Share

Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO
Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO
Author: Caramelly

Pria Lima Juta

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-03-26 12:31:43

“Uuuh —”

Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.

Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”

Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. 

Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.

Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. 

“Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.

Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat dan terasa panas, membuatnya tubuhnya bergetar dan membuat pusarnya terasa merinding.

“Cium aku!” pinta Lizbeth saat napasnya mulai tidak karuan lagi.

Pria itu  mencium bibir Lizbeth. Di waktu yang sama dia memangku Lizbeth ke arah tempat tidur, tanpa melepaskan ciuman yang semakin memuncak. Lizbeth melingkarkan kedua tangannya di leher pria itu. Dengan hati-hati  pria itu menurunkannya. “Cepat lakukan!” titah Lizbeth, usai melepaskan ciumannya.

Smirk tercipta di wajah pria itu.

“Akan kubuat, kamu tidak bisa melupakan malam panas ini!”

Pria itu mencium lembut bibir Lizbeth, tengkuknya, dan menyapu hangat tubuhnya hingga ke bawah kakinya.

“Aaah!” rintih Lizbeth seraya menutup mulutnya. Saat sesuatu yang hangat terasa bermain di bawah sana.

Bukan lagi percikan api, Lizbeth merasa tubuhnya sudah terbakar. Sampai tidak bisa mengontrol rintihan yang keluar dari mulutnya. Tangannya mulai meremas seprai dan rambut pria tampan itu.

Tubuh pria itu semakin mendominasi, saat sesuatu yang begitu hebat semakin terasa menusuk di bawah sana. 

“Aaagrh, sakit!” rintih Lizbeth yang langsung dibalut dengan ciuman hangat pria itu.

Tekanan itu semakin terasa kuat, keduanya  saling menyatukan tangan mereka. Setelah waktu yang cukup lama, hingga sepenuhnya milik pria itu memenuhi perutnya.

“Aaahh!” rintih pria itu semakin kuat menekan miliknya, dan  menggigit bibir Lizbeth seraya menariknya hingga Lizbeth merintih kesakitan.

Lizbeth semakin merintih saat sengatan terasa menguasai dadanya. Pria itu memainkannya dengan begitu lihai, membuat tubuhnya  semakin lemas juga perih, bersama tekanan yang semakin menggila di bawah sana. 

“Uuuh! Tolong pelan sedikit,” ucap Lizbeth.

Pria itu mengangkat kedua kaki Lizbeth tepat di dadanya. “Tidak ada tawar menawar, ketika di tempat tidur.” Pria itu semakin cepat menekan miliknya.

Semua rasa bercampur aduk, dan berhasil  membuat Lizbeth  menjerit bersama rintihan panjang malam itu, menguasai kamar hotel di kota New York.

Di tengah kegilaan dan kobaran api yang membakar  keduanya, pria itu bertanya dengan suara yang lembut, tepat di telinga Lizbeth.

Siapa namamu?”

Namun, Lizbeth  enggan memberitahukan. Alih-alih memberitahunya, dia meraih mulut pria itu dan menyesapnya hingga ke rongga paling dalam. Pria itu semakin mendorong miliknya semakin membabi buta. Malam itu  mereka melewati malam panas yang begitu panas.

***

Esok harinya Lizbeth terbangun dengan tubuh yang terasa sakit, dia mengintip di balik selimut, begitu banyak tanda merah yang kini menghiasi tubuh mungilnya. Lizbeth menghela napas. Lalu buru-buru pergi  meninggalkan kamar hotel.

‘Aku benar-benar melakukannya!’

Lizbeth melirik pria di  sebelahnya masih tertidur pulas. Dengan hati-hati dia turun dari tempat tidur, dan memunguti pakaian yang sudah berserakan di lantai. Setelah itu dia buru-buru meninggalkan kamar hotel.

Lizbeth tidak menyangka bahwa dirinya akan bertindak impulsif, hanya karena ingin melampiaskan kesedihannya, rasa kecewanya. Setelah dikhianati oleh calon suami dan juga kakak perempuannya. Hanya  karena Lizbeth cupu dan tidak secantik kakak perempuannya.

Hati mana yang tidak sakit, sehari sebelum pernikahannya. Lizbeth menemukan kekasihnya berhubungan badan di atas ranjang pengantin dengan kakaknya sendiri, Yang membuatnya semakin sakit, ternyata mereka sudah berhubungan lebih dari satu tahun.

Pernikahan itu tetap diadakan. Pria brengsek itu memilih menikahi kakaknya dan keluarganya pun mendukung pernikahan mereka. Tidak ada satupun yang membela Lizbeth, mereka menyalahkannya karena tidak bisa menjaga kekasihnya.

Oleh karena itu Lizbeth mencari hiburan dengan pergi ke klub malam dan menghabiskan banyak uang untuk membeli dres cantik, dan pergi ke salon. Hanya untuk membuatnya terlihat  cantik, ia ingin bersenang-senang dan membuktikan, kalau dirinya  juga bisa tampil cantik. Walau hanya untuk satu malam.

Hingga akhirnya, ia tidak sengaja menabrak seorang pria. Ketika dirinya dalam kondisi setengah mabuk, pertemuan singkat itu membawanya ke dalam one night stand. Dengan pria asing yang baru pertama kali ditemuinya.

Setelah  satu jam sejak kepergian Lizbeth, pria asing itu bangun. Ia sama sekali tidak melihat keberadaan Lizbeth dimanapun. Hanya ada sosok pria di depannya yang tidak lain adalah tangan kanannya.

“Tuan Anda sudah bangun?”

Pria asing itu, memegang kepalanya dan bertanya. “Perempuan yang semalam tidur denganku, dimana dia?”

“Perempuan itu sudah pergi sejak tadi. Dia meninggalkan secarik kertas dan—” Pria itu seolah tidak berani melanjutkannya.

Manik matanya tertuju pada sebuah nakas. Ia menuruni tempat tidur, pria di sampingnya memakaikan sebuah jubah mandi di tubuh  tuannya.

Ia meraih secarik kertas itu dan membaca pesan singkat. ‘Aku puas!’ Lizbeth tidak hanya meninggalkan secarik kertas, ia juga meninggalkan uang sebesar lima juta. Membuat pria itu tercengang seraya tertawa kecil, seraya memegang uang pemberian Lizbeth.

“Kau menghargaiku hanya lima juta?!”

Lucien Cassian Kingsley, 32 tahun, merasa terhina karena malam panas yang dia habiskan hanya dihargai sebesar lima juta!

Tidak lama setelah  itu Lucien juga meninggalkan kamar hotel dan masuk ke dalam mobil mewah keluaran Eropa tahun ini.

“Ck! Lima juta!” Lucien meremas secarik kertas itu. “Cari dia, dan bawa ke hadapanku.”

“Tuan, saya akan mengirim orang untuk mencarinya. Anda tidak perlu mengotori tangan Anda untuk menghabisinya. Biarkan saya yang—”

Seketika mata Lucien melotot. Tangan kanannya langsung menunduk. “Anda tidak ingin membunuhnya? Bagaimana kalau dia memberitahu media, kalau dia tidur dengan Anda?”

“Tugasmu hanya menemukan gadis itu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini.Saat Lizbeth kembali pemberkataan pernikahan telah selesai, tinggal menunggu resepsi nanti malam. Kedua keluarga berkumpul di salah satu ruangan di dalam resort itu. Sedangkan para tamu undangan masih berada di sekitar lokasi pernikahan.Saat ini Lizbeth tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper, karena hari ini dia sudah memesan pesawat untuk kembali ke Los Angeles.Saat dia hendak meninggalkan kamar hotel, dia berpapasan dengan Martha, ibu tirinya. Tatapan Martha penuh senyuman penghinaan. Seolah dia sedang menertawakan kekalahan Lizbeth. “Aku hanya pulang untuk mengambil barangku.”Martha bersedekap seraya tersenyum miring. “Jangan muncul di hadapan para tamu undangan. Perempuan jelek sepertimu tidak pantas untuk Elmer, jangan salahkan Valeria, semua ini salahmu karena tidak becus menjaga pacarmu.”Lizbeth melotot, tatapan matanya membuat Marth

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi!

    Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya dipenginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”“Kasihan sekali. Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menu

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bos Killer

    ‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”“CEO Killer?” Lizbeth dan Angela berjalan ke arah meja resepsionis.“Kamu tidak tahu CEO kita?”Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan make up mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis sebelummu, dia hanya hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.“Hah?”Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.Lucien, y

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam Panas 4 Ronde

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan diikuti oleh Lucien. Lucien dan Kilian menaiki lift, Lucien memegang ponselnya.“Beritahu keluargaku, aku tidak bisa makan malam bersama mereka.”“Baik, Pak.”Usai lift terbuka, Lucien masuk ke dalam ruangan kerjanya. Tidak selang lama, Kilian masuk membawakan sebuah dokumen yang berhubungan dengan informasi Lizbeth.Dokumen itu berisi tentang informasi pribadi Lizbeth, serta keluarganya. Riwayat pendidikannya, serta hubungan asmaranya yang belum lama ini kandas. Lucien menyunggingkan bibirnya usai membaca semua itu.“Bagaimana dengan rekaman cctv di tempat yang lain?” tanya Lucien.Kilian mengambil sebuah

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mudah melepaskannya.Kini kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lucien membuat tanda di tempat yang sama, dan ciuman Lucien semakin naik ke atas dan mengulum bibir Lizbeth. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek sepenuhnya bagian belakang stocking yang dikenakan oleh Lizbeth.“Berhenti!” pinta Lizbeth, takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Namun, Lucien sama sekali tidak mengindahkan perkataannya. Dia terus menciumi bagian tubuhnya. Saat Lucien menyesap tengkuk Lizbeth, suara Lizbeth terdengar. “Aku Mengingatmu!”Setelah mendengar jawaban dari Lizbeth, Lucien tidak menghentikan aksinya. Dia mendaratkan bibirnya kembali di bibir Lizbeth, membuat L

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dikerjai!

    Seusai mandi, Lucien makan malam di bawah di temani oleh Kilian. Bukan sekali dua kali, Kilian memang kerap kali menemani Lucien makan bersama. Terkadang di meja besar ini, Lucien hanya makan seorang diri, bersama banyak hidangan lezat.Kepala pelayan perempuan bernama Freya membungkuk kepada Lucien.“Tuan, Nyonya meminta Anda untuk pulang di akhir pekan ini.” Setelah menyampaikan pesan itu, Freya mundur dan menjauh dari meja makan.Lucien yang sedang mengunyah makannya, kemudian meneguk segelas air putih.“Bukannya aku sudah memintamu untuk memberitahu dia, kalau aku sedang sibuk?”“Saya sudah memberitahu ibu Anda. Ibu Anda meminta saya mengosongkan jadwal Anda.”“Kau saja yang pergi mewakiliku.”Kilian diam menatap Lucien. Alasan Lucien malas bertemu dengan ibunya, karena sang ibu terus menjodohkannya dengan banyak gadis. Sedangkan gadis yang dicarikan ibunya tidak memenuhi standarnya. Di mata Lucien, mereka hanya menyukai paras tampannya. Juga uangnya, tidak ada yang tulus. Lucien

    Last Updated : 2025-03-27
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keinginan Lucien

    Lizbeth melotot, napas Lucien terasa hangat menyapu telinganya. Setelah mengatakan itu, Lucien tidak melanjutkan perkataannya. Lizbeth pun berdiri dengan tegak.“Nanti, Kilian akan memberitahumu. Kau … sama sekali tidak boleh menolak.”Lucien mengangkat tangannya sebagai isyarat, agar Lizbeth segera meninggalkan ruangan kerjanya. Tanpa mengucap kata, Lizbeth membungkuk lalu pergi.Lizbeth masuk ke dalam lift, saat di lift beberapa pegawai di kantor menatapnya sinis. Mereka juga sengaja berbisik di hadapan Lizbeth.“Kau sudah tahu, akhir-akhir ini dia sering sekali naik ke lantai tertinggi.”“Aku sudah mendengarnya. Dia pasti sedang menggoda CEO kita, wajar saja dia melakukan itu. Aku dengar kekasihnya pergi menikahi gadis lain, dia pasti frustasi!”Mendengar mereka membicarakannya membuat Lizbeth menatap mereka. Kedua pegawai di lift itu menatap balik Lizbeth.“Tolong jangan membuat berita yang tidak benar. Jika kalian penasaran dengan cerita aslinya, kalian bisa tanyakan padaku.”

    Last Updated : 2025-03-31

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keinginan Lucien

    Lizbeth melotot, napas Lucien terasa hangat menyapu telinganya. Setelah mengatakan itu, Lucien tidak melanjutkan perkataannya. Lizbeth pun berdiri dengan tegak.“Nanti, Kilian akan memberitahumu. Kau … sama sekali tidak boleh menolak.”Lucien mengangkat tangannya sebagai isyarat, agar Lizbeth segera meninggalkan ruangan kerjanya. Tanpa mengucap kata, Lizbeth membungkuk lalu pergi.Lizbeth masuk ke dalam lift, saat di lift beberapa pegawai di kantor menatapnya sinis. Mereka juga sengaja berbisik di hadapan Lizbeth.“Kau sudah tahu, akhir-akhir ini dia sering sekali naik ke lantai tertinggi.”“Aku sudah mendengarnya. Dia pasti sedang menggoda CEO kita, wajar saja dia melakukan itu. Aku dengar kekasihnya pergi menikahi gadis lain, dia pasti frustasi!”Mendengar mereka membicarakannya membuat Lizbeth menatap mereka. Kedua pegawai di lift itu menatap balik Lizbeth.“Tolong jangan membuat berita yang tidak benar. Jika kalian penasaran dengan cerita aslinya, kalian bisa tanyakan padaku.”

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dikerjai!

    Seusai mandi, Lucien makan malam di bawah di temani oleh Kilian. Bukan sekali dua kali, Kilian memang kerap kali menemani Lucien makan bersama. Terkadang di meja besar ini, Lucien hanya makan seorang diri, bersama banyak hidangan lezat.Kepala pelayan perempuan bernama Freya membungkuk kepada Lucien.“Tuan, Nyonya meminta Anda untuk pulang di akhir pekan ini.” Setelah menyampaikan pesan itu, Freya mundur dan menjauh dari meja makan.Lucien yang sedang mengunyah makannya, kemudian meneguk segelas air putih.“Bukannya aku sudah memintamu untuk memberitahu dia, kalau aku sedang sibuk?”“Saya sudah memberitahu ibu Anda. Ibu Anda meminta saya mengosongkan jadwal Anda.”“Kau saja yang pergi mewakiliku.”Kilian diam menatap Lucien. Alasan Lucien malas bertemu dengan ibunya, karena sang ibu terus menjodohkannya dengan banyak gadis. Sedangkan gadis yang dicarikan ibunya tidak memenuhi standarnya. Di mata Lucien, mereka hanya menyukai paras tampannya. Juga uangnya, tidak ada yang tulus. Lucien

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mudah melepaskannya.Kini kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lucien membuat tanda di tempat yang sama, dan ciuman Lucien semakin naik ke atas dan mengulum bibir Lizbeth. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek sepenuhnya bagian belakang stocking yang dikenakan oleh Lizbeth.“Berhenti!” pinta Lizbeth, takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Namun, Lucien sama sekali tidak mengindahkan perkataannya. Dia terus menciumi bagian tubuhnya. Saat Lucien menyesap tengkuk Lizbeth, suara Lizbeth terdengar. “Aku Mengingatmu!”Setelah mendengar jawaban dari Lizbeth, Lucien tidak menghentikan aksinya. Dia mendaratkan bibirnya kembali di bibir Lizbeth, membuat L

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam Panas 4 Ronde

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan diikuti oleh Lucien. Lucien dan Kilian menaiki lift, Lucien memegang ponselnya.“Beritahu keluargaku, aku tidak bisa makan malam bersama mereka.”“Baik, Pak.”Usai lift terbuka, Lucien masuk ke dalam ruangan kerjanya. Tidak selang lama, Kilian masuk membawakan sebuah dokumen yang berhubungan dengan informasi Lizbeth.Dokumen itu berisi tentang informasi pribadi Lizbeth, serta keluarganya. Riwayat pendidikannya, serta hubungan asmaranya yang belum lama ini kandas. Lucien menyunggingkan bibirnya usai membaca semua itu.“Bagaimana dengan rekaman cctv di tempat yang lain?” tanya Lucien.Kilian mengambil sebuah

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bos Killer

    ‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”“CEO Killer?” Lizbeth dan Angela berjalan ke arah meja resepsionis.“Kamu tidak tahu CEO kita?”Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan make up mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis sebelummu, dia hanya hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.“Hah?”Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.Lucien, y

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi!

    Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya dipenginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”“Kasihan sekali. Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menu

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini.Saat Lizbeth kembali pemberkataan pernikahan telah selesai, tinggal menunggu resepsi nanti malam. Kedua keluarga berkumpul di salah satu ruangan di dalam resort itu. Sedangkan para tamu undangan masih berada di sekitar lokasi pernikahan.Saat ini Lizbeth tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper, karena hari ini dia sudah memesan pesawat untuk kembali ke Los Angeles.Saat dia hendak meninggalkan kamar hotel, dia berpapasan dengan Martha, ibu tirinya. Tatapan Martha penuh senyuman penghinaan. Seolah dia sedang menertawakan kekalahan Lizbeth. “Aku hanya pulang untuk mengambil barangku.”Martha bersedekap seraya tersenyum miring. “Jangan muncul di hadapan para tamu undangan. Perempuan jelek sepertimu tidak pantas untuk Elmer, jangan salahkan Valeria, semua ini salahmu karena tidak becus menjaga pacarmu.”Lizbeth melotot, tatapan matanya membuat Marth

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pria Lima Juta

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat da

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status