Share

2-24

..

bab 24

“Nggak apa apa, nggak usah cari ribut.”

Asma ini aneh, aku tolongin malah dia kayak marah. Padahal jelas jelas tadi dia mau dilecehkan.

Kami kembali ke lapangan, saat ketua BEM kembali lirikannya begitu tajam kepada kami. Aku pun akan membuat pengaduan atas dirinya. Enak aja, ini nggak bisa dibiarkan.

Selesai tugas hari ini, aku niatnya mau menemui pengurus kampus. Kenapa orang seperti Arga ini dibiarkan memimpin membimbing para mahasiswa baru. Kelakuan aja begitu, wajar kalau kampusnya sepi dan nggak banyak para calon siswa baru.

“Ikut gue,” ajakku pada Asma dan Bima.

“Ada apa?”

“Ketemu ketua dan pimpinan kampus di sini. Gue mau melapor si Arga itu.”

“Udah lah, Lang. Jangan diperpanjang, kita pulang aja yuk!” ajak Asma.

“Asma, kita nggak bisa diam aja kalau ada pemimpin yang kelakuannya kek gitu. Bukan bener kita sekolah, tapi makin hancur dunia perkuliahan. Sekolah bukan makin rame, makin sepi yang ada. Yuk!”

“Duh, gue ketinggalan cerita nih. Ada apa?” tanya Bima.

“Lang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status