Share

Bab 110

Author: Angin
“Chan, ayo kita pergi saja,” kata Nova.

Nova khawatir Chandra akan lepas kendali dan malah memamerkan semua uangnya. Tadi Chandra sudah menjelaskan dari mana uangnya berasal, dan itu dia dapatkan dengan cara yang tidak halal. Chandra memang sudah menjelaskan kalau semua uang itu adalah pemberian atasannya sebagai bentuk apresiasi atas jasa Chandra yang telah mengabdi di militer selama sepuluh tahun, dan Chandra juga sudah diadili dengan cara dibebastugaskan selamanya, jadi secara teori, uang yang Chandra dapatkan itu masih sesuai dengan hukum yang berlaku. Hanya saja, Nova masih tetap khawatir dan memilih untuk tidak cari masalah yang tidak penting. Makanya itu dia buru-buru membawa Chandra menjauh dari mereka.

“Cih … dasar, sekali orang miskin tetap orang miskin,” cibir Maya.

“Nova, kamu tertarik sama baju yang mana? Gimana kalau aku saja yang beliin?” tutur Zefan.

“Nggak perlu, makasih.”

Nova ingin cepat-cepat membawa Chandra dari tempat itu sekarang juga, tapi Chandra merasa terhin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 111

    Nova juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena ini kecerobohannya dia sendiri tidak berhasil menahan Chandra untuk tidak melakukan kekerasan pada orang lain.“Satpam!” seru si penjaga toko.Beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan langsung datang dengan wajah mereka yang mengerikan. Keributan yang terjadi di toko ini juga mengundang perhatian dari beberapa pengunjung lain yang sedang sibuk memilih baju. Lantas, mereka pun segera mengelilingi sumber keributan dan menyaksikan keributan apa yang sedang terjadi.“Chan, ayo kita cepat pergi,” ujar Nova khawatir.Akan tetapi jalan keluar Nova sudah terlanjur dihalangi oleh para petugas keamanan itu.“Mau kabur? Sudah bikin kotor baju-baju yang ada di sini, masih harap bisa kabur?” cibir si penjaga toko.Zefan juga beranjak dari lantai dan ikut memaki, “Mampus kamu, Chandra.” Setelah itu dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang, “Tanto, aku lagi di Jalan Sentani. Barusan aku dipukuli orang lain, buruan bawa anak buahmu k

  • Jenderal Naga   Bab 112

    Nova panik setengah mati sampai hampir menangis, tapi Chandra malah terlihat santai tanpa ada rasa takut sedikit pun. Chandra sudah memukul Zefan, membuat baju-baju yang dipajang di lemari berantakan, bahkan memanggil manajer toko kemari.Manajer di toko itu adalah seorang wanita berusia 30-an tahun. Wajahnya cantik, rambutnya juga hitam panjang, dan mengenakan busana profesional yang cukup seksi.“Selamat datang, Pak Zefan,” sapa si manajer toko begitu dia bertemu dengan Zefan.Sama seperti saat dia pertama kali melihat Nova, kedua mata Zefan langsung bercahaya ketika melihat keindahan tubuh si manajer toko. Akan tetapi karena Nova sedang berada tepat di depannya, Zefan sudah tidak tertarik lagi dengan si manajer.“Kamu kenal aku?” tanya Zefan.“Iya. Waktu itu aku lihat Pak Zefan di pesta yang terakhir kali,” kata si manajer toko yang bernama Siti.“Coba kamu hitung berapa total harga baju yang rusak. Biar si bocah kurang ajar ini yang ganti.”“Sudah aku hitung semuanya, jumlah baju y

  • Jenderal Naga   Bab 113

    Dengan senyuman puas menghiasi wajahnya, Zefan berdiri dan berkata sembari hendak memeluk pinggang Nova, “Gitu, dong, dari tadi.”Sudah banyak orang yang berkumpul di toko tersebut, tapi mereka hanya berani melihat dari kejauhan dan berbisik-bisik karena takut kepada keluarga Sunaryo. Namun di saat itu juga, Chandra bangun dan menendang Zefan hingga dia terjatuh ke sofa.“Pukul saja sini,” tantang Zefan, tapi tepat di saat itu pula Tendi yang baru saja dari rumah sakit berlarian masuk ke dalam toko.Mendengar Nova berkata di telepon kalau dia membuat Zefan marah, Tendi langsung mengemudikan mobilnya secepat kilat, bahkan sampai menerobos lampu lalu lintas. Kejadian yang dia alami kemari masih terngiang jelas di kepalanya. Orang sekuat Bagas dibunuh begitu saja dengan mudah, bahkan Arya pun rela membereskan semua sisa kekacauan yang dia timbulkan. Jika masih ada orang yang berani mengusik istrinya, itu sama saja dengan menggali kuburan sendiri!Tendi yang baru saja masuk ke toko dan men

  • Jenderal Naga   Bab 114

    Nova yang akhirnya sadar kembali setelah termangu selama beberapa detik buru-buru memapah Tendi bangun dan berkata kepadanya, “Pak Tendi ngapain? Cepat bangun.”“Nova, tolong maafin keponakanku ini.”“Oh ya, tadi keponakan kamu minta Nova temani dia selama tiga hari,” celetuk Chandra.“Apa?”Amarah Tendi kembali meluap setelah mendengar apa yang tadi Chandra katakan. Dia pun langsung berdiri dan mengambil kursi untuk dia hantam ke bagian selangkangan Zefan. Seketika itu juga selangkangannya meneteskan darah sampai membentuk sebuah genangan. Rasa sakitnya yang luar bisa membuat Zefan pingsan di tempat! Wajah Maya yang dipenuhi dengan cipratan darah memucat karena ketakutan. Tak hentinya dia menangis dan menjauhkan diri dari Tendi. Dengan ini, bisa dipastikan untuk sisa hidupnya, Zefan akan mandul dan tidak bisa punya anak lagi.Setelah itu Tendi kembali berlutut di depan Nova dan berkata, “Gimana, Nova, apa sudah cukup?”Spontan Nova menarik tangan Chandra dan menatapnya, “Chan, ini … a

  • Jenderal Naga   Bab 115

    “Fyuuh!”Nova menghela napas yang cukup panjang. Semua yang terjadi barusan sangat tidak wajar dan sulit untuk dipercaya. Tepat di saat itu pula sebuah mobil Ferrari merah menyala berhenti persis di depan toko, dan seorang wanita turun dari mobil itu.Tak, tak, tak ….Hentakan sepatu hak tinggi yang mengenai lantai menghasilkan suara yang cukup nyaring.“Bu Yura,” sapa si penjaga toko dengan penuh hormat, dan manajer toko yang bernama Siti juga ikut menyapa bosnya.Yura menatap Chandra sekilas, kemudian menetapkan sasarannya ke Nova sambil merangkul lengannya selayaknya teman dekat.“Nova? Beneran ini kamu?”“.…”Nova hanya bisa terdiam karena dia tidak mengenali siapa wanita ini.“Ini aku, Nov … Yura! Kamu pernah bikin presentasi waktu di kelasnya Pak Gino, dan semua orang tepuk tangan karena presentasi kamu bagus banget. Aku juga ada di kelas waktu itu.”Nova berusaha mengingat kembali, dan sepertinya memang ada kejadian seperti itu. Hanya saja waktu itu dia tidak kenal siapa Yura.“

  • Jenderal Naga   Bab 116

    Nova merasa tidak senang saat melihat Yura meremehkan Chandra, "Suamiku bukan sampah.""Bukan?" Yura tersenyum dan berkata, "Aku mendengar kalau dia adalah menantu laki-laki keluarga Kurniawan yang tidak memiliki pekerjaan, dan menghabiskan sepanjang harinya hanya menyapu lantai di rumah, memasak, bahkan perlu dinafkahi oleh keluarga Kurniawan. Sebelumnya, dia pun hanya mengendarai motor rongsokan ke Yorda Group untuk menjemputmu sepulang kerja. Ini benar-benar menjadi lelucon di Rivera.""Cukup? Atau aku akan mengabaikanmu," ujar Nova dengan raut wajah kesal."Iya, aku bercanda." Yura buru-buru meminta maaf.Setelah dia menyadari Nova sangat menyukai Chandra, sehingga agak sulit baginya untuk memisahkan Nova dan Chandra, dia langsung mengubah topik pembicaraan, "Kamu bisa pilih apa saja yang kamu suka, aku traktir. Terlebih kamu punya badan yang bagus dan muka yang cantik, apa pun yang kamu pakai bisa terlihat cantik."Muka Nova kembali senang. Dengan bantuan dari Yura, dia memilih se

  • Jenderal Naga   Bab 117

    "Hah?" Chandra mengerutkan keningnya.Yura berkata sambil tersenyum, "Jangan khawatir, aku janji bakal anterin Nova pulang dengan selamat."Chandra melihat Nova.Nova juga tidak tahu kenapa Yura begitu baik padanya, jangan-jangan karena pria bertopeng hantu itu?Dia juga ingin tahu lebih banyak tentang orang yang dia selamatkan sepuluh tahun lalu dan siapa yang menyelamatkannya dari Radika saat itu.Dia berpikir sejenak dan berkata, "Chan, kamu pulang dulu, aku mau belanja dengan Yura."Setelah Nova berkata seperti itu, Chandra juga tidak bersikeras untuk ikut, dia mengangguk dan berkata, "Ok, hati-hati, kalau ada apa-apa telepon saja."Yura pun menarik Nova pergi.Saat pergi, dia sedikit tersenyum pada Chandra dan melambaikan tangannya.Chandra juga tidak terlalu khawatir Nova pergi dengan Yura, karena mereka pasti akan baik-baik saja.Setelah dia berjalan keluar dari toko pakaian dan menyaksikan Nova masuk ke mobil sport Yura, dia baru pergi dengan motor rongsokan di sampingnya. Tapi

  • Jenderal Naga   Bab 118

    Setelah mengetahui ada beberapa mafia yang terlibat selain Empat Keluarga Besar untuk menghancurkan keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu, wajah Chandra menjadi sangat seram.Paul segera menghubungi Kepala Setan dan karena status sosialnya yang menakutkan, tidak butuh waktu lama, dia sudah selesai mengatur hal ini."Kak Chandra, sudah diatur. Malam ini, kita akan bertemu di bengkel Volkswagen di pinggiran kota.""Ok." Chandra mengangguk."Kak Chandra, informasi dari Kepala Setan harganya sangat mahal. Apa kita harus menyiapkan uang, atau ...?"Chandra melirik Paul dan bertanya, "Paul, sudah berapa lama kamu mengikutiku?"Paul berkata, "Jika dihitung, sudah delapan tahun.""Ya, sudah delapan tahun dan kamu masih nggak tahu aku itu gimana? Apa aku perlu mengeluarkan uang hanya untuk seorang bos kecil?""Ya, Kak Chandra benar."Chandra yakin malam ini akan pulang terlambat, karena dia melihat waktu sekarang pukul tujuh lewat dan perjalanan dari sini ke sana butuh waktu lebih dari satu j

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2122

    “Pemuda ini tidak pernah mengecewakan.”Koko melihat peristiwa ini dengan senyuman mengembang di bibirnya seraya bergumam, “Entah jurus kuat apa yang digunakannya sampai bisa meningkatkan kekuatannya dengan pesat. Bahkan dia juga bisa membunuh lawan yang berada di level yang jauh di atasnya.”Para prajurit lain juga tidak kalah terkejutnya. Mereka semua menatap Chandra dengan serius. Chandra turun dari langit lalu berdiri tegak di atas tanah. Kemudian dia menghilangkan jurus langkah melawan langit dan tulang belakang yang dibentuk dari kekuatan langit dan bumi seketika menghilang. Tubuhnya tiba-tiba terjatuh dan terbaring tak berdaya di atas tanah. Nova berjalan cepat menuju Chandra. Dia berusaha membantu Chandra sesampainya dia di depan suaminya itu. Namun, Chandra mencegahnya dengan berkata, “Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh beristirahat sebentar.”Kemudian Chandra berbaring di tanah dan mulai mengaktifkan energi iblis di dalam tubuhnya untuk memulihkan diri. Orang-orang banyak

  • Jenderal Naga   Bab 2121

    Aura Chandra sekarang benar-benar kuat. Bahkan aura Mosa terasa lebih rendah darinya. Mosa menyeka darah di sudut mulutnya lalu menatap Chandra dengan raut wajah suram dan berkata, “Apa yang terjadi dengan pemuda ini? Kenapa auranya tiba-tiba terasa sangat kuat?”Mosa sangat terkejut dengan aura yang sangat kuat yang ditunjukkan oleh Chandra. Di sisi lain, Chandra masih berdiri di atas langit. Energi spiritual langit dan bumi tampak berkumpul di sekitar tubuhnya dan membentuk aura yang sangat kuat. Saat ini, Chandra tampak seperti langit dan bumi.“Aku akan segera mengirimmu dalam kematian karena kamu sendiri yang memintanya,” ujar Mosa setelah berhasil menenangkan diri. Dia tahu siapa itu Chandra dan dia juga tahu kalau tingkat kekuatan Chandra tidak terhitung tinggi. Namun, aura Chandra begitu kuat sekarang, jadi pemuda itu pasti sudah menggunakan beberapa jurus rahasia untuk meningkatkan kekuatannya dan biasanya jurus-jurus seperti ini tidak akan bisa bertahan lama. “Aaaa!” pekik

  • Jenderal Naga   Bab 2120

    Tiba-tiba saja energi spiritual langit dan bumi berkumpul dengan sangat cepat. Energi itu sangat kuat dan membentuk awan yang tak terkalahkan kekuatannya. “Ada apa ini?”“Apa mungkin Chandra masiih hidup?”Semua orang terkejut. Bahkan beberapa orang yang hendak pergi langsung mengurungkan niat mereka. Di reruntuhan yang berada di kejauhan. Seorang laki-laki berjalan keluar dari reruntuhan. Laki-laki itu adalah Chandra. Kemudian dia melangkah maju. Duar!Satu langkah majunya langsung membuat langit berguncang dan gunung bergetar seakan kiamat sudah tiba. Mosa tiba-tiba merasa hatinya terguncang seakan ada suatu benda tajam yang menghujam jantungnya. Selain itu, darahnya juga mulai mendidih. Chandra kembali melangkah maju. Langit dan bumi kembali berguncang ketika dia melangkahkan kakinya. Mosa kembali merasakan suatu hal yang mengerikan dan menghancurkan. Hal ini membuatnya lengah sejenak dan tubuhnya hampir saja jatuh ke tanah. Dia bergegas mengerahkan energi sejatinya dan kembali

  • Jenderal Naga   Bab 2119

    Kemunculan Chandra sudah melampaui harapan para prajurit. Karena para prajurit dari dunia lain bepikir kalau Chandra tidak akan berani muncul dan bertarung melawan Mosa.“Sungguh menarik! Dia tetap datang ke sini, sekalipun dia tahu kalau dia akan mati.”“Aku yakin, Chandra pasti tidak akan bisa menahan satu serangan pun yang dilayangkan Mosa padanya.”Orang-orang langsung melontarkan pendapat mereka masing-masing. Mereka semua memandang rendah seorang Chandra karena kesenjangan kekuatan kedua orang itu terlalu besar. Mereka berada di dua alam yang sangat berbeda dan perbedaan ini tidak bisa diatasi dengan jurus apa pun. Seluruh prajurit bumi yang melihat kedatangan Chandra langsung tampak khawatir. Namun, Chandra justru terlihat tenang dan mendarat mulus seratus meter di depan Mosa. “Maaf sudah membuatmu menunggu,” ujar Chandra tenang. Mosa langsung menyeringai lalu berkata, “Chandra, besar juga nyalimu, ya. Aku tidak menduga, kamu akan muncul hari ini. Kalau begitu, pertarungan in

  • Jenderal Naga   Bab 2118

    Nova berusaha menenangkan Robi dengan berkata, “Kakek tenang saja. Aku tidak akan membiarkan Chandra mati. Aku akan turun tangan kalau aku memang harus melakukannya, sekalipun aku bukan tandingan Mosa.”“Kak Nova!” Suara seseorang memanggilnya, terdengar di telinga Nova. Nova bergegas menoleh ke arah sumber suara dan menemukan dua perempuan cantik sedang berjalan menghampirinya. Mereka adalah Grace dan Amanda yang selalu bersama ke mana pun selama beberapa tahun belakangan. Nova langsung mengernyitkan keningnya ketika melihat Amanda. Reaksi Nova langsung membuat Amanda menunduk dengan wajah bersalah tanpa berani menatap Nova. Di sisi lain, Grace menyapa Nova dengan ramah sambil terus tersenyum. Nove menatap Grace lalu mengangguk dan berkata, “Grace, sudah lama kita tidak bertemu. Kamu baik-baik saja, kan?”Grace tersenyum seraya berkata, “Ya, aku baik-baik saja. Oh iya, apa Kak Nova pernah melihat Kak Sonia beberapa tahun belakangan ini?”Nova sedikit tersentak lalu bertanya, “Sonia

  • Jenderal Naga   Bab 2117

    Keadaan bumi benar-benar kacau. Sebagian besar manusia bumi khawatir tentang apa yang akan terjadi pada bumi ke depannya. Di sisi lain, para prajurit sedang memperhatikan kemungkinan perang besar yang akan terjadi sekaligus memperhatikan pertarungan antara Chandra dan Mosa. Para utusan hebat yang berasal dari 3000 dunia lain memilih untuk tetap diam sambil menunggu kemunculan keberuntungan. Chandra menarik napas lega setelah meninggalkan Istana Abadi dan mendapakan informasi dari forum prajurit. Walaupun keadaan bumi sangatlah kacau, itu adalah sebuah takdir yang tidak bisa diubahnya. Selain itu, dia juga tidak tahu sampai kapan kekacauan ini akan terus terjadi. Kemudian Chandra memutuskan untuk masuk ke Gunung Bushu. Dia duduk bersila di atas tanah di mana tidak ada satupun orang di sekitarnya. Dia mulai menstabilkan diri dan mempersiapkan diri untuk pertarungan yang akan dia segera Jalani. Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Hari pertarungan antara Chandra dan Mosa akhirnya ti

  • Jenderal Naga   Bab 2116

    Kemudian Chandra berkata, “Kalau begitu, tolong urus pasukanku dengan baik. Nasib pasukanku sekarang berada di tanganmu.”Sasa tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, serahkan semuanya padaku. Ada banyak buah spiritual yang berkualitas rendah di sini yang sangat cocok untuk pasukanmu. Aku yakin, pasukanmu yang tak terkalahkan itu akan terlahir dalam beberapa tahun lagi.”Chandra langsung tampak lega setelah mendengar jawaban Sasa. Kemudian dia bergegas pergi meninggalkan Istana Abadi. Tidak lama kemudian, dia sudah muncul di luar Istana Abadi, tepatnya di hutan belantara yang berada di area Gunung Bushu. Chandra kembali mengubah Istana Abadi menjadi sebuah cincin di tangannya lalu berjalan keluar dari hutan belantara. Dia memutuskan untuk tidak pergi ke Kota Bushu karena masih ada 3 hari lagi sampai pertarungan dimulai. Chandra lebih memilih untuk pergi ke salah satu kota manusia bumi yang berada di dekat Kota Bushu. Dia pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pengisi daya guna mengi

  • Jenderal Naga   Bab 2115

    Akhirnya, Chandra berhasil mematahkan 33 ruas tulang belakangnya. Dia menggunakan jurus langkah melawan langit untuk menyerap kekuatan langit dan bumi untuk kembali membentuk kembali 33 ruas tulang belakangnya. Kemudian dia melangkah maju sebanyak 33 langkah. Kekuatannya meningkat di setiap langkah yang diambilnya. “Akhirnya, aku berhasil menyelesaikannya,” ujar Chandra sambil menarik napas panjang. Dia merasakan kekuatan dalam tubuhnya dan keyakinan akan dirinya yang tak terkalahkan juga muncul di dalam hatinya. “Apalah itu Mosa?”Dia benar-benar yakin kalau dirinya pasti mampu mengalahkan Mosa. Kemudian Chandra menghilangkan jurus langkah melawan langit yang langsung membuat napasnya melemah. Kemudian tubuhnya langsung jatuh tersungkur ke atas tanah tanpa memiliki kekuatan untuk bangkit kembali. Hal ini terjadi karena tulang belakangnya yang terbentuk dari langit dan bumi sudah menghilang setelah dia menghilangkan jurus langkah melawan langit.Tidak lama kemudian, energi jahat mul

  • Jenderal Naga   Bab 2114

    Dia kembali duduk bersila di atas tanah dan mengaktifkan energi sejati. Tulang bagian belakangnya seketika patah karena energi sejati di dalam tubuhnya. “Aaaa!”Tulang belakangnya hancur sampai Chandra hanya bisa meringis kesakitan. “Berkumpul!” serunya dengan ekspresi ganas di wajahnya. Energi sejati di titik akupunktur dan lautan energi seketika berkumpul dan menyatu di tulang belakang Chandra lalu membentuk tulang belakang baru yang terbentuk dari energi sejati. Chandra tiba-tiba saja merasa dirinya terjebak dalam situasi misterius. Di dalam persepsinya, bayangannya muncul di dunia. Kemudian beberapa tulang belakang muncul dan tubuh Chandra terdorong ke belakang lalu muncul di tulang belakang yang terbentuk dari energi sejati dengan aura yang lebih kuat dari sebelumnya. “Krak!”“Krak!”“Krak!”Chandra mengerahkan energi sejatinya dan mematahkan tulang belakangnya. Tidak lama kemudian, energi langit dan bumi berkumpul dan membentuk tulang belakang baru. Setiap kali dia menghancu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status