Share

SIXTH SENSE (Horror Love Story)
SIXTH SENSE (Horror Love Story)
Author: NityShu

Hiking

Author: NityShu
last update Last Updated: 2023-09-11 10:39:18

Setelah lulus dari Universitas Kedokteran, Reno dan kedua sahabatnya memutuskan untuk berlibur sebelum melakukan aktivitas setelah lulus. Reno sendiri siap bekerja di rumah sakit milik keluarganya, sementara yang lain pasti sudah punya rencana masing-masing untuk ke depannya.

Mereka akan mempunyai kesibukan masing-masing sebagai dokter, maka dari itu untuk hari terakhir kebersamaan. Mereka semua memutuskan untuk mendaki gunung sebagai tempat tujuan liburan mereka.

Namun, siapa yang menduga kepergian mereka liburan menjadi malapetaka bagi mereka berempat termasuk kekasih dari Reno. Reno serta kedua sahabatnya yang bernama Rafi dan Alan ditambah Rasti yang menjadi kekasih dari Reno terancam menjadi korban dari keangkeran gunung yang akan mereka daki.

Berawal dari hari kelulusan, Reno, Rafi dan Alan para calon-calon dokter muda yang siap bertugas beberapa pekan yang akan datang. Mereka bertiga sedang berkumpul di halaman kampus tempat mereka menimba ilmu, saling bercengkerama dan bercanda ria bersama.

Rasti datang dan menyapa kekasihnya serta sahabat-sahabat Reno. "Hai, Sayang, selamat yah ...." Rasti merangkul Reno dan mencium pipi kiri dan kanan kekasihnya. "Selamat buat kalian juga," lanjutnya pada Rafi dan Alan.

Rasti adalah gadis cantik dan seksi, dia seorang kembang kampus dari jurusan bisnis. Siapa yang tidak tertarik padanya, tubuhnya yang indah membuat pria mana pun akan tergoda saat melihatnya.

"Acieee! Asik banget jadi lo, Ren." Rafi berkomentar saat sahabatnya tampak selalu mesra dengan kekasihnya.

"Kayaknya kita butuh merayakan kelulusan kita nih, Bro," lanjutnya seraya merangkul pundak Alan, meminta pendapat pria berkacamata itu.

"Yo'i, Bro ... harus banget kita rayakan, kira-kira ke mana asiknya, nih?" tanya Alan melirik kepada kedua sahabatnya, Rafi dan Reno.

"Terserah lo berdua dah mau liburan ke mana, gue sama cewek gue ikut aja. Yakan, Sayang?" tanya Reno pada Rasti.

Rasti tersenyum seraya bergelayut manja di lengan kekar Reno. "Iya, Sayang," jawabnya.

"Gimana kalau kita hiking?" tanya Rafi minta pendapat.

"Gunung Salak, gimana? Katanya puncak gunung itu sangat indah." Rafi terlihat bersemangat.

"Gila, lo! Lo nggak pernah dengar mitosnya, serem tahu!" sahut Alan yang seraya bergidik takut.

"Haha, masih percaya aja lo sama mitos? Lo tadi bilang itu mitos, ya berarti itu cerita bohong, itu cerita masyarakat yang membesar-besarkan halusinasi mereka sendiri," jelas Rafi yang tidak pernah percaya dengan hal takhayul seperti itu.

"Serah lo aja deh, Fi." Alan akhirnya tak mau berdebat dengan Rafi.

"Oke, jadi fix yah, kita besok hiking berempat, gimana Ren? Lo ajak deh tuh cewek lo biar asik." Rafi terkekeh.

Reno pun mengangguk. "Oke, siapa takut, besok kita kumpul di rumah gue."

"Oke, siap!" jawab keduanya, meski Alan tampak ragu-ragu dia tidak mau jadi bahan ejekan Rafi, jadi ia juga akan ikut hiking besok bersama kedua sahabatnya.

***

Esok hari, matahari begitu sangat cerah, Alan dan Rafi sudah sampai di rumah Reno. "Udah yuk berangkat!" ajak Reno seraya menggandeng pinggang Rasti di sampingnya.

"Bentar, lo berdua semalam nginep di sini?" tanya Alan seraya menunjuk ke arah Reno dan Rasti yang tampak tersenyum.

"Halah, lo kepo aja, Lan. Mereka mah udah biasa, gue tahu. Udah deh buruan entar keburu siang," ajak Rafi seraya menepuk pundak Alan.

"Iya, udah buruan pada naek deh lo pada, kita berangkat." Reno berjalan menuju mobil jeep-nya dan membukakan pintu untuk Rasti kemudian kedua temannya segera naik ke kursi belakang.

Mobil pun melaju dengan cepat, di sepanjang jalan mereka terlihat begitu bahagia, merencanakan berbagai kegiatan setelah nanti mereka berhasil sampai di puncak gunung Salak, hingga tak lama mobil jeep Reno sampai di sebuah desa di bawah kaki gunung tersebut, ia pun memarkirkan mobilnya di salah satu rumah warga.

"Punten, Kang. Saya nitip mobil di sini yah, dan ini buat Akang, buat beli rokok." Reno mengepalkan beberapa lembar uang untuk sang pemilik rumah yang ia titipi mobil.

"Den, saya ingatkan, yah. Kalau kalian ada di gunung itu hati-hati, jangan sampai berkata kotor, jumawa atau melakukan perbuatan tidak baik di sana, berbahaya!" peringat laki-laki yang usianya sekitar 35 tahunan itu.

Reno dan kedua temannya saling pandang, tapi kemudian Reno mengangguk. "Siap, Kang. Terima kasih sudah mengingatkan," ucapnya seraya bersalaman dengan warga itu. "Kami permisi, Kang," lanjut Reno berpamitan.

"Ya, ya, hati-hati kalian, yah!" seru warga itu.

Reno dan ketiga orang lainnya pun mulai mendekati ke dalam hutan, mulai menyusuri jalanan setapak yang biasa pendaki lain lewati, sudah ada tanda-tanda petunjuk arah dan juga tanda peringatan.

Reno berada di depan disusul Rasti dan ketiga Rafi, tentu yang di paling belakang ialah Alan. "Apaan sih si akang tadi segala meringatin kita kaya gitu, dia tuh cuma mau nakut-nakutin kita aja tahu nggak sih!" Rafi terdengar kesal tapi yang lebih kesal lagi Alan yang mendengar ocehan Rafi.

"Eh, Raf. Lo nggak boleh gitu, siapa tahu niat dia itu baik," timpal Alan.

"Baik apaan, bikin parno, iya!" sahut Rafi makin jengkel.

"Eh, woy, Lo pada bisa diam nggak? Ini kita ke mana lagi? Tidak ada petunjuk jalan lagi di depan," kesal Reno yang merasa bingung.

"Eh, seriusan? Ya kali kita nyasar?" sahut Alan yang mulai merinding, sambil melirik sekitar.

Mereka baru sadar kalau dari tadi langkah mereka seperti berputar-putar dan tidak ada titik temunya.

"Sayang, kok aku takut, yah." Rasti memeluk lengan kekasihnya.

"Tenang, Ras. Kita berusaha cari jalan keluar," jawab Reno menenangkan.

WUUUSSH!

Bayangan hitam berkelebat membuat semua orang terkejut. "Eh, buset apaan tuh, Bro!" Alan yang ada paling belakang langsung merangkul Rafi yang ada di depannya.

"Eh, wey, Lan. Lepas kagak, lo! Nemplok-nemplok sama gue, bikin geli aja, lo!" kesal Rafi membuat Reno dan Rasti terkekeh.

"Ya elah, Raf ... gue terkejut tadi, masa nggak boleh pegang Elo," rajuk Alan.

"Ih, hih! Ogah!" timpal Rafi seraya mengkedikkan bahunya, merasa jijik dibuat-buat hingga membuat Alan memanyunkan bibirnya.

"Udah, udah, ayo kita jalan lagi, kayaknya itu jalannya." Reno kembali berjalan ke depan dan menemukan jalan setapak yang tidak ada petunjuk rutenya. "Nah, ini ada jalan, tapi di sini tidak ada petunjuk rutenya, apa ini jalan lain menuju puncak?" tanya Reno.

"Mungkin, kita terus aja ke atas, Ren," timpal Rafi yakin.

"Oke, hati-hati, Sayang!" peringat Reno pada kekasihnya. Reno tidak pernah melepas tangan Rasti hingga cuaca mulai mendung dan suasana di dalam hutan itu mulai menggelap. "Gawat, sepertinya mau turun hujan, kita harus cari tempat untuk buat tenda," kata Reno.

"Iya, ayo cepat, Ren. Jangan sampai kita kehujanan!" timpal Rafi.

Related chapters

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Melanggar Larangan

    Keempat orang itu pun terus berjalan mencari tempat bagus untuk mendirikan tenda, tapi sejak tadi tidak juga menemukan tempat yang tepat, hingga Reno melihat cahaya di depan."Eh, lo pada lihat, nggak? Itu ada kaya cahaya lampu?" tunjuk Reno ke depan yang memang terlihat mulai gelap dan turun kabut, suhu dingin juga mulai terasa menusuk tulang mereka."Bener, Ren. Mungkin di depan juga ada pendaki lain, ayo buruan kita gabung," timpal Alan.Semua orang mengangguk, Reno dengan hati-hati terus memandu jalan agar orang yang di belakangnya tidak salah langkah, hingga keempatnya sampai di tempat yang datar, ternyata bukanlah cahaya lampu dari pendaki lain, melainkan itu adalah cahaya lampu minyak yang ada di rumah-rumah warga."Ada desa di sini?" tanya Reno merasa heran saat melihat rumah-rumah bambu yang tidak hanya satu, tapi sekitar ada belasan rumah di situ. Ketiga orang lainnya pun merasa bingung dengan kebenaran penglihatan mereka saat ini, di tengah kebingungan mereka dikejutkan den

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Pernikahan Tersembunyi

    Reno pun selesai melakukan hajatnya, ia berencana akan kembali ke ruang tamu. Tapi sesuatu menyita perhatiannya. "Siapa yang hujan-hujanan malam-malam begini?" gumam Reno yang terus memperhatikan sosok wanita bergaun putih yang ada di tengah hujan itu."Itu, seperti Rasti. Sedang apa dia hujan-hujanan, bukannya tadi dia bilang kedinginan?" gumamnya tak habis pikir. Reno pun berlari menerobos hujan dan menghampiri sosok yang mirip Rasti.Pakaian yang tipis membuat lekukan tubuh wanita mirip Rasti itu begitu jelas terlihat, membuat Reno menjadi semakin heran. Apa Rasti bawa gaun tidur ke gunung dan memakainya di sini?Di tengah hujan pula. "Rasti, kamu sedang apa berpakaian seperti ini, di sini? Kenapa juga kamu malah hujan-hujanan? Ayo, masuk ke rumah!" ajak Reno seraya menarik tangan sosok Rasti.Tapi tubuh Rasti sama sekali tak bergerak, Reno menoleh dan sosok mirip Rasti itu tersenyum samar tertutup rintik hujan. "Ayo, kamu ikut aku!" ajak sosok itu.Lantas tak detik kemudian terciu

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Salahmu Selalu Menggodaku

    "Ma-malam pertama? Ta-tapi, Kakak--""Sshh!" Setya terus membungkuk hingga tubuh Raniah akhirnya terbaring. Setya tersenyum dan membatin. "Aku harus segera melakukannya, untuk menghilangkan aura pemikat Raniah. Aku akan lakukan sekarang juga, maka lebih cepat akan lebih baik." Raniah menegang, saat jari jemari Setya mulai menggoda bagian-bagian tubuhnya. "Ini akan sedikit sakit, tapi jangan khawatir!" Setya tersenyum, senyum yang mampu memporak porandakan perasaan Raniah.Raniah meremas seprei putih yang penuh oleh kelopak bunga mawar saat Setya berbisik dan mengembuskan napas hangat di telinganya, gadis itu memejamkan kedua matanya dan mulai menikmati setiap sentuhan bibir lembut Setya yang mulai mencumbuinya.Napas Raniah memburu membuat dadanya naik turun tak beraturan, jari-jari Setya perlahan melepas satu per satu kancing baju kebaya yang membalut tubuh istrinya yang indah. Napas gadis itu tersengal saat merasakan bibir dan lidah Setya mulai menyapu dan mengecup dadanya.Raniah m

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Berita Tengah Malam

    Setya terbahak melihat istri kecilnya kabur. "Raniah, kakak hanya bercanda!" serunya segera beranjak untuk menyusul."Bodo amat!" timpal Raniah dari ruang Tv.Setya menyusul dan duduk di samping istrinya. "Kok malah nonton Tv, bukannya balik ke kamar, kan masih malam?" tanya Setya."Baru makan jangan langsung tidur, nanti perutnya buncit dong, Kak," sahut Raniah.Setya mengangguk dan ikut memperhatikan acara Tv. "Berita tengah malam, siang 8 Juli. Timsar mengevakuasi dua mayat dengan kondisi yang memperhatinkan, diduga korban adalah pendaki gunung. Mereka berjumlah empat orang, dua di antaranya tewas dalam keadaan tanpa busana. Satu orang selamat dan satu orang lagi tidak ditemukan keberadaannya ...." Raniah tampak bergidik takut, pada saat ia melihat para Timsar membawa kantung-kantung jenazah dan memasukkannya ke mobil ambulance."Kak, Kakak!" Raniah menyenggol lengan suaminya, karena Setya tampak serius menyimak berita. "Kak!""Hmm!" gumaman saja sebagai respon. "Ada apa?" lanjutny

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Rencana Jahat

    Di kediaman Danu Adji, Setya masih setia menemani istrinya yang masih shock. Membelai rambutnya dan mengecupnya lembut. "Tidurlah, besok kita akan melakukan resepsi pernikahan, aku tidak mau kamu punya lingkaran hitam seperti panda." Setya menyentuh bawah mata istrinya dan tersenyum lembut."Tapi, Kak. Aku takut, setiap kali mataku terpejam, sosok itu seperti sedang mengawasiku.""Ada kakak di sini, kakak akan melindungimu." Jemari Setya merambat menyusuri wajah lembut Raniah, dan wanita itu tersenyum. Raniah merasakan firasat tidak enak, bulu-bulu halusnya kompak berdiri saat jari telunjuk Setya turun dan turun menyusuri tiap lekukan tubuh.Senyumnya menggoda iman, seketika Raniah menjerit tertahan di dalam kerongkongan. "Tidur, atau ...." ancaman itu seperti rayuan. Andai Raniah tidak sedang dalam suasana hati yang buruk, sudah pasti wanita itu menantang ancaman suaminya yang menggairahkan.Tangan Raniah bergerak cepat menutupi wajahnya dengan selimut, bersembunyi dari suaminya yang

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Tragedi Malam Resepsi

    Sari menangkup kedua telapak tangan dan menempatkannya di depan dada, kedua matanya tertutup dan bibirnya mulai komat-kamit. Suasana ruangan semakin mencekam saat angin kencang masuk begitu saja ke dalam ruangan.Api lilin meliuk-liuk tertiup angin, tapi tidak membuatnya padam, seperti api itu adalah api abadi. Raniah perlahan tersadar dari pingsannya saat merasakan hembusan angin yang begitu besar menerpa tubuhnya.Perlahan kedua matanya membuka, kepalanya yang masih berat ia paksakan menegak, pandangannya melihat keadaan ruangan yang sangat menyeramkan, ditamah angin yang kencang menyapu dedaunan kering di atas lantai."Di mana ini? Ah!" Raniah merasakan tangannya diikat ke kursi. "Lepaskan aku!" teriaknya."Hahaha!" Suara tawa memekakkan telinga, hingga atensi Raniah tertuju pada suara tawa Sari yang menatapnya nyalang."I-ibu Sari, kenapa aku di sini, lepaskan aku!" teriak Raniah seraya menggerakkan kedua tangannya berusaha membuka tali ikatannya.Keringat dingin mulai membasahi w

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Babak Baru

    Sementara Sari, dia tergesa-gesa berlari, kedua anaknya sudah kabur lebih dulu hingga ia harus berusaha kabur seorang diri. Di atas jembatan wanita itu berhenti, mengatur napasnya lebih dulu sebelum ia melanjutkan langkahnya. "Dasar anak tidak tahu diri, bisa-bisanya mereka meninggalkan ibunya sendiri yang dalam bahaya, sial!" umpatnya marah.Saat ia akan melangkah kembali, kedua matanya terbuka lebar saat melihat sosok Nyai Ratu Pandan Wangi. Sosok ratu itu mengulurkan selendang hijaunya dan menjerat tubuh Sari dan melemparnya ke sisi. "Aaaa!" Sari jatuh ke sungai beraliran deras, hingga tubuh tuanya kini entah akan bernasib bagaimana."Haha!" Nyai Ratu Pandan Wangi tertawa puas. "Itulah balasan bagi pengikut yang tidak patuh dengan perintahku, haha!" Sosoknya terbang dan menghilang tak berbekas lagi.Malam mencekamkan ini berlalu begitu lama, angin bertiup begitu lirih, ranting pohon yang ringkih patah dan jatuh ke tanah, menyisakan bekas patahan di dahan yang kering.***Sejak keja

    Last Updated : 2023-09-11
  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Kedatangan Galuh Adjeng

    Mobil Galuh berhenti di sebuah rumah sederhana, ia segera masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. "Dari mana, Galuh?" tanya Andre yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu."Aku baru mengawasi rumah Setya Adji, Ndre. Aku sudah tidak sabar ingin melancarkan rencana kita untuk mereka." Galuh duduk di sofa lain dan tersenyum penuh dengan rencana licik."Jangan terburu-buru, kita harus jalankan rencana ini dengan matang-matang, kita tahu lawan kita ini siapa. Tidak akan mudah melawan dan mengelabui mereka semua." Andre tampak berpikir serius."Kamu benar, ibu yang memiliki ilmu hitam tinggi saja bisa kalah, dan sampai sekarang tidak tahu di mana keberadaannya jika masih hidup, kalau pun sudah mati kita tidak tahu di mana jasadnya. Kita tidak tahu hal yang sebenarnya pada malam itu, apa yang sudah Setya dan Danu Adji lakukan pada ibu." Galuh mengepalkan telapak tangannya dan memukul pahanya sendiri."Aku juga ingin segera tahu hal sebenarnya, Galuh. Apa yang sebenarnya yang terjadi pada ib

    Last Updated : 2023-09-11

Latest chapter

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Aku Akan Merebut Milikmu

    Raniah mengusap bawah matanya yang basah oleh air mata lalu menatap Galuh dengan tatapan tegar. "Jika aku sudah memberi keputusan berarti aku sudah siap dengan segala konsekwensinya. Kamu pikir aku tidak bisa untuk menolak tuduhanmu itu? Bisa saja kan kamu hanya memfitnah Kak Setya. Aku tahu siapa ibumu, tidak menutup kemungkinan kamu pun sama--""Raniah!" Galuh mengangkat tangan kanannya hendak menampar Raniah yang terlihat sama sekali tidak takut. "Jangan pernah kamu bawa-bawa nama ibuku, atau--""Atau apa? Apa yang mau kamu lakukan padaku, Galuh? Dengarkan aku, meski kamu menikah dengan Kak Setya, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa." Raniah lalu melangkah masuk rumah dan meninggalkan Galuh begitu saja.Galuh tak menyangka kalau Raniah bisa mengeluarkan kata-kata ancaman seperti itu. "Kurang ajar kamu, Raniah. Kamu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, kamu akan tahu akibatnya nanti," ucap Galuh dengan senyum jahatnya.***Raniah berjalan menuju anak tangga, dia juga tak meny

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Aku Juga Istrinya

    Bayangan-bayangan menjijikan di benaknya membuat Galuh semakin geram menatap wajah lelaki yang saat ini sedang pulas menikmati tidurnya. Dengan gerakan perlahan tangan wanita itu meraih bantal yang tidak ditiduri lantas ia letakan di atas wajah Andre.Dengan tekanan kuat membuat Andre yang tertidur tampak kaget ketika wajahnya ada benda yang menindih. Meski laki-laki itu berusaha berontak lantas memegangi kedua pergelangan tangan Galuh, wanita itu ternyata tak menyerah."Kamu harus mati, Ndre!" batin Galuh seraya terus menekan wajah Andre sekuat tenaga.Andre yang secara belum siap dengan serangan ini perlahan melemah, hingga tubuhnya tak bergerak lagi. Merasa kakak tirinya tidak memberontak, Galuh perlahan membuka bantal yang menutupi wajah Andre, dan benar saja Andre kini sudah tak sadarkan diri.Galuh mengecek nadi di leher dan juga napas lelaki itu, seketika ia tersenyum saat Andre benar-benar tak bernyawa lagi. "Akhirnya kamu mati juga, Ndre. Kamu terlalu menyusahkan aku, hingga

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Bukan Budak Nafsu

    Keadaan tempat tidur yang berantakan, menyisakan seorang wanita yang tergolek lemah berbalut selimut. Galuh mencengkram sprei dengan perasaan marah, dia pikir Andre akan berhenti mengganggunya ketika dia sudah menikah dengan Setya. Namun, pada kenyataannya Kakak tirinya itu benar-benar iblis!"Aku tidak bisa membiarkan seperti ini terus, Andre tidak bisa bersikap seenaknya padaku seperti ini. Aku bukan budak nafsu bejadnya, aku menyesal karena terbujuk olehnya. Bagaimana kalau Kak Setya tahu dan semua anggota keluarga ini tahu hubunganku dengan Andre bagaimana?Aku yakin bayi dalam kandunganku ini juga anak Andre, jika skandal ini terbongkar akan jadi berbahaya untuk posisiku dan anak di rahimku ini, meski aku sejujurnya tidak peduli dengan bayi ini. Akan tetapi, bayi inilah yang akan membawaku agar tetap berada di posisi sebagai Nyonya Rumah ini.Aku tidak bisa tinggal diam, aku harus melakukan sesuatu untuk menghentikan si Brengsek Andre!" gumam Galuh dengan penuh kebencian dan den

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Menghangatkan Ranjang

    Sekeras apa pun Setya menolak karena merasa tidak bersalah, laki-laki itu hanya dijebak. Tapi fitnah keji sudah terarah padanya dan tidak bisa Setya mengelaknya.Hari ini adalah hari pernikahannya dengan wanita yang tidak pernah dia harapkan."Apakah sudah siap, Nak Setya?" tanya sang penghulu pada Setya yang tampak hanya diam saja.Raniah justru terlihat tegar dibanding Setya yang tampak ingin menangis. Wanita itu duduk di samping Danu Adji, dan Andre sebagai keluarga satu-satunya Galuh kini siap menjadi walinya.Pernikahan digelar dengan sangat sederhana, hanya ada keluarga inti dan kedua saksi. "Nak Setya, apakah sudah siap?" Penghulu mengulang bertanya.Setya masih diam, sampai kapan pun dia tidak akan pernah siap. Danu Adji menepuk pundak putranya . "Setya, ayo, Nak. Jangan terlalu lama," ucap Danu Adji, berusaha menenangkan putranya."Tapi, Ayah--""Kak!" Raniah memanggil suaminya dengan lirih.Pandangan Setya begitu sendu memandang istrinya, tapi Raniah mengangguk memberi isyar

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Tidak Merasakan Ikatan

    Acara 4 bulanannya bayi Raniah tengah berlangsung, suasana khidmat sangat terasa. Lantunan tahlil dan tahmid berkumandang serentak, ayat suci al-qur'an terdengar syahdu di telinga Raniah.Setya Adji membacakannya dengan penuh perasaan kasih, tanpa terasa tetes bening meluncur dari sudut mata Raniah yang merasakan haru sangat dalam."Setya Adji!" seruan dengan nada sarkas mengejutkan semua orang dan serentak menoleh ke arah ambang pintu yang terbuka lebar.Andre tampak menggenggam pergelangan tangan Galuh dan menatap Setya tajam. "Setya, kamu harus bertanggung jawab atas adikku, dia hamil!" Andre menunjuk ke arah Setya."Astagfirullahaladzim!" ucap Setya, Raniah, juga Danu Adji yang terkejut, tak luput juga orang-orang yang hadir dalam acara tersebut.Raniah berdiri seraya memegangi perutnya yang mulai membesar, segera Setya juga berdiri dan berada di samping istrinya yang tampak shock."Raniah," lirih Setya di samping istrinya seraya memegang kedua bahu Raniah untuk saling kuat dan me

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Hamil Anak Siapa ?

    Hari-hari berlalu, begitu cepat usia kandungan Raniah sudah jalan 4 bulan. Wanita itu menikmati masa-masa kehamilannya dengan bahagia.Setya terus memberi perhatian padanya, dan Galuh juga tidak lagi datang mengganggu kehidupan mereka. "Kak, coba sini." Raniah melambaikan tangan pada Setya yang baru saja keluar dari kamar mandi."Ada apa, Ran?" tanya Setya yang kini masih mengenakan handuk melilit piggangnya."Sini deh, tadi aku merasakan ada gerakan di sini." Raniah memegangi perutnya yang sedikit membuncit."Oya, coba kakak pegang." Setya segera berjalan mendekat, duduk di hadapan Raniah dan menempelkan telapak tangannya di permukaan perut sang Istri.Dengan sabar Setya menunggu gerakan kecil dari perut Raniah, hingga ia juga merasakannya. "Dia bergerak, Ran." Setya tampak sangat senang."Iya, Kak," sahut wanita itu girang."Kakak akan bicarakan dengan ayah untuk acara empat bulanannya kamu, Sayang." Setya kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju lemari baju.Laki-laki itu s

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Melepasnya

    Di tengah perjalanan keduanya hanya saling diam, Andini bicara jika Aryo bertanya, itu pun Aryo hanya menanyakan arah jalan ke rumah Andini.Setelah sampai, Andini segera turun dari mobil Aryo. "Terima kasih banyak Mas sudah mengantarkan saya.""Sama-sama, aku pulang dulu," ucap Aryo."Iya, hati-hati di jalan, Mas."Aryo mengangguk dan menutup kaca mobil kemudian melajukannya kembali, Andini tersenyum melihat kepergiannya.***Hari-hari berlalu, setiap kali Aryo datang ke tempat hiburan mereka kembali bertemu, Aryo tampak biasa saja saat bertemu dengan Andini dan terkesan seperti tak acuh.Berbeda dengan Andini, perasaan polos wanita itu sangat terikat dengan Aryo, di hari itu dia begitu sangat terpesona dengan kebaikan hati Aryo.Andini telah jatuh cinta, tapi dia sadar diri dia ini siapa, dia juga tidak cantik-cantik banget, wanita itu hanya memendamnya selama berbulan-bulan, merasakan cemburu jika laki-laki itu bercumbu dengan wanita lain.Aryo sebenarnya ada ketertarikan pada Andi

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Yang Sesungguhnya

    Sejak hari itu Andini jadi sakit keras, Aryo tidak serta merta meninggalkan Andini begitu saja, dia memang sudah lepas dari pengaruh susuk Andini, Andini sendiri merasa heran kenapa Aryo tetap bertahan dan malah mengurusnya selama dia sakit.Tanpa Andini tahu bahwa Aryo memang sudah merasakan ketulusan wanita yang kini terbaring sakit, itu membuat Lina merasa sangat marah. "Mas, Mas Aryo kenapa sih tidak buang si Andini dia itu licik, dia memakai susuk untuk menjerat kamu, Mas. Dan ... dia juga merebut kamu dari aku, Mas."Andini yang mendengarnya pun hanya meneteskan air mata, dia memang salah dan dosa, tapi itu hanya ingin bisa mendapatkan cinta dari Aryo.Aryo menoleh ke arah istrinya yang tengah berbaring, entah usia Andini sampai kapan ia bertahan, Aryo hanya merasa iba padanya. Andini hanya seorang pelayan di sebuah tempat hiburan, wajahnya tidak begitu cantik dan dia sedikit pemalu. Aryo sering kali memperhatikannya, tapi tidak sama sekali ingin menyentuhnya.Karena Aryo menil

  • SIXTH SENSE (Horror Love Story)   Melunturkan Susuk

    "Aku tidak rela melihat kamu yang hidup bahagia bersama mas Aryo, Din. Harusnya aku yang ada di posisimu sekarang, bukan kamu. Aku tidak percaya kalau mas Aryo benar-benar menyukaimu, aku yakin kamu pakai sesuatu di dalam tubuhmu itu."Seorang wanita seksi, berwajah cantik dengan make up lumayan tebal, wanita itu tengah memperhatikan Aryo dan Andini di teras rumah mewah mereka."Mas berangkat kerja dulu ya, Sayang." Aryo mengecup kening istrinya seraya memeluk pinggang wanita itu."Iya, Mas. Hati-hati di jalan yah, kerjanya yang semangat," sahut Andini dengan senyum manis yang ia miliki."Aku pasti susah konsentrasi kerja, Sayang. Karena akan terus memikirkan kamu di rumah, rasanya aku pengen cepet-cepet pulang ketemu kamu terus." Aryo tampak mendekatkan wjaahnya ke ceruk leher istrinya dan berbisik menggoda hingga Andini tampak malu dan tertawa kecil.Terlihat sangat romantis dan harmonis membuat wanita yang sejak tadi mengintai mereka itu tampak begitu sangat geram karena terbakar

DMCA.com Protection Status