Share

Bab 25

“Diaaam!” potong Jejaka.

“Kau yang diam! Dengarkan aku!” balas Srikandi, tak kalah sengit. “Aku memang utusan Prabu Jaya Mahesa. Dan aku pula yang dulu membokongmu. Tapi...”

“Tapi kau hanya bajingan perempuan!” potong Jejaka sekali lagi.

Mata Srikandi meredup. Sakit hatinya dikatakan bajingan. “Jejaka... Bukalah totokanmu. Akan kujelaskan semuanya,” ratap gadis itu agak perlahan. Dia berusaha menguasai kejengkelan yang memberontaki dirinya.

“Setelah kau kubebaskan, lalu akan buron? Huh! Nanti dulu. ”

“Apa kau pikir aku bisa menandingi kehebatanmu? Apa kau lupa, kalau kau adalah keturunan Pendekar Gunung Batu yang diwarisi kecepatan gerak yang sulit tertandingi?”

Jejaka menggaruk-garuk kepala seperti orang bodoh. “Memang benar apa yang dikatakan perempuan brengsek ini. Ilmu meringankan tubuhku sudah demikian sempurna.” Kepala pemuda itu jadi mengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status