Share

Bab 18

Larasati menoleh ke arah asal suara itu. Nampak di depannya berdiri seorang pemuda gagah dengan kedua tangan bersedekap. Tatapan matanya penuh selidik. Tetapi, sepasang mata yang semula tajam itu mendadak lunak begitu melihat wajah Larasati.

"Eh! Nggg..., siapa Nini? Mengapa masuk secara gelap-gelapan?" Tanya pemuda itu gagap.

"Siapa pun aku, tidak perlu kau tahu. Yang jelas, kedatanganku ke sini adalah karena mempunyai keperluan yang sangat penting dengan gurumu!" Sahut Larasati sambil tersenyum sinis.

"Ahhh.... Ada keperluan apakah, sehingga Nini ingin bertemu guruku?"

"Aku ingin mengirimnya ke akherat!" Lantang dan tegas kata-kata Larasati.

"Apa?!" Sepasang mata pemuda itu terbelalak. Kini sikapnya seketika berubah kembali.

"Jangan harap mampu melakukannya sebelum melangkahi mayatku!"

"Hi hi hi...! Berapa sih, susahnya melangkahi mayatmu?!" Ejek Larasati tajam, setelah tawa mengikiknya selesai.

"Boleh kau coba!" Tantang pemu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status