Share

Bab 87 | Peluk Aku Sampai Lemas

“Terima kasih, sayang,” tutur Rasenda.

Suamiku menerima potongan kue pertama dan langsung meletakkannya di meja. Setelah itu, tangan kanan Rasenda menyusup ke pinggangku, kemudian merayap ke atas hingga tengkuk.

Dia bergerak satu langkah ke depan sehingga jarak di antara kami berdua menghilang. Tangan kirinya meraba dari leher hingga ke pipi. Kemudian, lelaki ini mencium bibirku dengan intens.

“Selamat ulang tahun, sayang. Terima kasih sudah lahir di dunia ini,” ucap lelaki tersebut yang sudah menikah denganku.

Usai berkata demikian, Rasenda kembali menciumku. Selama bibir kami saling berpagutan, tangan suami secara bergantian menggeramaki kulit punggungku yang terekspos sepenuhnya.

Sekarang aku tahu alasan mengapa Rasenda menyukai gaun merah ini. Gaun yang sedang aku kenakan merupakan open back dress yang memperlihatkan seluruh punggung tanpa terkecuali. Hal itu membuatnya bebas bereksplorasi tanpa batas.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status