Share

Bab 33

“Kenapa kau menyetujui tawaran Patih Ranggapati, sih? Kita kan bisa jalan berdua saja. Itu lebih indah. Kita bisa berjalan bergandengan tangan di bawah sinar bintang gemerlap dan di antara gigitan nyamuk-nyamuk hutan. Indahkan?” oceh Jejaka setengah berbisik, agar tak sampai di telinga dua lelaki yang berjalan beberapa tombak di depan mereka.

Srikandi langsung menyikut perut Jejaka.

Duk!

“Ukh. Ssst, Srikandi. Bayureksa itu orang benar, apa hanya orang-orangan, sih? Kenapa kaku sekali.”

Belum lagi sakit di perutnya hilang, mulut Jejaka sudah cuap-cuap kembali. Terpaksa Srikandi menggerakkan tangannya kembali ke perut Jejaka.

Duk! “Ukh!”

Dalam sinar bulan sabit yang temaram mereka terus menyusuri jalan mendaki dalam hutan cemara lebat. Jangkrik terus bersenandung memainkan lagu alam bersama binatang malam lain.

Sampai suatu saat....

Kresk!

Terdengar ranting kering yang patah terpijak. Maka serempak keempat orang itu langsung menoleh ke asal suara. Mata masing-masing bergerak-gerak waspa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status