Share

Dimutasi!

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-03-26 12:34:15

Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya dipenginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.

Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.

“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”

“Kasihan sekali. Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”

“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”

Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.

“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.

Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menutup lokernya, dan terlihat santai. Sama sekali tidak terprovokasi.

“Mereka kelewatan banget. Kenapa kamu diam saja.”

“Yang mereka katakan  memang benar. Aku jelek, aku tidak secantik saudara perempuanku. Tidak akan ada yang mau sama perempuan jelek, cupu seperti aku.”

Grace tercengang, dan mengikuti langkah kaki sahabatnya dari belakang.

“Kamu cantik. Bajingan itu saja yang buta!” ucap Grace meyakinkan Lizbeth.

Hari itu Lizbeth bekerja seperti biasanya. Meskipun tidak sedikit rekannya mengejeknya. Dia menyambut tamu yang datang dengan ramah, meskipun Lizbeth di mata teman-temannya cupu, tetapi dia memiliki integritas tinggi.

“Kamu sudah dengar belum, kalau perusahaan tempat kita kerja akan segera berganti pemimpin. Sepertinya rumor perusahaan akan bangkrut, bukan lagi rumor!”

Lizbeth yang mendengar itu menurunkan pandangannya, dan terasa cemas. Dia baru saja menghabiskan banyak uang, juga diusir dari rumah. Lizbeth tidak tahu lagi harus bagaimana. Tidak mungkin dia meminta Elmer mengembalikan sebagian uangnya, yang sudah terpakai untuk pernikahan.

Di saat Lizbeth sedang kalut dengan pikirannya, panggilan telepon masuk. Grace yang menjawab panggilan itu.

“Baik Pak, saya akan segera memberitahu Lizbeth.”

Grace menutup panggilan itu dan meraih tangan Lizbeth. “Lilibeth, kamu dipanggil Pak Rainer.”

Lilibeth, adalah panggilan kecil Lizbeth. Hanya orang terdekat yang memanggilnya Lilibeth, seperti saudara dan teman dekat. 

“Ah?” 

“Pak Rainer memanggilmu.”

Tanpa pikir panjang Lizbeth langsung pergi menemui atasannya. Kini Lizbeth berdiri di hadapan Rainer yang sedang duduk.

“Duduklah.”

Lizbeth pun duduk, dia berusaha untuk tetap tenang. Hingga dia melihat Pak Rainer menggeser sebuah dokumen ke arah Lizbeth.

“ … apa ini, Pak.”

Lizbeth melihat isi dokumen, dia terkejut rupanya itu adalah surat mutasi. Lizbeth sontak menatap atasannya.

“Pak … ini —”

“Bulan depan perusahaan ini akan segera berganti kepemilikan. Kebetulan di kantor pusat sedang membutuhkan resepsionis. Jadi, kantor pusat meminta orang kita untuk bekerja di sana. Jadi, saya memilih kamu untuk pergi ke sana.”

Lizbeth tidak tahu ini adalah awal keberuntungan atau apa? Dia bahkan tidak tahu apakah dirinya harus senang atau sedih. Saat Lizbeth keluar dari ruangan atasannya, orang-orang mulai membicarakan hal buruk tentangnya.

Lizbeth keluar seraya memeluk surat mutasi yang tidak bisa ditolaknya. Besok dia harus pindah ke kantor baru, Lizbeth merasa kepalanya berputar-putar. Semua ini terlalu cepat baginya. Sempat terpikir olehnya, dia dipilih karena atasannya merasa kasihan karena kabar pernikahannya batal,  menjadi bahan olok-olok rekan sekantornya.

“Lilibeth, kenapa kamu lemes banget?” tanya Grace saat Lizbeth kembali ke meja resepsionis.

“Aku dimutasi ke kantor pusat!”

“APA?”

Grace terkejut, dan membaca surat mutasi yang dibawa Lizbeth. Lizbeth tidak mengerti, kantor pusat yang merupakan perusahaan besar malah kekurangan satu resepsionis.

***

Hari itu Lizbeth menatap gedung tinggi yang bertuliskan ‘KINGSLEY’ keluarga Kingsley merupakan konglomerat Amerika, yang memiliki banyak anak perusahaan. 

Hari ini dia mulai bekerja di perusahaan pusat. Proses perpindahannya sangat cepat, atas perintah atasan dari pusat.

Lizbeth melirik ke sekelilingnya, kantor pusat lebih besar dan ketat. Lizbeth menghampiri meja resepsionis.

“Hallo, saya Lizbeth, resepsionis baru di kantor ini.”

Resepsionis bernama Angela terbelalak melihat sosok Lizbeth yang berkacamata. Seolah dia tidak percaya, orang baru yang dikirimnya jauh dari prediksinya.“Tunggu, saya akan menghubungi Office dulu.”

Lizbeth manggut-manggut. Setelah itu Lizbeth dibawa menghadap Manager barunya, kali ini dia mendapatkan manager perempuan.

“Hallo, saya Lizbeth. Saya dimutasi kemari,” kata Lizbeth seraya menyerahkan dokumen mutasinya.

Manager barunya bernama Sonia, ia menerima berkasnya.  Manik matanya menatap Lizbeth dari atas hingga ujung kaki. Mungkin dia tidak jauh beda terkejutnya seperti Angela belum lama ini.

“Kamu bisa mulai bekerja hari ini. Alex, berikan seragam dan kunci lokernya.”

“Kupikir yang datang perempuan cantik. Apa dia bisa diterima?” cibir Alex.

Lizbeth tampak sabar. Dia sudah terbiasa menerima cacian. Lizbeth pun mengikuti Alex pergi ke loker dan memberikan seragam itu kepada Lizbeth.

“Semoga kau bisa bertahan!”

Lizbeth mengerutkan keningnya. Seolah Lizbeth tidak akan bisa bertahan di perusahaan ini. Setelah dirinya  selesai berganti pakaian, dia kembali ke depan. Namun, saat itu dia melihat orang-orang sibuk ke sana kemari, beberapa diantaranya ada yang menggelar karpet merah.

“Eh, ada apa?” tanya Lizbeth kepada Angela.

“CEO akan segera datang. Cepat kita harus segera menyambutnya, tidak boleh ada kesalahan.”

Lizbeth tertegun, baru kali ini selama bekerja dirinya harus menyambut kedatangan sang CEO. Kini dari resepsionis hingga divisi administrasi sampai manajer menyambut kedatangannya.

“Tundukkan wajahmu,” kata Angela.

Lizbeth mengikuti apa kata Angela. Dia pun menundukkan wajahnya, saat sosok CEO yang dimaksudkan Angela keluar dari mobil mewah yang ditumpanginya. Dia masuk ke dalam lobi bersama sekretarisnya juga dua orang bodyguardnya, yang selalu mengikuti kemanapun langkah kakinya pergi.

“Selamat datang kembali, Pak.” Seorang pria yang merupakan Direktur baru saja menyapanya.

Sang CEO hanya melirik sesaat, tanpa menghentikan langkah kaki dan terus berjalan sampai ke arah lift pribadi, yang hanya diperbolehkan untuk CEO dan sekretarisnya.

Di waktu yang sama, Lizbeth seperti merasakan sesuatu yang begitu familiar.

‘Wangi parfum ini—’

Saat  Lizbeth mengangkat kepalanya, dan melirik ke arah lift. Pintu lift baru saja tertutup.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bos Killer

    ‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”“CEO Killer?” Lizbeth dan Angela berjalan ke arah meja resepsionis.“Kamu tidak tahu CEO kita?”Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan make up mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis sebelummu, dia hanya hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.“Hah?”Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.Lucien, y

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam Panas 4 Ronde

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan diikuti oleh Lucien. Lucien dan Kilian menaiki lift, Lucien memegang ponselnya.“Beritahu keluargaku, aku tidak bisa makan malam bersama mereka.”“Baik, Pak.”Usai lift terbuka, Lucien masuk ke dalam ruangan kerjanya. Tidak selang lama, Kilian masuk membawakan sebuah dokumen yang berhubungan dengan informasi Lizbeth.Dokumen itu berisi tentang informasi pribadi Lizbeth, serta keluarganya. Riwayat pendidikannya, serta hubungan asmaranya yang belum lama ini kandas. Lucien menyunggingkan bibirnya usai membaca semua itu.“Bagaimana dengan rekaman cctv di tempat yang lain?” tanya Lucien.Kilian mengambil sebuah

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mudah melepaskannya.Kini kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lucien membuat tanda di tempat yang sama, dan ciuman Lucien semakin naik ke atas dan mengulum bibir Lizbeth. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek sepenuhnya bagian belakang stocking yang dikenakan oleh Lizbeth.“Berhenti!” pinta Lizbeth, takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Namun, Lucien sama sekali tidak mengindahkan perkataannya. Dia terus menciumi bagian tubuhnya. Saat Lucien menyesap tengkuk Lizbeth, suara Lizbeth terdengar. “Aku Mengingatmu!”Setelah mendengar jawaban dari Lizbeth, Lucien tidak menghentikan aksinya. Dia mendaratkan bibirnya kembali di bibir Lizbeth, membuat L

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dikerjai!

    Seusai mandi, Lucien makan malam di bawah di temani oleh Kilian. Bukan sekali dua kali, Kilian memang kerap kali menemani Lucien makan bersama. Terkadang di meja besar ini, Lucien hanya makan seorang diri, bersama banyak hidangan lezat.Kepala pelayan perempuan bernama Freya membungkuk kepada Lucien.“Tuan, Nyonya meminta Anda untuk pulang di akhir pekan ini.” Setelah menyampaikan pesan itu, Freya mundur dan menjauh dari meja makan.Lucien yang sedang mengunyah makannya, kemudian meneguk segelas air putih.“Bukannya aku sudah memintamu untuk memberitahu dia, kalau aku sedang sibuk?”“Saya sudah memberitahu ibu Anda. Ibu Anda meminta saya mengosongkan jadwal Anda.”“Kau saja yang pergi mewakiliku.”Kilian diam menatap Lucien. Alasan Lucien malas bertemu dengan ibunya, karena sang ibu terus menjodohkannya dengan banyak gadis. Sedangkan gadis yang dicarikan ibunya tidak memenuhi standarnya. Di mata Lucien, mereka hanya menyukai paras tampannya. Juga uangnya, tidak ada yang tulus. Lucien

    Last Updated : 2025-03-27
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keinginan Lucien

    Lizbeth melotot, napas Lucien terasa hangat menyapu telinganya. Setelah mengatakan itu, Lucien tidak melanjutkan perkataannya. Lizbeth pun berdiri dengan tegak.“Nanti, Kilian akan memberitahumu. Kau … sama sekali tidak boleh menolak.”Lucien mengangkat tangannya sebagai isyarat, agar Lizbeth segera meninggalkan ruangan kerjanya. Tanpa mengucap kata, Lizbeth membungkuk lalu pergi.Lizbeth masuk ke dalam lift, saat di lift beberapa pegawai di kantor menatapnya sinis. Mereka juga sengaja berbisik di hadapan Lizbeth.“Kau sudah tahu, akhir-akhir ini dia sering sekali naik ke lantai tertinggi.”“Aku sudah mendengarnya. Dia pasti sedang menggoda CEO kita, wajar saja dia melakukan itu. Aku dengar kekasihnya pergi menikahi gadis lain, dia pasti frustasi!”Mendengar mereka membicarakannya membuat Lizbeth menatap mereka. Kedua pegawai di lift itu menatap balik Lizbeth.“Tolong jangan membuat berita yang tidak benar. Jika kalian penasaran dengan cerita aslinya, kalian bisa tanyakan padaku.”

    Last Updated : 2025-03-31
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pria Lima Juta

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat da

    Last Updated : 2025-03-26
  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini.Saat Lizbeth kembali pemberkataan pernikahan telah selesai, tinggal menunggu resepsi nanti malam. Kedua keluarga berkumpul di salah satu ruangan di dalam resort itu. Sedangkan para tamu undangan masih berada di sekitar lokasi pernikahan.Saat ini Lizbeth tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper, karena hari ini dia sudah memesan pesawat untuk kembali ke Los Angeles.Saat dia hendak meninggalkan kamar hotel, dia berpapasan dengan Martha, ibu tirinya. Tatapan Martha penuh senyuman penghinaan. Seolah dia sedang menertawakan kekalahan Lizbeth. “Aku hanya pulang untuk mengambil barangku.”Martha bersedekap seraya tersenyum miring. “Jangan muncul di hadapan para tamu undangan. Perempuan jelek sepertimu tidak pantas untuk Elmer, jangan salahkan Valeria, semua ini salahmu karena tidak becus menjaga pacarmu.”Lizbeth melotot, tatapan matanya membuat Marth

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Keinginan Lucien

    Lizbeth melotot, napas Lucien terasa hangat menyapu telinganya. Setelah mengatakan itu, Lucien tidak melanjutkan perkataannya. Lizbeth pun berdiri dengan tegak.“Nanti, Kilian akan memberitahumu. Kau … sama sekali tidak boleh menolak.”Lucien mengangkat tangannya sebagai isyarat, agar Lizbeth segera meninggalkan ruangan kerjanya. Tanpa mengucap kata, Lizbeth membungkuk lalu pergi.Lizbeth masuk ke dalam lift, saat di lift beberapa pegawai di kantor menatapnya sinis. Mereka juga sengaja berbisik di hadapan Lizbeth.“Kau sudah tahu, akhir-akhir ini dia sering sekali naik ke lantai tertinggi.”“Aku sudah mendengarnya. Dia pasti sedang menggoda CEO kita, wajar saja dia melakukan itu. Aku dengar kekasihnya pergi menikahi gadis lain, dia pasti frustasi!”Mendengar mereka membicarakannya membuat Lizbeth menatap mereka. Kedua pegawai di lift itu menatap balik Lizbeth.“Tolong jangan membuat berita yang tidak benar. Jika kalian penasaran dengan cerita aslinya, kalian bisa tanyakan padaku.”

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dikerjai!

    Seusai mandi, Lucien makan malam di bawah di temani oleh Kilian. Bukan sekali dua kali, Kilian memang kerap kali menemani Lucien makan bersama. Terkadang di meja besar ini, Lucien hanya makan seorang diri, bersama banyak hidangan lezat.Kepala pelayan perempuan bernama Freya membungkuk kepada Lucien.“Tuan, Nyonya meminta Anda untuk pulang di akhir pekan ini.” Setelah menyampaikan pesan itu, Freya mundur dan menjauh dari meja makan.Lucien yang sedang mengunyah makannya, kemudian meneguk segelas air putih.“Bukannya aku sudah memintamu untuk memberitahu dia, kalau aku sedang sibuk?”“Saya sudah memberitahu ibu Anda. Ibu Anda meminta saya mengosongkan jadwal Anda.”“Kau saja yang pergi mewakiliku.”Kilian diam menatap Lucien. Alasan Lucien malas bertemu dengan ibunya, karena sang ibu terus menjodohkannya dengan banyak gadis. Sedangkan gadis yang dicarikan ibunya tidak memenuhi standarnya. Di mata Lucien, mereka hanya menyukai paras tampannya. Juga uangnya, tidak ada yang tulus. Lucien

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Takkan Pernah Kulepaskan!

    “Lucien, jangan, uuuh!”Lizbeth merasakan napas Lucien mulai tidak beraturan, dia juga menyadari kalau Lucien tidak akan mudah melepaskannya.Kini kemeja Lizbeth terbuka sepenuhnya, memperlihatkan bra dan tanda merah yang belum sepenuhnya memudar. Lucien membuat tanda di tempat yang sama, dan ciuman Lucien semakin naik ke atas dan mengulum bibir Lizbeth. Tubuh Lucien benar-benar mendominasi. Tubuhnya hampir sepenuhnya menindih tubuh Lizbeth, membuat Lizbeth sama sekali tidak bisa melawan, ciuman Lucien semakin liar dan tangannya telah merobek sepenuhnya bagian belakang stocking yang dikenakan oleh Lizbeth.“Berhenti!” pinta Lizbeth, takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Namun, Lucien sama sekali tidak mengindahkan perkataannya. Dia terus menciumi bagian tubuhnya. Saat Lucien menyesap tengkuk Lizbeth, suara Lizbeth terdengar. “Aku Mengingatmu!”Setelah mendengar jawaban dari Lizbeth, Lucien tidak menghentikan aksinya. Dia mendaratkan bibirnya kembali di bibir Lizbeth, membuat L

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Malam Panas 4 Ronde

    Rapat itu menjelaskan mengenai strategi dan penjualan untuk properti baru yang akan segera digarap oleh KINGSLEY properti. Mereka menargetkan perumahan kelas elit untuk para orang kaya raya. “Update kembali izin pembangunan. Untuk desainnya, kali ini saya ingin mengadakan sayembara, mengenai keuangan kalian bisa diskusikan dengan sekretaris saya. Rapat selesai.”Lucien berdiri dan diikuti oleh Lucien. Lucien dan Kilian menaiki lift, Lucien memegang ponselnya.“Beritahu keluargaku, aku tidak bisa makan malam bersama mereka.”“Baik, Pak.”Usai lift terbuka, Lucien masuk ke dalam ruangan kerjanya. Tidak selang lama, Kilian masuk membawakan sebuah dokumen yang berhubungan dengan informasi Lizbeth.Dokumen itu berisi tentang informasi pribadi Lizbeth, serta keluarganya. Riwayat pendidikannya, serta hubungan asmaranya yang belum lama ini kandas. Lucien menyunggingkan bibirnya usai membaca semua itu.“Bagaimana dengan rekaman cctv di tempat yang lain?” tanya Lucien.Kilian mengambil sebuah

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Bos Killer

    ‘Mungkin ini hanya perasaanku saja.’“Sebaiknya kamu jangan melamun. Jika CEO killer melihatnya, kamu bisa habis diomelinya.”“CEO Killer?” Lizbeth dan Angela berjalan ke arah meja resepsionis.“Kamu tidak tahu CEO kita?”Lizbeth menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu apapun.”Angela memperhatikan Lizbeth dari atas sampai ujung kakinya. Angela menggelengkan kepalanya.“Jujur saja kamu tidak cantik. Sebagai seorang resepsionis, kita harus tampil cantik. Ada bagusnya kamu tidak lagi memakai kacamata, sebaiknya kamu memakai lensa kontak, dan make up mu ini, aduh … lalu, gaya rambutmu ini kuno sekali. Sepertinya kamu tidak akan lama bekerja di sini.”Lizbeth terkejut mendengarnya. “Apa maksudmu?”“Ada desas desus kalau bos kita keturunan mafia! Dia sangat kejam, resepsionis sebelummu, dia hanya hanya bertahan selama satu minggu!” bisik Angela.“Hah?”Setelah itu Angela tidak lagi memberitahu kelanjutan ceritanya. Lizbeth dan Angela mulai fokus kepada pekerjaan masing-masing.Lucien, y

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Dimutasi!

    Waktu telah berlalu, akhirnya Lizbeth kembali bekerja. Setelah satu minggu menghabiskan masa cutinya dipenginapan. Sebelum berangkat kerja, dia memakan sepotong roti. Lalu pergi menaiki bus menuju tempat kerjanya. Lizbeth bekerja di sebuah perusahaan Real Estate sebagai resepsionis.Setibanya di perusahaan, dia mendengar bisikan teman-temannya yang satu divisi dengannya.“Aku dengar pernikahannya gagal! Kekasihnya lebih memilih menikahi kakaknya.”“Kasihan sekali. Pasti kakaknya lebih cantik, sampai hari inipun aku heran. Bisa-bisanya si cupu seperti dia bekerja di sini.”“Aku dengar, dia menggoda kepala divisi kita.”Lizbeth yang berada di loker pura-pura tidak mendengar apa yang mereka katakan. Dia mengabaikannya begitu saja. Hingga sebuah suara terdengar membanting pintu loker.“Jaga bicara kalian. Hati Lilibeth, jauh lebih cantik daripada mulut kalian berdua!” tegur Grace teman dekat Lizbeth.Kedua perempuan yang membicarakan Lizbeth pergi. Grace menghampiri Lizbeth yang kini menu

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Diusir Dari Rumah

    Lizbeth baru saja kembali ke sebuah resort di tepi pantai di kota New York, dimana tadinya dia akan melangsungkan pernikahan hari ini.Saat Lizbeth kembali pemberkataan pernikahan telah selesai, tinggal menunggu resepsi nanti malam. Kedua keluarga berkumpul di salah satu ruangan di dalam resort itu. Sedangkan para tamu undangan masih berada di sekitar lokasi pernikahan.Saat ini Lizbeth tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper, karena hari ini dia sudah memesan pesawat untuk kembali ke Los Angeles.Saat dia hendak meninggalkan kamar hotel, dia berpapasan dengan Martha, ibu tirinya. Tatapan Martha penuh senyuman penghinaan. Seolah dia sedang menertawakan kekalahan Lizbeth. “Aku hanya pulang untuk mengambil barangku.”Martha bersedekap seraya tersenyum miring. “Jangan muncul di hadapan para tamu undangan. Perempuan jelek sepertimu tidak pantas untuk Elmer, jangan salahkan Valeria, semua ini salahmu karena tidak becus menjaga pacarmu.”Lizbeth melotot, tatapan matanya membuat Marth

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pria Lima Juta

    “Uuuh —”Sentuhan hangat terasa membakar tubuh Lizbeth, saat bibir pria itu mendarat di tengkuknya. Tangannya yang gagah meraba ke dalam dres merah, menekan keindahan yang belum pernah terjamah.Ketika mata keduanya saling bertemu, pria tampan itu mendekap erat tubuh Lizbeth seraya mendaratkan bibirnya, menciumnya dengan lembut. “Mmmmptth.”Ciuman itu mampu menghipnotis Lizbeth. Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan mereka saling berjatuhan ke lantai. Lizbeth memeluk pria itu, seraya membalas setiap ciuman yang diberikan pria itu. Semakin Lizbeth menciumnya, semakin tenggorokannya terasa kering, membuatnya semakin tidak bisa berhenti menciumnya.Napas yang semakin memburu membuat keduanya semakin tidak bisa menahan gejolak di dada. Sentuhan tangannya menyapu punggung halus Lizbeth yang terekspos. “Aku pasti akan memuaskanmu,” ucapnya seraya membelai wajah Lizbeth.Kelopak mata Lizbeth bergetar, saat sesuatu yang hangat baru saja menyapu tengkuk hingga dadanya. Rasanya hangat da

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status