Share

Bos Killer

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-03-26 12:35:18

‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’

“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”

“CEO Killer?” Lizbeth dan  Angela berjalan ke arah meja resepsionis.

“Kamu tidak tahu CEO kita?”

Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”

Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.

“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan make up mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”

Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”

“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis  sebelummu, dia hanya hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.

“Hah?”

Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.

Lucien, yang berada saja tiba di ruangan kerjanya. Duduk seraya menatap tumpukan dokumen yang dibawakan sekretarisnya.

“Bagaimana, apa kamu sudah menemukan gadis itu?”

“Belum Pak,” jawab Kilian. “Terakhir kalinya dia terlihat di salah satu toilet. Setelah itu dia tidak pernah  terlihat lagi.”

Lucien tersenyum miring. “Kau pikir dia iblis, bisa menghilang. Temukan dia, atau gajimu aku potong!”

“Baik Pak.” Kilian membungkuk.

Lucien saat ini sedang melihat beberapa dokumen yang membutuhkan persetujuannya. Sedangkan Lizbeth di bawah sana baru saja menerima paket sebuah bunga untuk seseorang bernama Lucien.

“Untuk Lucien,” gumam Lizbeth.

Lizbeth teringat kalau Lucien adalah nama CEO nya. Dia mencoba menghubungi sekretaris Lucien, tetapi panggilan tidak diterima. Jadi, Lizbeth memutuskan untuk membawa bunga itu kepada Lucien.

Angela yang baru saja kembali dari kamar mandi, melihat Lizbeth membawa bunga itu masuk ke dalam lift. Saat  Angela hendak menghentikannya, pintu lift sudah lebih dulu tertutup.

“Gawat!” Angela berlari berusaha menekan lift.

Pintu lift terbuka, Lizbeth mengayunkan kakinya ke arah ruangan kerja CEO. Dia pun mengetuk pintu, suara di dalam sana mempersilahkan masuk.

Lizbeth masuk ke dalam dengan kepalanya sedikit tertunduk.

“Selamat siang, Pak ada kiriman bunga untuk—” Saat Lizbeth mengangkat wajahnya, suaranya tiba-tiba tercekat saat melihat sosok CEO yang duduk di seberang sana.

Matanya yang menatapnya dingin. Tiba-tiba berdiri, menatapnya dalam keheningan. Sebelum Kilian mengambil bunga itu, tiba-tiba Angela masuk ke dalam dengan napas terengah-engah.

“Pak, mohon maaf, ada kesalahan. Bunga ini bukan milik Anda!” ucap Angela merebut bunga itu dari tangan Lizbeth, dan berulang kali membungkukkan badannya.

Sementara Lizbeth masih termenung menatap lekat paras tampan CEO nya. Sampai-sampai Angela menarik paksa tangannya hendak membawanya pergi.

Saat tubuh mereka hendak meninggalkan ruangan CEO. Suara Lucien terdengar. “Berhenti.”

Langkah kaki Lizbeth terhenti, dia sama sekali tidak berani menoleh ke belakang. Saat ini degup jantungnya semakin tidak terkendali.

“Kau resepsionis baru?” tanya Lucien menghampiri Lizbeth dan Angela.

Angela berbalik badan, dia menunduk seraya menjawab. “Benar, Pak.”

“Saya tidak bertanya pada kamu. Saya bertanya pada dia.”

Suaranya terdengar tegas. Lizbeth pun memutar tubuhnya, wajahnya masih menunduk.

“Benar, Pak. Saya resepsionis baru,” jawab Lizbeth seraya mengangkat wajahnya.

Usai mendengar suara Lizbeth, Lucien semakin menatapnya lekat-lekat dan semakin mendekatkan tubuhnya.

Angela yang berdiri di sampingnya tampak gugup.Lucien dan Lizbeth saling menatap satu sama lain. Lalu, mata Lucien mengarah ke name tag yang bertuliskan ‘Lizbeth’ Lucien juga memperhatikan paras Lizbeth yang kini seolah tidak asing. Pada saat itu manajer datang dan membungkuk kepada Lucien.

“Mohon maaf Pak, dia baru masuk hari ini. Saya janji, ini tidak akan terulang lagi. Angela, bawa Lizbeth kembali ke bawah.”

Angela dan Lizbeth menuruni lift. Lizbeth saat ini masih terkejut, sampai tidak memperdulikan Angela yang terus mengomel. Saat lift terbuka, Lizbeth langsung pergi ke toilet tanpa sepatah kata.

“Dunia ini terlalu sempit, apa dia mengenaliku?” 

Saat  ini Lizbeth berdiri di depan cermin wastafel, dia menghela napas. Jantungnya berdegup kencang, kakinya terasa lemas. Lizbeth merasa tertekan, jika Lucien mengenalinya.

Lucien saat ini duduk di sofa di seberang tempat kerjanya menatap dingin Sonia.

“Bawakan profilnya.”

“Baik.”

Setelah itu Sonia pergi, dan tidak lama kembali ke atas memberikan profil milik Lizbeth. Setelah kepergian Sonia, Lucien mulai membacanya. 

“Saya akan segera meminta Sonia memecatnya,” ucap Kilian.

“Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang gadis ini.”

Kilian tampak terkejut. “Apa Anda mencurigai kalau gadis tadi adalah mata-mata di perusahaan?”

Sorot mata dingin Lucien, dan tampang garang Lucien saat ini bagaikan tamparan untuk sekretarisnya. “Baik, saya akan segera mencari informasi tentang resepsionis ini.”

Setelah kepergian Kilian, Lucien terdiam seraya  mengunci kedua tangannya. Lalu, perlahan matanya terpejam. Ia kembali mengingat  suara Lizbeth, dengan sosok perempuan yang ditidurinya saat dirinya pergi dinas ke New York.

“Meskipun gadis lima juta itu, hanya berbicara beberapa kali … aku tidak pernah melupakan suaranya, hembusan napasnya.” Memikirkannya  saja, membuat tubuh Lucien terasa panas.

Lucien membuka matanya dan  menatap kembali foto Lizbeth yang berada di profil. Serta mengingat  kembali wajah perempuan yang menghabiskan one night stand dengannya belum lama ini. Perbedaanya sangatlah jauh, yang satu adalah Cinderela, satunya lagi itik buruk rupa.

Setelah kejadian itu, Lizbeth ditegur langsung oleh Sonia, dan dilarang langsung memberikan barang yang berhubungan dengan Lucien. Terutama bunga, semua bunga yang diberikan untuk Lucien, selalu masuk tong sampah!

***

Dua hari  lalu berlalu begitu saja. Sejak hari itu, Lucien tidak pernah mempermasalahkan perihal bunga yang dibawa Lizbeth ke ruangan kerjanya. Lizbeth bekerja seperti biasanya, hari itu Lizbeth baru saja diminta Sonia membantu mempersiapkan ruangan meeting.

“Dua puluh menit lagi meeting, cek kembali semua perlengkapannya. Jangan sampai ada kesalahan,” kata Sonia.

Lizbeth baru saja merapikan barang di depannya. “Semuanya sudah siap,” kata Lizbeth kepada Sonia dan membungkuk pergi.

Saat langkah kakinya membawanya keluar  dari ruangan meeting, Lizbeth bersama teman-temannya berpapasan dengan Lucien. Semua orang termasuk dirinya membungkuk kepada Lucien yang sama sekali tidak melirik ke arahnya.

Setelah langkah kaki Lucien tidak  terlihat lagi, barulah Lizbeth mengangkat wajahnya seraya melirik ke arah sana. Ia menghela napas.

‘Sepertinya dia memang tidak mengingatku.’ 

Lizbeth tersenyum, dia sedikit lega.

Saat Lucien masuk ke dalam ruangan rapat, dia sempat teringat kepada Lizbeth yang baru berpapasan dengannya, ia bertanya kepada sekretarisnya. “Dokumen yang kuminta, apa kamu sudah mendapatkannya?”

“Setelah selesai rapat, saya akan menyerahkannya kepada Anda.”

Lucien duduk di kursi pemimpinnya, hendak memulai rapat. “Gadis lima juta,” gumam Lucien seraya teringat wajah Lizbeth malam itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam Panas 4 Ronde

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan diikuti oleh Lucien. Lucien dan Kilian menaiki lift, Lucien memegang ponselnya.“Beritahu keluargaku, aku tidak bisa makan malam bersama mereka.”“Baik, Pak.”Usai lift terbuka, Lucien masuk ke dalam ruangan kerjanya. Tidak selang lama, Kilian masuk membawakan sebuah dokumen yang berhubungan dengan informasi Lizbeth.Dokumen itu berisi tentang informasi pribadi Lizbeth, serta keluarganya. Riwayat pendidikannya, serta hubungan asmaranya yang belum lama ini kandas. Lucien menyunggingkan bibirnya usai membaca semua itu.“Bagaimana dengan rekaman cctv di tempat yang lain?” tanya Lucien.Kilian mengambil sebuah

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mudah melepaskannya.Kini kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lucien membuat tanda di tempat yang sama, dan ciuman Lucien semakin naik ke atas dan mengulum bibir Lizbeth. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek sepenuhnya bagian belakang stocking yang dikenakan oleh Lizbeth.“Berhenti!” pinta Lizbeth, takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Namun, Lucien sama sekali tidak mengindahkan perkataannya. Dia terus menciumi bagian tubuhnya. Saat Lucien menyesap tengkuk Lizbeth, suara Lizbeth terdengar. “Aku Mengingatmu!”Setelah mendengar jawaban dari Lizbeth, Lucien tidak menghentikan aksinya. Dia mendaratkan bibirnya kembali di bibir Lizbeth, membuat L

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dikerjai!

    Seusai mandi, Lucien makan malam di bawah di temani oleh Kilian. Bukan sekali dua kali, Kilian memang kerap kali menemani Lucien makan bersama. Terkadang di meja besar ini, Lucien hanya makan seorang diri, bersama banyak hidangan lezat.Kepala pelayan perempuan bernama Freya membungkuk kepada Lucien.“Tuan, Nyonya meminta Anda untuk pulang di akhir pekan ini.” Setelah menyampaikan pesan itu, Freya mundur dan menjauh dari meja makan.Lucien yang sedang mengunyah makannya, kemudian meneguk segelas air putih.“Bukannya aku sudah memintamu untuk memberitahu dia, kalau aku sedang sibuk?”“Saya sudah memberitahu ibu Anda. Ibu Anda meminta saya mengosongkan jadwal Anda.”“Kau saja yang pergi mewakiliku.”Kilian diam menatap Lucien. Alasan Lucien malas bertemu dengan ibunya, karena sang ibu terus menjodohkannya dengan banyak gadis. Sedangkan gadis yang dicarikan ibunya tidak memenuhi standarnya. Di mata Lucien, mereka hanya menyukai paras tampannya. Juga uangnya, tidak ada yang tulus. Lucien

    Last Updated : 2025-03-27
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keinginan Lucien

    Lizbeth melotot, napas Lucien terasa hangat menyapu telinganya. Setelah mengatakan itu, Lucien tidak melanjutkan perkataannya. Lizbeth pun berdiri dengan tegak.“Nanti, Kilian akan memberitahumu. Kau … sama sekali tidak boleh menolak.”Lucien mengangkat tangannya sebagai isyarat, agar Lizbeth segera meninggalkan ruangan kerjanya. Tanpa mengucap kata, Lizbeth membungkuk lalu pergi.Lizbeth masuk ke dalam lift, saat di lift beberapa pegawai di kantor menatapnya sinis. Mereka juga sengaja berbisik di hadapan Lizbeth.“Kau sudah tahu, akhir-akhir ini dia sering sekali naik ke lantai tertinggi.”“Aku sudah mendengarnya. Dia pasti sedang menggoda CEO kita, wajar saja dia melakukan itu. Aku dengar kekasihnya pergi menikahi gadis lain, dia pasti frustasi!”Mendengar mereka membicarakannya membuat Lizbeth menatap mereka. Kedua pegawai di lift itu menatap balik Lizbeth.“Tolong jangan membuat berita yang tidak benar. Jika kalian penasaran dengan cerita aslinya, kalian bisa tanyakan padaku.”

    Last Updated : 2025-03-31
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pria Lima Juta

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat da

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini.Saat Lizbeth kembali pemberkataan pernikahan telah selesai, tinggal menunggu resepsi nanti malam. Kedua keluarga berkumpul di salah satu ruangan di dalam resort itu. Sedangkan para tamu undangan masih berada di sekitar lokasi pernikahan.Saat ini Lizbeth tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper, karena hari ini dia sudah memesan pesawat untuk kembali ke Los Angeles.Saat dia hendak meninggalkan kamar hotel, dia berpapasan dengan Martha, ibu tirinya. Tatapan Martha penuh senyuman penghinaan. Seolah dia sedang menertawakan kekalahan Lizbeth. “Aku hanya pulang untuk mengambil barangku.”Martha bersedekap seraya tersenyum miring. “Jangan muncul di hadapan para tamu undangan. Perempuan jelek sepertimu tidak pantas untuk Elmer, jangan salahkan Valeria, semua ini salahmu karena tidak becus menjaga pacarmu.”Lizbeth melotot, tatapan matanya membuat Marth

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi!

    Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya dipenginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”“Kasihan sekali. Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menu

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keinginan Lucien

    Lizbeth melotot, napas Lucien terasa hangat menyapu telinganya. Setelah mengatakan itu, Lucien tidak melanjutkan perkataannya. Lizbeth pun berdiri dengan tegak.“Nanti, Kilian akan memberitahumu. Kau … sama sekali tidak boleh menolak.”Lucien mengangkat tangannya sebagai isyarat, agar Lizbeth segera meninggalkan ruangan kerjanya. Tanpa mengucap kata, Lizbeth membungkuk lalu pergi.Lizbeth masuk ke dalam lift, saat di lift beberapa pegawai di kantor menatapnya sinis. Mereka juga sengaja berbisik di hadapan Lizbeth.“Kau sudah tahu, akhir-akhir ini dia sering sekali naik ke lantai tertinggi.”“Aku sudah mendengarnya. Dia pasti sedang menggoda CEO kita, wajar saja dia melakukan itu. Aku dengar kekasihnya pergi menikahi gadis lain, dia pasti frustasi!”Mendengar mereka membicarakannya membuat Lizbeth menatap mereka. Kedua pegawai di lift itu menatap balik Lizbeth.“Tolong jangan membuat berita yang tidak benar. Jika kalian penasaran dengan cerita aslinya, kalian bisa tanyakan padaku.”

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dikerjai!

    Seusai mandi, Lucien makan malam di bawah di temani oleh Kilian. Bukan sekali dua kali, Kilian memang kerap kali menemani Lucien makan bersama. Terkadang di meja besar ini, Lucien hanya makan seorang diri, bersama banyak hidangan lezat.Kepala pelayan perempuan bernama Freya membungkuk kepada Lucien.“Tuan, Nyonya meminta Anda untuk pulang di akhir pekan ini.” Setelah menyampaikan pesan itu, Freya mundur dan menjauh dari meja makan.Lucien yang sedang mengunyah makannya, kemudian meneguk segelas air putih.“Bukannya aku sudah memintamu untuk memberitahu dia, kalau aku sedang sibuk?”“Saya sudah memberitahu ibu Anda. Ibu Anda meminta saya mengosongkan jadwal Anda.”“Kau saja yang pergi mewakiliku.”Kilian diam menatap Lucien. Alasan Lucien malas bertemu dengan ibunya, karena sang ibu terus menjodohkannya dengan banyak gadis. Sedangkan gadis yang dicarikan ibunya tidak memenuhi standarnya. Di mata Lucien, mereka hanya menyukai paras tampannya. Juga uangnya, tidak ada yang tulus. Lucien

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mudah melepaskannya.Kini kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lucien membuat tanda di tempat yang sama, dan ciuman Lucien semakin naik ke atas dan mengulum bibir Lizbeth. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek sepenuhnya bagian belakang stocking yang dikenakan oleh Lizbeth.“Berhenti!” pinta Lizbeth, takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Namun, Lucien sama sekali tidak mengindahkan perkataannya. Dia terus menciumi bagian tubuhnya. Saat Lucien menyesap tengkuk Lizbeth, suara Lizbeth terdengar. “Aku Mengingatmu!”Setelah mendengar jawaban dari Lizbeth, Lucien tidak menghentikan aksinya. Dia mendaratkan bibirnya kembali di bibir Lizbeth, membuat L

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam Panas 4 Ronde

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan diikuti oleh Lucien. Lucien dan Kilian menaiki lift, Lucien memegang ponselnya.“Beritahu keluargaku, aku tidak bisa makan malam bersama mereka.”“Baik, Pak.”Usai lift terbuka, Lucien masuk ke dalam ruangan kerjanya. Tidak selang lama, Kilian masuk membawakan sebuah dokumen yang berhubungan dengan informasi Lizbeth.Dokumen itu berisi tentang informasi pribadi Lizbeth, serta keluarganya. Riwayat pendidikannya, serta hubungan asmaranya yang belum lama ini kandas. Lucien menyunggingkan bibirnya usai membaca semua itu.“Bagaimana dengan rekaman cctv di tempat yang lain?” tanya Lucien.Kilian mengambil sebuah

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bos Killer

    ‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”“CEO Killer?” Lizbeth dan Angela berjalan ke arah meja resepsionis.“Kamu tidak tahu CEO kita?”Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan make up mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis sebelummu, dia hanya hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.“Hah?”Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.Lucien, y

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi!

    Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya dipenginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”“Kasihan sekali. Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menu

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini.Saat Lizbeth kembali pemberkataan pernikahan telah selesai, tinggal menunggu resepsi nanti malam. Kedua keluarga berkumpul di salah satu ruangan di dalam resort itu. Sedangkan para tamu undangan masih berada di sekitar lokasi pernikahan.Saat ini Lizbeth tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper, karena hari ini dia sudah memesan pesawat untuk kembali ke Los Angeles.Saat dia hendak meninggalkan kamar hotel, dia berpapasan dengan Martha, ibu tirinya. Tatapan Martha penuh senyuman penghinaan. Seolah dia sedang menertawakan kekalahan Lizbeth. “Aku hanya pulang untuk mengambil barangku.”Martha bersedekap seraya tersenyum miring. “Jangan muncul di hadapan para tamu undangan. Perempuan jelek sepertimu tidak pantas untuk Elmer, jangan salahkan Valeria, semua ini salahmu karena tidak becus menjaga pacarmu.”Lizbeth melotot, tatapan matanya membuat Marth

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pria Lima Juta

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat da

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status