Share

Bab 799

Author: Angin
Amanda pergi. Chandra duduk bersila di lantai, mulai bermeditasi dan berlatih.

Pada saat yang sama di Diwangsa.

Di kediaman Teuku.

Teuku duduk di sofa dengan ekspresi muram sambil memainkan pistol di tangannya.

Seorang pria paruh baya sedang berlutut di lantai di depannya.

Pria ini berusia sekitar empat puluh tahun, terlihat sangat biasa dan memiliki bekas luka panjang di wajahnya, sehingga membuatnya terlihat sedikit garang.

“Katakan padaku. Apa yang harus aku lakukan?” ujar Teuku dengan dingin sambil memainkan pistolnya.

Pria yang berlutut di lantai itu gemetaran dan berkata, “Bos, beri aku kesempatan satu kali lagi. Beri aku tiga hari. Aku pasti akan menyelidikinya, akan mencari tahu siapa yang menyelinap masuk ke tempat penelitian, siapa yang mencuri data penelitian. Aku juga akan mendapatkan data-data itu kembali.”

“Koreng, tiga hari. Aku hanya memberimu tiga hari. Kalau kamu nggak bisa menemukan data penelitian itu dalam tiga hari, antar nyawamu ke sini. Ingat, siapa pun yang mem
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 800

    Dia bergumam pelan dan langsung bertanya, “Apa ada yang aneh pada wanita yang mendorong Chandra?”Anak buah Koreng berkata, “Wanita itu ada keluar di pagi hari. Orang-orang kita mengawasi Chandra, jadi nggak mengikutinya. Wanita itu membawa sayur ketika pulang, jadi mungkin pergi membeli sayur.”“Beli sayur memangnya perlu tiga jam?” Koreng bergumam, lalu memerintahkan, “Mulai sekarang, awasi wanita yang mendorong Chandra dan pantau gerak-geriknya.”“Kak Koreng, apa kamu masih mencurigai Chandra?”“Bukan aku yang mencurigainya, tapi Bos yang mencurigainya. Kamu boleh pergi.”“Oke.”***Hari ini, Chandra berada di kamar sepanjang waktu. Makanan saja juga dibawakan Amanda ke atas.Malamnya, Nova pulang.Nova belum sepenuhnya sembuh. Dia juga agak kelelahan karena sibuk seharian di kantor.Sesampainya di rumah, dia naik ke atas dan melihat Chandra duduk di tempat tidur seperti patung. Dia berkata sambil berganti pakaian, “Sayang, lagi ngapain?”Chandra membuka matanya sedikit.Nova melepa

  • Jenderal Naga   Bab 801

    Chandra diawasi oleh orang lain, sehingga kini dia hanya bisa mengandalkan Amanda untuk menghubungi pihak luar.Dia juga khawatir sesuatu terjadi pada Amanda, makanya dia menyuruh Amanda untuk ekstra hati-hati.Amanda tersenyum manis dan berkata, “Nggak apa-apa. Kalau mereka ingin menyerangku, pasti sudah dari awal, nggak mungkin tunggu sampai sekarang. Lagi pula, aku hanyalah orang yang bekerja padamu. Mereka juga nggak punya alasan untuk menyerangku.”“Tetap harus hati-hati. Data di Lembaga penelitian itu dicuri. Teuku pasti akan mengambil tindakan dan pasti akan mengawasiku, termasuk kamu.”“Baiklah, aku akan berhati-hati. Jika terjadi sesuatu, aku akan meneleponmu. Keluarlah dan jangan ganggu aku dulu.”“Oke.”Chandra berbalik badan dan berjalan keluar.Dia tidak naik ke atas, melainkan menunggu di ruang tamu.Setelah membersihkan dapur, Amanda keluar membawa sampah.“Kak Chandra, aku keluar dulu.”“Pergilah. Ingat, hati-hati.”“Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa-apa.” Amanda

  • Jenderal Naga   Bab 802

    Dia hampir kehilangan kesadaran dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi.Begitu dia keluar dari mobil, seorang pria bergegas menghampirinya, membekap mulutnya dengan tangan, dan menyeretnya dengan paksa, lalu menariknya masuk ke dalam mobil hitam.Sopir taksi itu sadar, tapi mobil hitam itu sudah melaju pergi. Jadi, sopir itu segera mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.Mobil hitam itu melaju dengan cepat menuju pinggiran kota.Di dalam mobil, Amanda dibekap mulutnya dan tubuhnya ditekan dengan kuat di kursi belakang. Dia terus berjuang, tetapi kekuatannya terbatas, sehingga dia tidak bisa melepaskan diri sama sekali.Budi mengambil kantong obat di tangan Amanda dan melihat-lihat isinya dengan santai.Dia melihat dokumen di dalam kantong itu dan membukanya. Setelah membaca isinya, ekspresinya langsung berubah. Dia memerintahkan, “Cepat, pergi ke markas. Aku mau menemui Kak Koreng.”Di rumah keluarga Kurni

  • Jenderal Naga   Bab 803

    Chandra sangat menyesal.Tadi pagi, saat Alex datang mengantarkan data penelitian yang dicuri dari lembaga penelitian, dia tahu Teuku pasti akan melakukan sesuatu. Dia juga sudah mengingatkan Amanda.Namun, dia tidak menyangka Teuku akan bertindak secepat itu. Pria itu menyerang Amanda dalam waktu kurang dari sehari.Jika dia tidak meminta Amanda pergi untuk mengambil hasil penyelidikan, tidak akan terjadi apa-apa pada Amanda.Dia duduk di sofa dan tidak berkata apa-apa.Nova menghampirinya dan melihat ada yang tidak beres dari ekspresi di wajah Chandra. Dia duduk di sebelah pria itu, meraih tangannya dan bertanya, “Sayang, ada apa? Kamu merasa nggak enak badan lagi?” “Nggak ada apa-apa.” Chandra menggelengkan kepalanya pelan.Dia tidak berencana memberi tahu Nova tentang hal ini.Pada saat yang sama, di wilayah militer.Pihak militer telah mengambil alih penyelesaian kasus penculikan Amanda dan memperoleh semua informasi mengenai kejadian penculikan itu dari polisi, lalu mulai melaku

  • Jenderal Naga   Bab 804

    Alex terkejut mendengar perkataan Chandra dan bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi?”“Amanda ditangkap. Dia kemungkinan berada di tempat penelitian yang didirikan Teuku sekarang. Pihak militer sudah turun tangan sekarang. Kalau mereka tetap nggak mengembalikan Amanda, kalian serang ke sana. Selamatkan Amanda dan sekaligus hancurkan tempat itu.”Wajah Chandra terlihat dingin dan menakutkan.Teuku selalu mempersulitnya dalam diam, tetapi dia tidak pernah melawan.Kalau mempersulit dirinya seorang diri saja tidak masalah, tapi pria itu berkali-kali menyerang orang-orang di sekitarnya.Dulu Nova, sekarang Amanda.Amanda adalah wanita yang baik. Chandra merasa malu dan tidak enak pada wanita itu. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, dia akan menyesalinya seumur hidupnya.Ini saatnya menunjukkan kekuatannya pada Teuku.“Oke, aku akan sampai di sana dalam tiga jam.”Alex menutup telepon.Chandra melempar ponselnya ke samping dengan santai, lalu bersandar di sofa dan mengusap wajahnya.Pada s

  • Jenderal Naga   Bab 805

    Chandra terus menunggu di rumah, menunggu upaya penyelamatan yang dilakukan Arya, serta menunggu Alex kembali ke Rivera.Arya juga sudah bilang kalau lembaga penelitian ini memiliki latar belakang militer. Meskipun Arya adalah seorang jenderal dari lima provinsi, tapi tempat penelitian ini berada di daerah pengawasan Pasukan Api Merah. Pasukan Api Merah mengeluarkan izin dari yang di atas, pria itu tidak boleh langsung menerobos masuk.Jika Arya tidak bisa melakukannya, maka Chandra hanya bisa menerobos masuk ke tempat itu.Helikopter diberangkatkan, bersama puluhan ribu Pasukan Aryani.Tak lama kemudian, mereka muncul di pegunungan tempat lembaga penelitian itu berada.Ada banyak orang yang berjaga di luar lembaga penelitian. Orang-orang ini tidak berseragam militer, tetapi berdiri tegak dengan senjata di tangan.“Suara apa itu?” Para penjaga mendongak ke atas saat mendengar suara, lalu melihat banyak helikopter di kejauhan.Seseorang mengeluarkan teropongnya. Ketika dia melihat logo

  • Jenderal Naga   Bab 806

    Reihan juga tidak berani menantang Arya. Dia mengeluarkan kartu identitasnya, menyerahkannya kepada Arya, dan berkata, “Wakil jenderal di Pasukan Api Merah. Ini kartu identitasku.”Arya mengambilnya dan melihatnya sekilas dengan santai.Segera setelah itu, Reihan mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya sambil berkata, “Tempat ini adalah pangkalan penelitian militer yang penting, dan proyek penelitian yang dikerjakan di sini bersifat rahasia. Arya kamu adalah pemimpin dari Lima Jenderal. Seharusnya, aku nggak boleh membantah perintahmu, tapi karena tugasku ini, aku terpaksa membantahnya. Kalau kamu memaksa untuk menerobos masuk, aku akan terpaksa melawan dan bertempur melawanmu. Jadi, jangan mempersulit aku.”Raut wajah Arya sangat serius.Dia sudah memikirkan hal ini sebelum datang.Dia juga berada dalam dilema saat ini.Setelah berpikir sejenak, dia memerintahkan, “Mundur.”“Baik.” Pasukan Aryani langsung mundur.Setelah memerintahkan pasukannya untuk mundur, dia mengeluarkan p

  • Jenderal Naga   Bab 807

    Mereka pun berjalan menuju mobil berlapis baja itu. Bagian belakang truk pickup itu diselimuti terpal.Beberapa tentara turun dari mobil dan menarik terpal itu.Bagian belakang mobil itu penuh dengan senjata.Ada pistol, granat, senapan mesin, dan bahkan beberapa peluncur roket.Chandra melihat senjata-senjata itu dan berkata, “Ambil apa pun yang berguna.”Yang lain mengangguk dan mulai mengambil senjata mereka.Arya memandang ke arah Chandra dan berkata, “Hanya ini yang bisa kuberikan padamu. Kamu harus berhati-hati. Selain ratusan Pasukan Api Merah, ada juga beberapa preman, bahkan tentara bayaran di markas itu.”“Oke.” Chandra mengangguk kecil.Arya sedikit ragu. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, “Pasukan Api Merah yang berjaga di sana nggak bersalah. Kalau bisa, jangan terlalu kejam. Mereka adalah tentara, hanya bisa mengikuti perintah dari yang di atas. Atau, mungkin mereka bahkan nggak tahu apa yang sedang diteliti di tempat itu. Mereka hanya tahu tempat itu adalah tem

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status