Share

Bab 111

Penulis: Angin
Nova juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena ini kecerobohannya dia sendiri tidak berhasil menahan Chandra untuk tidak melakukan kekerasan pada orang lain.

“Satpam!” seru si penjaga toko.

Beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan langsung datang dengan wajah mereka yang mengerikan. Keributan yang terjadi di toko ini juga mengundang perhatian dari beberapa pengunjung lain yang sedang sibuk memilih baju. Lantas, mereka pun segera mengelilingi sumber keributan dan menyaksikan keributan apa yang sedang terjadi.

“Chan, ayo kita cepat pergi,” ujar Nova khawatir.

Akan tetapi jalan keluar Nova sudah terlanjur dihalangi oleh para petugas keamanan itu.

“Mau kabur? Sudah bikin kotor baju-baju yang ada di sini, masih harap bisa kabur?” cibir si penjaga toko.

Zefan juga beranjak dari lantai dan ikut memaki, “Mampus kamu, Chandra.” Setelah itu dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang, “Tanto, aku lagi di Jalan Sentani. Barusan aku dipukuli orang lain, buruan bawa anak buahmu k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
M Syaifuddin Zuhri
oh c'mon thor sehari 10 bab dong, that's nice kalo begitu
goodnovel comment avatar
m.nasir10juni87
Minimal up nya 5 BAB/hari
goodnovel comment avatar
Shinji Kyou
niat nulis gak sih?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 112

    Nova panik setengah mati sampai hampir menangis, tapi Chandra malah terlihat santai tanpa ada rasa takut sedikit pun. Chandra sudah memukul Zefan, membuat baju-baju yang dipajang di lemari berantakan, bahkan memanggil manajer toko kemari.Manajer di toko itu adalah seorang wanita berusia 30-an tahun. Wajahnya cantik, rambutnya juga hitam panjang, dan mengenakan busana profesional yang cukup seksi.“Selamat datang, Pak Zefan,” sapa si manajer toko begitu dia bertemu dengan Zefan.Sama seperti saat dia pertama kali melihat Nova, kedua mata Zefan langsung bercahaya ketika melihat keindahan tubuh si manajer toko. Akan tetapi karena Nova sedang berada tepat di depannya, Zefan sudah tidak tertarik lagi dengan si manajer.“Kamu kenal aku?” tanya Zefan.“Iya. Waktu itu aku lihat Pak Zefan di pesta yang terakhir kali,” kata si manajer toko yang bernama Siti.“Coba kamu hitung berapa total harga baju yang rusak. Biar si bocah kurang ajar ini yang ganti.”“Sudah aku hitung semuanya, jumlah baju y

  • Jenderal Naga   Bab 113

    Dengan senyuman puas menghiasi wajahnya, Zefan berdiri dan berkata sembari hendak memeluk pinggang Nova, “Gitu, dong, dari tadi.”Sudah banyak orang yang berkumpul di toko tersebut, tapi mereka hanya berani melihat dari kejauhan dan berbisik-bisik karena takut kepada keluarga Sunaryo. Namun di saat itu juga, Chandra bangun dan menendang Zefan hingga dia terjatuh ke sofa.“Pukul saja sini,” tantang Zefan, tapi tepat di saat itu pula Tendi yang baru saja dari rumah sakit berlarian masuk ke dalam toko.Mendengar Nova berkata di telepon kalau dia membuat Zefan marah, Tendi langsung mengemudikan mobilnya secepat kilat, bahkan sampai menerobos lampu lalu lintas. Kejadian yang dia alami kemari masih terngiang jelas di kepalanya. Orang sekuat Bagas dibunuh begitu saja dengan mudah, bahkan Arya pun rela membereskan semua sisa kekacauan yang dia timbulkan. Jika masih ada orang yang berani mengusik istrinya, itu sama saja dengan menggali kuburan sendiri!Tendi yang baru saja masuk ke toko dan men

  • Jenderal Naga   Bab 114

    Nova yang akhirnya sadar kembali setelah termangu selama beberapa detik buru-buru memapah Tendi bangun dan berkata kepadanya, “Pak Tendi ngapain? Cepat bangun.”“Nova, tolong maafin keponakanku ini.”“Oh ya, tadi keponakan kamu minta Nova temani dia selama tiga hari,” celetuk Chandra.“Apa?”Amarah Tendi kembali meluap setelah mendengar apa yang tadi Chandra katakan. Dia pun langsung berdiri dan mengambil kursi untuk dia hantam ke bagian selangkangan Zefan. Seketika itu juga selangkangannya meneteskan darah sampai membentuk sebuah genangan. Rasa sakitnya yang luar bisa membuat Zefan pingsan di tempat! Wajah Maya yang dipenuhi dengan cipratan darah memucat karena ketakutan. Tak hentinya dia menangis dan menjauhkan diri dari Tendi. Dengan ini, bisa dipastikan untuk sisa hidupnya, Zefan akan mandul dan tidak bisa punya anak lagi.Setelah itu Tendi kembali berlutut di depan Nova dan berkata, “Gimana, Nova, apa sudah cukup?”Spontan Nova menarik tangan Chandra dan menatapnya, “Chan, ini … a

  • Jenderal Naga   Bab 115

    “Fyuuh!”Nova menghela napas yang cukup panjang. Semua yang terjadi barusan sangat tidak wajar dan sulit untuk dipercaya. Tepat di saat itu pula sebuah mobil Ferrari merah menyala berhenti persis di depan toko, dan seorang wanita turun dari mobil itu.Tak, tak, tak ….Hentakan sepatu hak tinggi yang mengenai lantai menghasilkan suara yang cukup nyaring.“Bu Yura,” sapa si penjaga toko dengan penuh hormat, dan manajer toko yang bernama Siti juga ikut menyapa bosnya.Yura menatap Chandra sekilas, kemudian menetapkan sasarannya ke Nova sambil merangkul lengannya selayaknya teman dekat.“Nova? Beneran ini kamu?”“.…”Nova hanya bisa terdiam karena dia tidak mengenali siapa wanita ini.“Ini aku, Nov … Yura! Kamu pernah bikin presentasi waktu di kelasnya Pak Gino, dan semua orang tepuk tangan karena presentasi kamu bagus banget. Aku juga ada di kelas waktu itu.”Nova berusaha mengingat kembali, dan sepertinya memang ada kejadian seperti itu. Hanya saja waktu itu dia tidak kenal siapa Yura.“

  • Jenderal Naga   Bab 116

    Nova merasa tidak senang saat melihat Yura meremehkan Chandra, "Suamiku bukan sampah.""Bukan?" Yura tersenyum dan berkata, "Aku mendengar kalau dia adalah menantu laki-laki keluarga Kurniawan yang tidak memiliki pekerjaan, dan menghabiskan sepanjang harinya hanya menyapu lantai di rumah, memasak, bahkan perlu dinafkahi oleh keluarga Kurniawan. Sebelumnya, dia pun hanya mengendarai motor rongsokan ke Yorda Group untuk menjemputmu sepulang kerja. Ini benar-benar menjadi lelucon di Rivera.""Cukup? Atau aku akan mengabaikanmu," ujar Nova dengan raut wajah kesal."Iya, aku bercanda." Yura buru-buru meminta maaf.Setelah dia menyadari Nova sangat menyukai Chandra, sehingga agak sulit baginya untuk memisahkan Nova dan Chandra, dia langsung mengubah topik pembicaraan, "Kamu bisa pilih apa saja yang kamu suka, aku traktir. Terlebih kamu punya badan yang bagus dan muka yang cantik, apa pun yang kamu pakai bisa terlihat cantik."Muka Nova kembali senang. Dengan bantuan dari Yura, dia memilih se

  • Jenderal Naga   Bab 117

    "Hah?" Chandra mengerutkan keningnya.Yura berkata sambil tersenyum, "Jangan khawatir, aku janji bakal anterin Nova pulang dengan selamat."Chandra melihat Nova.Nova juga tidak tahu kenapa Yura begitu baik padanya, jangan-jangan karena pria bertopeng hantu itu?Dia juga ingin tahu lebih banyak tentang orang yang dia selamatkan sepuluh tahun lalu dan siapa yang menyelamatkannya dari Radika saat itu.Dia berpikir sejenak dan berkata, "Chan, kamu pulang dulu, aku mau belanja dengan Yura."Setelah Nova berkata seperti itu, Chandra juga tidak bersikeras untuk ikut, dia mengangguk dan berkata, "Ok, hati-hati, kalau ada apa-apa telepon saja."Yura pun menarik Nova pergi.Saat pergi, dia sedikit tersenyum pada Chandra dan melambaikan tangannya.Chandra juga tidak terlalu khawatir Nova pergi dengan Yura, karena mereka pasti akan baik-baik saja.Setelah dia berjalan keluar dari toko pakaian dan menyaksikan Nova masuk ke mobil sport Yura, dia baru pergi dengan motor rongsokan di sampingnya. Tapi

  • Jenderal Naga   Bab 118

    Setelah mengetahui ada beberapa mafia yang terlibat selain Empat Keluarga Besar untuk menghancurkan keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu, wajah Chandra menjadi sangat seram.Paul segera menghubungi Kepala Setan dan karena status sosialnya yang menakutkan, tidak butuh waktu lama, dia sudah selesai mengatur hal ini."Kak Chandra, sudah diatur. Malam ini, kita akan bertemu di bengkel Volkswagen di pinggiran kota.""Ok." Chandra mengangguk."Kak Chandra, informasi dari Kepala Setan harganya sangat mahal. Apa kita harus menyiapkan uang, atau ...?"Chandra melirik Paul dan bertanya, "Paul, sudah berapa lama kamu mengikutiku?"Paul berkata, "Jika dihitung, sudah delapan tahun.""Ya, sudah delapan tahun dan kamu masih nggak tahu aku itu gimana? Apa aku perlu mengeluarkan uang hanya untuk seorang bos kecil?""Ya, Kak Chandra benar."Chandra yakin malam ini akan pulang terlambat, karena dia melihat waktu sekarang pukul tujuh lewat dan perjalanan dari sini ke sana butuh waktu lebih dari satu j

  • Jenderal Naga   Bab 119

    Paul tersenyum dan berkata, "Nggak peduli seberapa hebat dia, pasti nggak mungkin bisa lebih hebat dari Kak Chandra sekarang.""Sudah, berhenti menyanjung dan siapkan mobil sekarang, kita pergi menemui Kepala Setan itu, aku ingin melihat seberapa banyak dia tahu tentang keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu.""Baik."Paul segera pergi ke tempat parkir terdekat dan tidak butuh waktu yang lama, datanglah sebuah mobil hitam.Paul menyetir membawa Chandra dan Mawar bergegas menuju bengkel Volkswagen di pinggiran kota.Paul yang melihat masih ada waktu, mengemudi dengan lambat.Ketika mereka sampai di bengkel Volkswagen di pinggiran kota, waktu sudah menunjukkan hampir pukul sembilan.Di luar sebuah bengkel besar, terparkir sebuah mobil hitam.Paul yang berada di kursi pengemudi menunjuk ke bengkel di depannya dan berkata, "Kak Chandra, ini adalah markas besar Kepala Setan. Dari luar tempat ini terlihat seperti bengkel, tapi sebenarnya ada pasukan bersenjata lengkap di dalamnya."Dengan w

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2227

    Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis

  • Jenderal Naga   Bab 2226

    Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi

  • Jenderal Naga   Bab 2225

    Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan

  • Jenderal Naga   Bab 2224

    Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman

  • Jenderal Naga   Bab 2223

    Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l

  • Jenderal Naga   Bab 2222

    Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu

  • Jenderal Naga   Bab 2221

    Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga

  • Jenderal Naga   Bab 2220

    Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status