Share

Bab 93 | Family Gathering

“Sebentar lagi sayang,” pinta suami dengan suara serak khas bangun tidur.

Dia menarik tubuhku ke dalam dekapannya dan membiarkan terbenam di sana. Memang dasar lelaki, mentang-mentang sudah diberi maaf, dia mengungkungku seenak jidat.

“Kalau enggak bangun sekarang, nanti kita bisa terlambat loh,” ujarku pada lelaki ini, masih dengan badan yang terikat oleh lengannya.

“Enggak usah buru-buru sayang. Kita naik mobil saja ya,” timpal Rasenda.

Apa sih yang lelaki ini pikirkan? Hari ini Pecitra mengadakan family gathering, masa CEO-nya mau naik mobil ke lokasi.

“Kalau naik mobil, namanya bukan gathering, melainkan pelesir swadaya,” timpalku yang masih belum menyerah untuk membuat manusia satu ini membuka mata dan bersiap.

“Sayang dengerin aku.” Dia melepaskan pelukannya, lalu memosisikan diri sejajar denganku.

“Meskipun namanya gathering perusahaan, tapi tidak akan ada yang peduli pada orang lain setelah kita sampai di lokasi. Jadi, kita tidak perlu pusing,” imbuhnya.

“Kamu tidak perlu khaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status