Share

Bab 51 | Misteri Putusnya Sandal Alba

“Ahh… Ahh… Aah… pelan-pelan dong!” keluh Rasenda saat diriku memberikan sentuhan ajaib padanya.

Pria ini tak henti mendesah acapkali tanganku merayap di badannya. Dia pikir suara desahannya enak didengar apa.

Aku pun berdengus. Kalau tidak ingat apa yang Rasenda lakukan untukku saat kami di kebun anggrek, pasti sudah kutendang dia. Biar tahu rasa.

“Aaahh…, kapan selesainya sih, sayang?” rintihnya.

“Kalau sudah merah semua baru selesai,” jawabku. “Kenapa sih teriak mulu?”

“Ya mau gimana? Orang kamu gosoknya keras banget.” Ada saja alasan yang dia gunakan untuk berdalih.

“Coba kalau kamu pelan, pasti rasanya enak,” sambungnya.

Aku memutar bola mata dengan malas saat mendengar perkataan orang ini. “Kalau pelan, nanti enggak merah,” ujarku.

“Gak percaya. Coba aku lihat dulu hasilnya,” pinta lelaki yang kini se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status