Chandra memandang Alex, menunggu pria itu mengatakan hasil penyelidikannya.Alex menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Kamu nggak akan menyangka apa yang diteliti oleh lembaga penelitian yang berada di gunung dekat kota itu.”Chandra menjadi tertarik dan bertanya, “Apa yang sebenarnya diteliti di sana?”Alex berkata, “Kamu sendiri juga tahu tentang Racun Dukun.Racun Dukun adalah racun paling beracun di dunia, butuh waktu bertahun-tahun sampai puluhan tahun, bahkan ratusan tahun untuk membudidayakan setiap jenis cacing. Setiap cacingnya sangat beracun dan membawa banyak virus yang nggak kita diketahui. Jadi yang menakutkan adalah virus yang dibawa oleh cacing-cacing tersebut.”“Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”Alex berkata dengan ekspresi serius, “Lembaga penelitian itu sedang meneliti virus.”“Virus?” Chandra terkejut.“Tahu Immortal Warrior?” tanya Alex.Chandra menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku belum pernah mendengarnya.”Alex menjelaskan, “Jadi, mereka menggunakan
Chandra mengangguk dan duduk di kursi roda.Kemudian, Amanda pun mendorongnya meninggalkan tempat itu.Di kursi roda, Chandra melamun sambil melihat USB drive yang ada di tangannya.Immortal Warrior?Raut mukanya sangat muram.Menggunakan virus untuk mengubah struktur tubuh manusia. Itu tidak susah karena dia juga pernah menggunakan obat-obatan untuk berlatih dulu, menggunakan obat untuk menguatkan tubuhnya. Tubuhnya jadi sangat kuat, sehingga wanita biasa tidak bisa melukainya dengan pisau.Virus lebih mengerikan dari obat-obatan.Sebab, dia pernah merasakan betapa hebatnya efek dari virus.Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah ke keluarga Kurniawan.Di vila Keluarga Kurniawan, Yani sedang bermain mahjong dengan ibu-ibu dari keluarga kaya.Melihat Chandra masuk, dia memerintahkan, “Chandra, pergilah beli sayur dan masak. Tante-Tante ini akan makan di rumah kita siang ini.”“Bu Yani, dia itu dulunya Naga Hitam, loh. Bisa-bisanya kamu menyuruh dia perig membeli sayur dan masak?” tan
Amanda pergi. Chandra duduk bersila di lantai, mulai bermeditasi dan berlatih.Pada saat yang sama di Diwangsa.Di kediaman Teuku.Teuku duduk di sofa dengan ekspresi muram sambil memainkan pistol di tangannya.Seorang pria paruh baya sedang berlutut di lantai di depannya.Pria ini berusia sekitar empat puluh tahun, terlihat sangat biasa dan memiliki bekas luka panjang di wajahnya, sehingga membuatnya terlihat sedikit garang.“Katakan padaku. Apa yang harus aku lakukan?” ujar Teuku dengan dingin sambil memainkan pistolnya.Pria yang berlutut di lantai itu gemetaran dan berkata, “Bos, beri aku kesempatan satu kali lagi. Beri aku tiga hari. Aku pasti akan menyelidikinya, akan mencari tahu siapa yang menyelinap masuk ke tempat penelitian, siapa yang mencuri data penelitian. Aku juga akan mendapatkan data-data itu kembali.”“Koreng, tiga hari. Aku hanya memberimu tiga hari. Kalau kamu nggak bisa menemukan data penelitian itu dalam tiga hari, antar nyawamu ke sini. Ingat, siapa pun yang mem
Dia bergumam pelan dan langsung bertanya, “Apa ada yang aneh pada wanita yang mendorong Chandra?”Anak buah Koreng berkata, “Wanita itu ada keluar di pagi hari. Orang-orang kita mengawasi Chandra, jadi nggak mengikutinya. Wanita itu membawa sayur ketika pulang, jadi mungkin pergi membeli sayur.”“Beli sayur memangnya perlu tiga jam?” Koreng bergumam, lalu memerintahkan, “Mulai sekarang, awasi wanita yang mendorong Chandra dan pantau gerak-geriknya.”“Kak Koreng, apa kamu masih mencurigai Chandra?”“Bukan aku yang mencurigainya, tapi Bos yang mencurigainya. Kamu boleh pergi.”“Oke.”***Hari ini, Chandra berada di kamar sepanjang waktu. Makanan saja juga dibawakan Amanda ke atas.Malamnya, Nova pulang.Nova belum sepenuhnya sembuh. Dia juga agak kelelahan karena sibuk seharian di kantor.Sesampainya di rumah, dia naik ke atas dan melihat Chandra duduk di tempat tidur seperti patung. Dia berkata sambil berganti pakaian, “Sayang, lagi ngapain?”Chandra membuka matanya sedikit.Nova melepa
Chandra diawasi oleh orang lain, sehingga kini dia hanya bisa mengandalkan Amanda untuk menghubungi pihak luar.Dia juga khawatir sesuatu terjadi pada Amanda, makanya dia menyuruh Amanda untuk ekstra hati-hati.Amanda tersenyum manis dan berkata, “Nggak apa-apa. Kalau mereka ingin menyerangku, pasti sudah dari awal, nggak mungkin tunggu sampai sekarang. Lagi pula, aku hanyalah orang yang bekerja padamu. Mereka juga nggak punya alasan untuk menyerangku.”“Tetap harus hati-hati. Data di Lembaga penelitian itu dicuri. Teuku pasti akan mengambil tindakan dan pasti akan mengawasiku, termasuk kamu.”“Baiklah, aku akan berhati-hati. Jika terjadi sesuatu, aku akan meneleponmu. Keluarlah dan jangan ganggu aku dulu.”“Oke.”Chandra berbalik badan dan berjalan keluar.Dia tidak naik ke atas, melainkan menunggu di ruang tamu.Setelah membersihkan dapur, Amanda keluar membawa sampah.“Kak Chandra, aku keluar dulu.”“Pergilah. Ingat, hati-hati.”“Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa-apa.” Amanda
Dia hampir kehilangan kesadaran dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi.Begitu dia keluar dari mobil, seorang pria bergegas menghampirinya, membekap mulutnya dengan tangan, dan menyeretnya dengan paksa, lalu menariknya masuk ke dalam mobil hitam.Sopir taksi itu sadar, tapi mobil hitam itu sudah melaju pergi. Jadi, sopir itu segera mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.Mobil hitam itu melaju dengan cepat menuju pinggiran kota.Di dalam mobil, Amanda dibekap mulutnya dan tubuhnya ditekan dengan kuat di kursi belakang. Dia terus berjuang, tetapi kekuatannya terbatas, sehingga dia tidak bisa melepaskan diri sama sekali.Budi mengambil kantong obat di tangan Amanda dan melihat-lihat isinya dengan santai.Dia melihat dokumen di dalam kantong itu dan membukanya. Setelah membaca isinya, ekspresinya langsung berubah. Dia memerintahkan, “Cepat, pergi ke markas. Aku mau menemui Kak Koreng.”Di rumah keluarga Kurni
Chandra sangat menyesal.Tadi pagi, saat Alex datang mengantarkan data penelitian yang dicuri dari lembaga penelitian, dia tahu Teuku pasti akan melakukan sesuatu. Dia juga sudah mengingatkan Amanda.Namun, dia tidak menyangka Teuku akan bertindak secepat itu. Pria itu menyerang Amanda dalam waktu kurang dari sehari.Jika dia tidak meminta Amanda pergi untuk mengambil hasil penyelidikan, tidak akan terjadi apa-apa pada Amanda.Dia duduk di sofa dan tidak berkata apa-apa.Nova menghampirinya dan melihat ada yang tidak beres dari ekspresi di wajah Chandra. Dia duduk di sebelah pria itu, meraih tangannya dan bertanya, “Sayang, ada apa? Kamu merasa nggak enak badan lagi?” “Nggak ada apa-apa.” Chandra menggelengkan kepalanya pelan.Dia tidak berencana memberi tahu Nova tentang hal ini.Pada saat yang sama, di wilayah militer.Pihak militer telah mengambil alih penyelesaian kasus penculikan Amanda dan memperoleh semua informasi mengenai kejadian penculikan itu dari polisi, lalu mulai melaku
Alex terkejut mendengar perkataan Chandra dan bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi?”“Amanda ditangkap. Dia kemungkinan berada di tempat penelitian yang didirikan Teuku sekarang. Pihak militer sudah turun tangan sekarang. Kalau mereka tetap nggak mengembalikan Amanda, kalian serang ke sana. Selamatkan Amanda dan sekaligus hancurkan tempat itu.”Wajah Chandra terlihat dingin dan menakutkan.Teuku selalu mempersulitnya dalam diam, tetapi dia tidak pernah melawan.Kalau mempersulit dirinya seorang diri saja tidak masalah, tapi pria itu berkali-kali menyerang orang-orang di sekitarnya.Dulu Nova, sekarang Amanda.Amanda adalah wanita yang baik. Chandra merasa malu dan tidak enak pada wanita itu. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, dia akan menyesalinya seumur hidupnya.Ini saatnya menunjukkan kekuatannya pada Teuku.“Oke, aku akan sampai di sana dalam tiga jam.”Alex menutup telepon.Chandra melempar ponselnya ke samping dengan santai, lalu bersandar di sofa dan mengusap wajahnya.Pada s
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka