begitu saja. Rasti kembali ke kamarnya, dan terlihat Reno berjalan ke belakang. Rafi menoleh ke arah Alan yang sudah tak sadarkan diri, Rafi pun keluar kamar dan berjalan mengendap-endap seperti maling, ia menoleh ke belakang takut Reno sudah kembali dari kamar kecil yang ada di rumah itu.

Segera Rafi menyelinap masuk ke dalam kamar Rasti dan menutup pintunya dengan cepat. "Rafi, kamu sedang apa di sini?" tanya Rasti sedikit terkejut saat Alan tiba-tiba masuk.

"Sshhh!" Rafi membungkam mulut Rasti agar tidak berisik. "Ras, gue tahu lo butuh kehangatan, kan? Tapi, Reno kayaknya lagi males. Gue butuh Elo, Ras. Please!" mohon Rafi agar Rasti jangan marah padanya dan mengadu pada sahabatnya.

Rasti membuka bekapan tangan Rafi dari mulutnya dengan paksa. "Ya elah, Raf. Gitu aja ribet, kamu mau? Ya udah, ayo!" Rasti tersenyum menatap sahabat dari kekasihnya itu yang terlihat tertegun.

Rafi melongo, tak menyangka Rasti mau dan tidak masalah jika dia dan dirinya melakukan itu di belakang Reno. Dengan senyum nakal Rafi pun mulai melepas dan menanggalkan seluruh pakaiannya. Rasti juga merasa langsung turn on saat melihat bentuk tubuh Rafi yang tak kalah seksi dengan kekasihnya.

Mereka bisik-bisik dan menyuruh Rafi untuk mengintip Reno di ruang tamu, Rafi mengintip ternyata Reno belum kembali dari kamar kecil. "Gimana?" lirih Rasti.

"Aman," jawab Rafi lirih juga seraya mengangkat jempolnya, senyum girang.

Rasti tersenyum, dan Rafi dengan sangat tergesa-gesa membantu Rasti membuka seluruh pakaian yang membalut tubuh indah gadis itu. Setelahnya mereka saling menyentuh, dan mencumbu.

Keduanya pun melakukan perbuatan terlarang itu di tempat yang tidak seharusnya, dan di belakang Reno yang kini masih di kamar kecil.

Related chapters

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Pernikahan Tersembunyi

    Reno pun selesai melakukan hajatnya, ia berencana akan kembali ke ruang tamu. Tapi sesuatu menyita perhatiannya. "Siapa yang hujan-hujanan malam-malam begini?" gumam Reno yang terus memperhatikan sosok wanita bergaun putih yang ada di tengah hujan itu."Itu, seperti Rasti. Sedang apa dia hujan-hujanan, bukannya tadi dia bilang kedinginan?" gumamnya tak habis pikir. Reno pun berlari menerobos hujan dan menghampiri sosok yang mirip Rasti.Pakaian yang tipis membuat lekukan tubuh wanita mirip Rasti itu begitu jelas terlihat, membuat Reno menjadi semakin heran. Apa Rasti bawa gaun tidur ke gunung dan memakainya di sini?Di tengah hujan pula. "Rasti, kamu sedang apa berpakaian seperti ini, di sini? Kenapa juga kamu malah hujan-hujanan? Ayo, masuk ke rumah!" ajak Reno seraya menarik tangan sosok Rasti.Tapi tubuh Rasti sama sekali tak bergerak, Reno menoleh dan sosok mirip Rasti itu tersenyum samar tertutup rintik hujan. "Ayo, kamu ikut aku!" ajak sosok itu.Lantas tak detik kemudian terciu

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Salahmu Selalu Menggodaku

    "Ma-malam pertama? Ta-tapi, Kakak--""Sshh!" Setya terus membungkuk hingga tubuh Raniah akhirnya terbaring. Setya tersenyum dan membatin. "Aku harus segera melakukannya, untuk menghilangkan aura pemikat Raniah. Aku akan lakukan sekarang juga, maka lebih cepat akan lebih baik." Raniah menegang, saat jari jemari Setya mulai menggoda bagian-bagian tubuhnya. "Ini akan sedikit sakit, tapi jangan khawatir!" Setya tersenyum, senyum yang mampu memporak porandakan perasaan Raniah.Raniah meremas seprei putih yang penuh oleh kelopak bunga mawar saat Setya berbisik dan mengembuskan napas hangat di telinganya, gadis itu memejamkan kedua matanya dan mulai menikmati setiap sentuhan bibir lembut Setya yang mulai mencumbuinya.Napas Raniah memburu membuat dadanya naik turun tak beraturan, jari-jari Setya perlahan melepas satu per satu kancing baju kebaya yang membalut tubuh istrinya yang indah. Napas gadis itu tersengal saat merasakan bibir dan lidah Setya mulai menyapu dan mengecup dadanya.Raniah m

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Berita Tengah Malam

    Setya terbahak melihat istri kecilnya kabur. "Raniah, kakak hanya bercanda!" serunya segera beranjak untuk menyusul."Bodo amat!" timpal Raniah dari ruang Tv.Setya menyusul dan duduk di samping istrinya. "Kok malah nonton Tv, bukannya balik ke kamar, kan masih malam?" tanya Setya."Baru makan jangan langsung tidur, nanti perutnya buncit dong, Kak," sahut Raniah.Setya mengangguk dan ikut memperhatikan acara Tv. "Berita tengah malam, siang 8 Juli. Timsar mengevakuasi dua mayat dengan kondisi yang memperhatinkan, diduga korban adalah pendaki gunung. Mereka berjumlah empat orang, dua di antaranya tewas dalam keadaan tanpa busana. Satu orang selamat dan satu orang lagi tidak ditemukan keberadaannya ...." Raniah tampak bergidik takut, pada saat ia melihat para Timsar membawa kantung-kantung jenazah dan memasukkannya ke mobil ambulance."Kak, Kakak!" Raniah menyenggol lengan suaminya, karena Setya tampak serius menyimak berita. "Kak!""Hmm!" gumaman saja sebagai respon. "Ada apa?" lanjutny

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Rencana Jahat

    Di kediaman Danu Adji, Setya masih setia menemani istrinya yang masih shock. Membelai rambutnya dan mengecupnya lembut. "Tidurlah, besok kita akan melakukan resepsi pernikahan, aku tidak mau kamu punya lingkaran hitam seperti panda." Setya menyentuh bawah mata istrinya dan tersenyum lembut."Tapi, Kak. Aku takut, setiap kali mataku terpejam, sosok itu seperti sedang mengawasiku.""Ada kakak di sini, kakak akan melindungimu." Jemari Setya merambat menyusuri wajah lembut Raniah, dan wanita itu tersenyum. Raniah merasakan firasat tidak enak, bulu-bulu halusnya kompak berdiri saat jari telunjuk Setya turun dan turun menyusuri tiap lekukan tubuh.Senyumnya menggoda iman, seketika Raniah menjerit tertahan di dalam kerongkongan. "Tidur, atau ...." ancaman itu seperti rayuan. Andai Raniah tidak sedang dalam suasana hati yang buruk, sudah pasti wanita itu menantang ancaman suaminya yang menggairahkan.Tangan Raniah bergerak cepat menutupi wajahnya dengan selimut, bersembunyi dari suaminya yang

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Tragedi Malam Resepsi

    Sari menangkup kedua telapak tangan dan menempatkannya di depan dada, kedua matanya tertutup dan bibirnya mulai komat-kamit. Suasana ruangan semakin mencekam saat angin kencang masuk begitu saja ke dalam ruangan.Api lilin meliuk-liuk tertiup angin, tapi tidak membuatnya padam, seperti api itu adalah api abadi. Raniah perlahan tersadar dari pingsannya saat merasakan hembusan angin yang begitu besar menerpa tubuhnya.Perlahan kedua matanya membuka, kepalanya yang masih berat ia paksakan menegak, pandangannya melihat keadaan ruangan yang sangat menyeramkan, ditamah angin yang kencang menyapu dedaunan kering di atas lantai."Di mana ini? Ah!" Raniah merasakan tangannya diikat ke kursi. "Lepaskan aku!" teriaknya."Hahaha!" Suara tawa memekakkan telinga, hingga atensi Raniah tertuju pada suara tawa Sari yang menatapnya nyalang."I-ibu Sari, kenapa aku di sini, lepaskan aku!" teriak Raniah seraya menggerakkan kedua tangannya berusaha membuka tali ikatannya.Keringat dingin mulai membasahi w

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Babak Baru

    Sementara Sari, dia tergesa-gesa berlari, kedua anaknya sudah kabur lebih dulu hingga ia harus berusaha kabur seorang diri. Di atas jembatan wanita itu berhenti, mengatur napasnya lebih dulu sebelum ia melanjutkan langkahnya. "Dasar anak tidak tahu diri, bisa-bisanya mereka meninggalkan ibunya sendiri yang dalam bahaya, sial!" umpatnya marah.Saat ia akan melangkah kembali, kedua matanya terbuka lebar saat melihat sosok Nyai Ratu Pandan Wangi. Sosok ratu itu mengulurkan selendang hijaunya dan menjerat tubuh Sari dan melemparnya ke sisi. "Aaaa!" Sari jatuh ke sungai beraliran deras, hingga tubuh tuanya kini entah akan bernasib bagaimana."Haha!" Nyai Ratu Pandan Wangi tertawa puas. "Itulah balasan bagi pengikut yang tidak patuh dengan perintahku, haha!" Sosoknya terbang dan menghilang tak berbekas lagi.Malam mencekamkan ini berlalu begitu lama, angin bertiup begitu lirih, ranting pohon yang ringkih patah dan jatuh ke tanah, menyisakan bekas patahan di dahan yang kering.***Sejak keja

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Kedatangan Galuh Adjeng

    Mobil Galuh berhenti di sebuah rumah sederhana, ia segera masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. "Dari mana, Galuh?" tanya Andre yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu."Aku baru mengawasi rumah Setya Adji, Ndre. Aku sudah tidak sabar ingin melancarkan rencana kita untuk mereka." Galuh duduk di sofa lain dan tersenyum penuh dengan rencana licik."Jangan terburu-buru, kita harus jalankan rencana ini dengan matang-matang, kita tahu lawan kita ini siapa. Tidak akan mudah melawan dan mengelabui mereka semua." Andre tampak berpikir serius."Kamu benar, ibu yang memiliki ilmu hitam tinggi saja bisa kalah, dan sampai sekarang tidak tahu di mana keberadaannya jika masih hidup, kalau pun sudah mati kita tidak tahu di mana jasadnya. Kita tidak tahu hal yang sebenarnya pada malam itu, apa yang sudah Setya dan Danu Adji lakukan pada ibu." Galuh mengepalkan telapak tangannya dan memukul pahanya sendiri."Aku juga ingin segera tahu hal sebenarnya, Galuh. Apa yang sebenarnya yang terjadi pada ib

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Rencana Licik Dua Saudara Tiri

    Karyawan resepsionis itu mengangguk dan kembali masuk ke dalam lift, sementara Galuh berjalan perlahan menghampiri pintu kayu yang terlihat kokoh itu.Galuh mengangkat tangannya dan mengetuk pintu tiga kali, tak lama terdengar sahutan seseorang dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk. Dengan perlahan Galuh menekan handle pintu dan membukanya, Galuh langsung disuguhkan dengan wajah Setya yang tampak serius menatapnya."Selamat pagi, Kak Setya," sapanya saat membuka pintu."Pagi, silahkan masuk," titah Setya mempersilahkan. Laki-laki itu berdiri dan merapikan jasnya, sementara Galuh tampak tersenyum, terpesona seraya menutup pintu dan melangkah masuk.Setya duduk di sofa yang ada di ruangannya, dia bertanya. "Ada apa menemuiku? Rencana apa yang akan kamu dan ibumu mainkan lagi untuk mencelakai istriku?"Galuh yang masih berdiri pun tertegun mendengar pertanyaan Setya barusan. "Kak Setya berkata apa? Aku ke sini tidak ada niat buruk, aku ke sini hanya ingin melamar pekerjaan."Setya mena

    Last Updated : 2023-09-11

Latest chapter

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Aku Akan Merebut Milikmu

    Raniah mengusap bawah matanya yang basah oleh air mata lalu menatap Galuh dengan tatapan tegar. "Jika aku sudah memberi keputusan berarti aku sudah siap dengan segala konsekwensinya. Kamu pikir aku tidak bisa untuk menolak tuduhanmu itu? Bisa saja kan kamu hanya memfitnah Kak Setya. Aku tahu siapa ibumu, tidak menutup kemungkinan kamu pun sama--""Raniah!" Galuh mengangkat tangan kanannya hendak menampar Raniah yang terlihat sama sekali tidak takut. "Jangan pernah kamu bawa-bawa nama ibuku, atau--""Atau apa? Apa yang mau kamu lakukan padaku, Galuh? Dengarkan aku, meski kamu menikah dengan Kak Setya, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa." Raniah lalu melangkah masuk rumah dan meninggalkan Galuh begitu saja.Galuh tak menyangka kalau Raniah bisa mengeluarkan kata-kata ancaman seperti itu. "Kurang ajar kamu, Raniah. Kamu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, kamu akan tahu akibatnya nanti," ucap Galuh dengan senyum jahatnya.***Raniah berjalan menuju anak tangga, dia juga tak meny

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Aku Juga Istrinya

    Bayangan-bayangan menjijikan di benaknya membuat Galuh semakin geram menatap wajah lelaki yang saat ini sedang pulas menikmati tidurnya. Dengan gerakan perlahan tangan wanita itu meraih bantal yang tidak ditiduri lantas ia letakan di atas wajah Andre.Dengan tekanan kuat membuat Andre yang tertidur tampak kaget ketika wajahnya ada benda yang menindih. Meski laki-laki itu berusaha berontak lantas memegangi kedua pergelangan tangan Galuh, wanita itu ternyata tak menyerah."Kamu harus mati, Ndre!" batin Galuh seraya terus menekan wajah Andre sekuat tenaga.Andre yang secara belum siap dengan serangan ini perlahan melemah, hingga tubuhnya tak bergerak lagi. Merasa kakak tirinya tidak memberontak, Galuh perlahan membuka bantal yang menutupi wajah Andre, dan benar saja Andre kini sudah tak sadarkan diri.Galuh mengecek nadi di leher dan juga napas lelaki itu, seketika ia tersenyum saat Andre benar-benar tak bernyawa lagi. "Akhirnya kamu mati juga, Ndre. Kamu terlalu menyusahkan aku, hingga

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Bukan Budak Nafsu

    Keadaan tempat tidur yang berantakan, menyisakan seorang wanita yang tergolek lemah berbalut selimut. Galuh mencengkram sprei dengan perasaan marah, dia pikir Andre akan berhenti mengganggunya ketika dia sudah menikah dengan Setya. Namun, pada kenyataannya Kakak tirinya itu benar-benar iblis!"Aku tidak bisa membiarkan seperti ini terus, Andre tidak bisa bersikap seenaknya padaku seperti ini. Aku bukan budak nafsu bejadnya, aku menyesal karena terbujuk olehnya. Bagaimana kalau Kak Setya tahu dan semua anggota keluarga ini tahu hubunganku dengan Andre bagaimana?Aku yakin bayi dalam kandunganku ini juga anak Andre, jika skandal ini terbongkar akan jadi berbahaya untuk posisiku dan anak di rahimku ini, meski aku sejujurnya tidak peduli dengan bayi ini. Akan tetapi, bayi inilah yang akan membawaku agar tetap berada di posisi sebagai Nyonya Rumah ini.Aku tidak bisa tinggal diam, aku harus melakukan sesuatu untuk menghentikan si Brengsek Andre!" gumam Galuh dengan penuh kebencian dan den

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Menghangatkan Ranjang

    Sekeras apa pun Setya menolak karena merasa tidak bersalah, laki-laki itu hanya dijebak. Tapi fitnah keji sudah terarah padanya dan tidak bisa Setya mengelaknya.Hari ini adalah hari pernikahannya dengan wanita yang tidak pernah dia harapkan."Apakah sudah siap, Nak Setya?" tanya sang penghulu pada Setya yang tampak hanya diam saja.Raniah justru terlihat tegar dibanding Setya yang tampak ingin menangis. Wanita itu duduk di samping Danu Adji, dan Andre sebagai keluarga satu-satunya Galuh kini siap menjadi walinya.Pernikahan digelar dengan sangat sederhana, hanya ada keluarga inti dan kedua saksi. "Nak Setya, apakah sudah siap?" Penghulu mengulang bertanya.Setya masih diam, sampai kapan pun dia tidak akan pernah siap. Danu Adji menepuk pundak putranya . "Setya, ayo, Nak. Jangan terlalu lama," ucap Danu Adji, berusaha menenangkan putranya."Tapi, Ayah--""Kak!" Raniah memanggil suaminya dengan lirih.Pandangan Setya begitu sendu memandang istrinya, tapi Raniah mengangguk memberi isyar

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Tidak Merasakan Ikatan

    Acara 4 bulanannya bayi Raniah tengah berlangsung, suasana khidmat sangat terasa. Lantunan tahlil dan tahmid berkumandang serentak, ayat suci al-qur'an terdengar syahdu di telinga Raniah.Setya Adji membacakannya dengan penuh perasaan kasih, tanpa terasa tetes bening meluncur dari sudut mata Raniah yang merasakan haru sangat dalam."Setya Adji!" seruan dengan nada sarkas mengejutkan semua orang dan serentak menoleh ke arah ambang pintu yang terbuka lebar.Andre tampak menggenggam pergelangan tangan Galuh dan menatap Setya tajam. "Setya, kamu harus bertanggung jawab atas adikku, dia hamil!" Andre menunjuk ke arah Setya."Astagfirullahaladzim!" ucap Setya, Raniah, juga Danu Adji yang terkejut, tak luput juga orang-orang yang hadir dalam acara tersebut.Raniah berdiri seraya memegangi perutnya yang mulai membesar, segera Setya juga berdiri dan berada di samping istrinya yang tampak shock."Raniah," lirih Setya di samping istrinya seraya memegang kedua bahu Raniah untuk saling kuat dan me

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Hamil Anak Siapa ?

    Hari-hari berlalu, begitu cepat usia kandungan Raniah sudah jalan 4 bulan. Wanita itu menikmati masa-masa kehamilannya dengan bahagia.Setya terus memberi perhatian padanya, dan Galuh juga tidak lagi datang mengganggu kehidupan mereka. "Kak, coba sini." Raniah melambaikan tangan pada Setya yang baru saja keluar dari kamar mandi."Ada apa, Ran?" tanya Setya yang kini masih mengenakan handuk melilit piggangnya."Sini deh, tadi aku merasakan ada gerakan di sini." Raniah memegangi perutnya yang sedikit membuncit."Oya, coba kakak pegang." Setya segera berjalan mendekat, duduk di hadapan Raniah dan menempelkan telapak tangannya di permukaan perut sang Istri.Dengan sabar Setya menunggu gerakan kecil dari perut Raniah, hingga ia juga merasakannya. "Dia bergerak, Ran." Setya tampak sangat senang."Iya, Kak," sahut wanita itu girang."Kakak akan bicarakan dengan ayah untuk acara empat bulanannya kamu, Sayang." Setya kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju lemari baju.Laki-laki itu s

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Melepasnya

    Di tengah perjalanan keduanya hanya saling diam, Andini bicara jika Aryo bertanya, itu pun Aryo hanya menanyakan arah jalan ke rumah Andini.Setelah sampai, Andini segera turun dari mobil Aryo. "Terima kasih banyak Mas sudah mengantarkan saya.""Sama-sama, aku pulang dulu," ucap Aryo."Iya, hati-hati di jalan, Mas."Aryo mengangguk dan menutup kaca mobil kemudian melajukannya kembali, Andini tersenyum melihat kepergiannya.***Hari-hari berlalu, setiap kali Aryo datang ke tempat hiburan mereka kembali bertemu, Aryo tampak biasa saja saat bertemu dengan Andini dan terkesan seperti tak acuh.Berbeda dengan Andini, perasaan polos wanita itu sangat terikat dengan Aryo, di hari itu dia begitu sangat terpesona dengan kebaikan hati Aryo.Andini telah jatuh cinta, tapi dia sadar diri dia ini siapa, dia juga tidak cantik-cantik banget, wanita itu hanya memendamnya selama berbulan-bulan, merasakan cemburu jika laki-laki itu bercumbu dengan wanita lain.Aryo sebenarnya ada ketertarikan pada Andi

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Yang Sesungguhnya

    Sejak hari itu Andini jadi sakit keras, Aryo tidak serta merta meninggalkan Andini begitu saja, dia memang sudah lepas dari pengaruh susuk Andini, Andini sendiri merasa heran kenapa Aryo tetap bertahan dan malah mengurusnya selama dia sakit.Tanpa Andini tahu bahwa Aryo memang sudah merasakan ketulusan wanita yang kini terbaring sakit, itu membuat Lina merasa sangat marah. "Mas, Mas Aryo kenapa sih tidak buang si Andini dia itu licik, dia memakai susuk untuk menjerat kamu, Mas. Dan ... dia juga merebut kamu dari aku, Mas."Andini yang mendengarnya pun hanya meneteskan air mata, dia memang salah dan dosa, tapi itu hanya ingin bisa mendapatkan cinta dari Aryo.Aryo menoleh ke arah istrinya yang tengah berbaring, entah usia Andini sampai kapan ia bertahan, Aryo hanya merasa iba padanya. Andini hanya seorang pelayan di sebuah tempat hiburan, wajahnya tidak begitu cantik dan dia sedikit pemalu. Aryo sering kali memperhatikannya, tapi tidak sama sekali ingin menyentuhnya.Karena Aryo menil

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Melunturkan Susuk

    "Aku tidak rela melihat kamu yang hidup bahagia bersama mas Aryo, Din. Harusnya aku yang ada di posisimu sekarang, bukan kamu. Aku tidak percaya kalau mas Aryo benar-benar menyukaimu, aku yakin kamu pakai sesuatu di dalam tubuhmu itu."Seorang wanita seksi, berwajah cantik dengan make up lumayan tebal, wanita itu tengah memperhatikan Aryo dan Andini di teras rumah mewah mereka."Mas berangkat kerja dulu ya, Sayang." Aryo mengecup kening istrinya seraya memeluk pinggang wanita itu."Iya, Mas. Hati-hati di jalan yah, kerjanya yang semangat," sahut Andini dengan senyum manis yang ia miliki."Aku pasti susah konsentrasi kerja, Sayang. Karena akan terus memikirkan kamu di rumah, rasanya aku pengen cepet-cepet pulang ketemu kamu terus." Aryo tampak mendekatkan wjaahnya ke ceruk leher istrinya dan berbisik menggoda hingga Andini tampak malu dan tertawa kecil.Terlihat sangat romantis dan harmonis membuat wanita yang sejak tadi mengintai mereka itu tampak begitu sangat geram karena terbakar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status