Share

16. Kebetulan yang Lucu

Lukas tersenyum senang saat pria yang dia tunggu akhirnya datang. Seperti biasa, dengan gaya angkuhnya, Aldric duduk di depannya tanpa diminta. Seolah paham jika Lukas memang memesan meja khusus untuk bermain dengannya.

"Kau siap?" tanya Lukas mengusap kedua tangannya tidak sabar.

"Tanya kau sendiri, apa kau siap?"

"Aku selalu siap untuk melawanmu." Lukas dengan semangat mengeluarkan tas yang berisi uang hasil curiannya ke atas meja.

Aldric yang melihat itu hanya bisa menggeleng pelan. Pemuda di hadapannya benar-benar tidak punya otak. Rela merepotkan diri untuk merampok guna melawannya. Aldric yakin jika Lukas adalah pria terbodoh yang pernah dia kenal.

"Mencuri lagi?"

Lukas berdecak, "Kau tidak perlu tahu, yang penting aku tidak akan berhutang lagi padamu."

"Baiklah, ayo kita mulai."

Saat pelayan tengah menyiapkan permainan mereka, terdengar dering telepon berbunyi dan Aldric melihat Lukas membuka ponselnya. Pria itu meliriknya sebentar sebelum mengangkat teleponnya.

Lukas mendengku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status