Share

Jerat Cinta CEO Muda
Jerat Cinta CEO Muda
Penulis: Nasywa Salsabila

BAB 1: Kenalan Sama Si Boss

Gue, Dita, baru dua bulan kerja di perusahaan startup yang lagi naik daun ini. Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi, dan gue kebetulan ditempatkan di departemen pemasaran. Pagi ini, gue lagi asik-asiknya bikin laporan mingguan sambil ngopi, tiba-tiba telepon di meja gue berdering.

"Dita, lo dipanggil ke ruang CEO sekarang," suara sekretaris Bima, Mbak Lala, terdengar di ujung sana.

Jantung gue langsung berdegup kencang. "Ada apa ya, Mbak?" tanya gue, berusaha tenang padahal pikiran gue udah kacau.

"Katanya ada yang mau dibahas soal proyek. Langsung aja ya, jangan lama-lama," katanya dengan nada serius.

Gue langsung bergegas. Gue yakin gue gak bikin kesalahan besar, tapi tetep aja rasa takut itu ada. Gue jalan cepat menuju ruang CEO di lantai atas. Pas gue sampai, Mbak Lala langsung ngasih kode buat masuk.

Gue mengetuk pintu dan masuk dengan hati-hati. Bima, si CEO, lagi duduk di balik meja kerjanya dengan wajah serius. Dia ngeliat gue sebentar, terus nunjuk ke kursi di depannya. "Duduk," katanya singkat.

Gue duduk dengan gugup. "Ada apa, Pak?" tanya gue, berusaha tenang.

Bima narik napas dalam, terus ngegeser laptopnya sedikit. "Gue denger lo punya ide baru buat proyek kita. Jelasin ke gue," katanya sambil melipat tangan di dadanya.

Gue kaget. "Oh, iya, Pak. Jadi, saya pikir kita bisa coba strategi pemasaran baru dengan fokus ke media sosial. Saya udah bikin rencana detailnya," gue mulai menjelaskan.

Bima diem, tapi matanya gak lepas dari gue. Gue lanjut cerita tentang rencana gue, dan makin lama gue makin percaya diri. Gue jelasin gimana strategi ini bisa nambah eksposur produk kita, gimana kita bisa kolaborasi dengan influencer, dan gimana kita bisa manfaatin algoritma buat ningkatin engagement.

Setelah gue selesai, Bima ngangguk-ngangguk. "Menarik," katanya. "Gue suka ide lo. Tapi, lo yakin ini bakal berhasil?"

Gue mengangguk. "Saya yakin, Pak. Kita bisa ngejangkau lebih banyak audiens dengan cara ini. Apalagi, target pasar kita mayoritas pengguna aktif media sosial."

Bima tersenyum tipis. "Bagus. Gue mau lo jadi tim inti di proyek ini. Mulai besok, lo bakal sering kerja bareng gue."

Gue kaget. "Serius, Pak? Terima kasih banyak!" Gue hampir gak percaya dengan apa yang baru aja gue denger.

Bima berdiri dan nyodorin tangan. "Selamat bergabung di tim inti, Dita."

Gue berjabat tangan sama dia, dan dalam hati gue lega banget. Tapi, gue juga gak bisa bohong, jantung gue masih berdegup kencang. Gimana nggak, gue bakal sering kerja bareng CEO yang katanya galak ini.

Sebelum gue keluar, Bima ngasih satu lagi pesan. "Dan satu lagi, Dita. Di tim inti, gak ada panggilan 'Pak' atau 'Bu'. Lo bisa panggil gue Bima aja."

Gue tersenyum. "Baik, Bima. Terima kasih."

Pas gue keluar dari ruangannya, gue baru sadar kalo gue udah nggak bisa nahan senyum. Hari pertama kerja bareng CEO, dan ternyata dia nggak segalak yang gue kira. Mungkin, ini bakal jadi awal dari sesuatu yang lebih besar.

Gue balik ke meja gue dengan perasaan campur aduk. Gak lama kemudian, Mbak Lala datengin meja gue. "Gimana tadi, Dit?" tanyanya penasaran.

Gue senyum lebar. "Gue diajak masuk tim inti buat proyek baru," jawab gue dengan nada penuh semangat.

Mbak Lala senyum lebar. "Wah, congrats ya! Bima emang suka sama ide-ide fresh kayak ide lo tadi. Semangat ya!"

Gue ngangguk. "Thanks, Mbak. Gue bakal usaha sebaik mungkin."

Hari itu, gue gak bisa fokus kerja. Pikiran gue melayang ke rencana-rencana yang bakal gue kerjain bareng Bima. Gak kerasa waktu cepat berlalu, dan akhirnya jam pulang kantor tiba. Pas gue lagi siap-siap buat pulang, hape gue bergetar. Ada pesan masuk dari nomor gak dikenal.

"Ini Bima. Besok kita mulai kerja bareng. Prepare yourself. See you, Dita."

Gue bengong beberapa detik, terus langsung senyum. Gue balas pesan itu dengan singkat. "Siap, Bima. See you."

Gue pulang dengan perasaan campur aduk antara excited dan deg-degan. Gue tau ini bakal jadi awal yang seru dan penuh tantangan. Tapi, satu hal yang pasti, gue gak sabar buat ngeliat gimana semua ini bakal berjalan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status