Share

Bab 95 | Mandi Air Panas Berdua

“Semalam tidurmu nyenyak?” tanya Rasenda. Dia menghampiriku yang sedang menikmati matahari terbit, lalu memberikan kecupan singkat di kening.

Biar aku tebak. Suamiku pasti menderita amnesia parsial. Kalau tidak, dia tak akan bertanya demikian.

Tadi malam, tepatnya setelah diriku memberi tahu suami tentang penggunaan dasi di tangan, dia segera mempraktekkannya. Lelaki ini tanpa ragu mengikat tanganku menggunakan dasi, lalu mengaitkannya ke kepala tempat tidur.

“Masih berani tanya begitu?” tanyaku pada suami sambil menunjukkan pergelangan tangan yang merah akibat perbuatannya semalam.

Rasenda meringis. “Maaf sayang. Semalam aku kebablasan,” kilahnya.

Alasan yang dia ucapkan tidak masuk akal. Bagaimana bisa dia bisa kehilangan kendali? Dia tidak mabuk maupun menggunakan obat. Dasar lelaki banyak dalihnya.

“Sudahlah. Berhubung hari ini kamu ulang tahun, maka aku tidak perhitungan lagi,” ucapku. Tid

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status